Terpaksa Membenci

957 48 2
                                    

Haii, terimakasih banyak sudah mau berkunjung dan berkenan membaca cerita ini. Salam sayang untuk kalian semua <3

⚠️⚠️

The stories contain a lot of harsh words, family issues and mental health issues.

HAPPY READING <3

***

Mahen dan Jeffery saling duduk berhadapan, Mahen banyak menceritakan semua keluh kesahnya pada Jeffery

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Mahen dan Jeffery saling duduk berhadapan, Mahen banyak menceritakan semua keluh kesahnya pada Jeffery. Termasuk perihal persetujuan bagaimana jika Nayasa ikut dengan dirinya ke Canada.

Bagi Jeffery, ia tidak memiliki banyak hak untuk melarang atau membiarkan Nayasa tetap ikut bersama Mahen dan Ibun. Semua itu harus atas dasar persetujuan sang Abang, Abimanyu.

"Kamu coba minta izin ke Abang saya ya, Mahen. Saya tidak memiliki banyak hak, karena saya bukan orang tua Nayasa." ujar Jeffery.

"Om saya tidak mau ketemu dengan Abimanyu, dia orang yang selalu membuat adik saya terluka."

"Jangan egois, Mahen. Bagaimana pun juga, Abimanyu tetap Papa nya Nayasa. Beliau punya banyak hak untuk menentukkan apakah anaknya boleh ikut atau tidak dengan kamu dan Ibun."

Mahen tetap menggeleng, "Om, saya ngga perlu meminta izin kepada Abimanyu. Toh dia sendiri yang menyuruh Nayasa untuk pergi."

"Saya tahu, Mahen. Kalau saya balik nih, Ketika kamu pergi, apakah kamu harus ada izin Ibun mu dahulu, Mahen?" tanya Jeffery, Mahen yang sedang duduk dihadapannya mengangguk.

"Ya, begitu Mahen. Nayasa pun perlu izin dari Papa nya, walaupun saya tahu Papa nya sendiri yang menyuruh Nayasa untuk pergi. Tapi setidaknya, Papa nya harus tau Nayasa akan pergi kemana, berapa lama disana. Papa nya juga kan harus ngurusin bagaimana kedepannya sekolah Nayasa, jadi saya mohon, kamu izin dulu ya pada Abang saya."

Mahen merasa begitu tidak yakin, mengapa dirinya harus meminta izin pada Abimanyu? toh bukannya Abimanyu sendiri yang menyuruh Nayasa untuk pergi jauh dari kehidupan dirinya dan Skala?

"Ragu ya, Mahen?" tanya Jeffery, pertanyaan itu membuahkan anggukan kecil dari Mahen.

"Kalau kamu ragu, saya temani kamu untuk ketemu Abang saya. Apapun yang dia ucapkan nanti, tidak perlu kita dengar. Yang mesti kita lakukan hanya memberi tahu dia bahwa Anaknya akan pergi bersama keluarga barunya." Mahen mengangguk.

***

Mahen kini tengah berdiri di depan rumah besar milik keluarga Abimanyu, ia menatap ke arah seseorang di sampingnya.

"Udah ayo masuk, Mahen."

Mereka berdua melangkahkan kakinya masuk kedalam sana, Jeffery yang merupakan bagian keluarga dari sana dengan bebasnya masuk tanpa perlu akses apapun.

Pasalnya ketika orang lain di luar keluarganya, mereka sangat susah untuk bisa masuk ke rumah ini kecuali ada izin dari si pemilik rumah dan anak-anaknya.

Semestanya Abang  [TAMAT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang