009 - Rasa Amarah

580 65 9
                                    

- - -

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

- - -

"Kita akan pergi ke bulan"

Serentak ricuh satu kapal mendengar perkataan Senku. Mereka tidak ada yang benar-benar percaya kalau ide gila itu akan berhasil. Tapi mengingat ini Senku, yang bisa membuat benda dunia modren di dunia batu ini mereka tidak bisa meragukannya. Yah hanya saja pasti pekerjaan iblis datang.

"Oleh karena itu kita butuh pilot"

"AKU!" itu suara dari orang yang paling jelas akan berteriak mengajukan diri jika hal menyangkut pilot.

"Dan juga Seorang ilmuwan. Kita harus menentukan siapa ilmuwan terbaik saat roketnya susah jadi" Semua orang tersenyum kecut, yah karena Senku satu-satunya ilmuwan yang cocok.

"Kau suka sekali membanggakan dirimu secara tidal langsung ya Senku-chan" Gen berujar pasrah. Yang lain juga begitu, mereka setuju dengan ucapan Gen.

"Bertarung di bulan bukanlah hal yang mudah. Kita tidak tau siapa why-man ini" Ukyo mengingatkan mereka. Sampai saat ini mereka tidak tahu seperti apa Why-man itu, bentuk, sama sekali belum apa petunjuk apapun.

Hanya alat pembatuan itu sudah ada pada mereka.

"Jadi kita perlu petarung bukan?! Mari adakan kompetensi untuk itu!" Magma dan yang lain saat bersemangat. Apalagi akan ada pertempuran adu kekuatan.

Namun Senku tersenyum, kedua tangannya dia taruh di pinggangnya, semua orang menatap dia dengan teduh. Itu adalah ekspresi Senku ketika dia punya sesuatu yang menyenangkan.

"Kita tidak butuh turnamen itu"

Mereka menunggu ucapan Senku selanjutnya.

"Kita sudah tahu siapa orangnya"

Sontak Taiju dan yang lain tersenyum cerah, mereka bersorak saat tahu siapa yang dimaksud Senku. Ryusui langsung mengambil kemudi kapal saat tahu kemana arah tujuan perjalan mereka selanjutnya. Ukyo juga bersiap di tempatnya.

"Kita akan membangkitkannya dengan kekuatan Dr.Stone ini. Shisho Tsukasa!" Ujar Senku sambil mengangkat benda yang mereka sebut medusa itu.

"Baik semua, bersiap di tempat!" Perintah kapten kapal membuat semua orang bubar dari kerumunan itu.

Mereka kini bisa bernafas lega, karena telah selesai dari pertarungan besar. Yah meskipun dua orang yang seharusnya jadi musuh mereka bawa pulang.

Pandangan Senku teralihkan saat melihat Gen tidak berada di sisinya untuk menganggu. Mentalis itu sedang berada di sekitar Mozu, orang dari Pulau harta. Entah apa yang mereka bicarakan, sampai menghilang dari balik pintu pun Senku terus melihat mereka.

[✓] Alexithymia - SenGenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang