013 - Cemilan Sore

498 69 6
                                    

- - -

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

- - -

Senku masih berfikir bahwa dia mengacaukan pendekatannya dalam hal romantis kepada Gen. Karena sampai sore hari ini dia belum menemukan mentalis itu dimana-mana. Memang kapal sebesar ini tidak mungkin dia kelilingi demi mencari mentalis itu. Apalagi dia juga setegah hari berada di dalam Lab. Biasanya jika dia mengerjakan sesuatu mentalis itu pasti ada di sampingnya.

"Apa Senku? Penelitian mu gagal?" Tanya Chrome sambil membawa bakul roti ke dalam Lab. Tidak lupa sudah ada yang menyangkut di mulutnya.

"Kau... Dapat roti dari mana?"

"Ha? Dari ruang makan lah"

"Apa Gen ada disana?"

Chrome memutar mata berusaha mengingat "Sepertinya ada" Matanya lalu membesar mengingat sesuatu "Oh ya ada! Dia sedang membantu Francois membuat kue kecil... Aku tidak tahu apa nama kerennya itu..."

Senku mengangguk, dia kemudian berdiri dan meninggalkan Lab. Chrome tidak peduli dia juga ikut pergi karena ingin membagikan kue yang sebakul itu.

Senku berjalan ke arah ruang makan sekaligus dapur mereka. Dia masuk ke dapur, dan disana ada Francois yang sedang menata kue kering yang dia buat. Bentuknya kecil, dan padat. Ada bulat bulat coklat yang berserak di dalamnya.

"Apa itu Cookies?"

"Benar sekali"

"Boleh aku mencobanya?"

Francois menyodorkan piring lain yang dimana Cookie nya terlihat sempurna. Itu sudah dingin. Dia lalu mengambil itu, teksturnya keras dan padat. Namun saat gigi gigi menggigitnya itu renyah dan gampang hancur. Saat sudah terkena dengan cairan yang ada di mulut, kuenya langsung melunak. Sangat gampang untuk dimakan bahkan untuk orangtua yang giginya mulai menghilang. Rasa nya manis, matang dengan sempurna, aroma susu dan coklat sangat menambah fantasi rasa enaknya. Namun begitu chips kecil itu kau gigit, kau akan merasakan coklat yang sedikit pahit dan sedikit manis mengalahkan rasa adonan kue susu dan coklatnya.

Sempurna, ini makanan yang sangat cocok untuk anak-anak.

"Apa ini untuk cemilan sore?"

"Yah, seseorang mengatakan mungkin akan membosankan jika hanya memakan kue Stollen. Meskipun itu begitu enak, tapi begitu manusia mencapai tingkat kepuasaan. Maka makanan enak pun sudah terasa tidak sebegitu menariknya lagi" Senku mengangguk setuju.

"Lalu siapa yang punya ide ini?"

"Francois-chan! Apa kue yang aku buat sudah matang?" Seseorang datang dengan aura bunganya, dan tepat sekali tanda bunyi tungku api yang Francois buat berbunyi.

[✓] Alexithymia - SenGenWhere stories live. Discover now