"Kenniro, apa kamu tau seberapa bahagianya Papa kamu saat ia bertemu dengan kamu? Sejak kamu dalam kandungan, Papa kamu sudah mengorbankan banyak hal untuk kamu yang bahkan belum lahir saat itu"

Agra sama sekali tidak berniat menyalahkan Kenniro atas apa yang terjadi. Ia hanya ingin Kenniro mengerti bahwa Demario sangat menyayangi putranya. Tapi sepertinya Kenniro salah mengartikan.

"Opa tidak akan menyembunyikan apapun dari kamu. Dengarkan baik-baik, jangan pernah menyela"

"Demario memang seorang pemilik perusahaan besar, tapi ia juga memiliki pekerjaan yang berbahaya. Papa kamu adalah seorang pemimpin Mafia"

Mendengar itu, Kenniro semakin ingin menjauhi Papa nya

"Sebelum kamu datang kesini, setiap pekerja yang melakukan kesalahan sekecil apapun akan Demario bunuh saat itu juga. Tidak peduli dimanapun mereka sedang berada, bahkan di dalam mansion sekalipun. Tapi semenjak kamu datang, Demario sama sekali tak pernah melakukannya, bukan karena para pekerja yang tak membuat kesalahan, tapi Papa mu itu tak mau mengejutkanmu dengan suara tembakan, entah kamu sedang tidur atau bersantai"

"Dia juga pernah menerobos lampu merah karena ingin cepat bertemu dengan mu"

"Opa kesini juga ingin berpamitan, Opa akan pergi ke Amerika selama satu Minggu. Seharusnya Papa kamu yang melakukan ini, tapi setelah apa yang terjadi padamu Opa yakin dia akan menolak dengan keras"

"Tapi Ken baik-baik saja" Agra tersenyum, mengelus rambut hitam cucunya

"Papamu itu selalu mengkhawatirkan hal-hal kecil tentangmu" balas Agra

"Opa harap kamu bisa mengerti keadaan Papa mu" setelah itu Agra pergi meninggalkan Kenniro yang termenung sambil menatap ke atap kamarnya

"Lalu siapa yang akan ngerti keadaan gue?" Gumannya

Kenniro menutup matanya karena mengantuk. Tapi, ada sesuatu yang janggal yang membuat Kenniro kembali membuka matanya

"Carlos.."

Hanya pria itu yang ada di pikiran Kenniro saat ini. Biasanya Carlos lah yang berjaga di depan kamarnya, tapi kenapa malah Roy? Carlos tak diapa-apakan sama Demario kan?

Kenniro bangun dan membuka pintu kamarnya yang langsung disuguhkan oleh bungkukan badan dari Roy

"Tuan muda, ini sudah malam sebaiknya anda tidur"

"Mana Carlos?" Kenniro bertanya tanpa memperdulikan perkataan Roy sebelumnya

"Saya tidak tau, tuan"

"Kalau gitu minggir!"

"Tuan ini sudah larut malam" Roy masih kekeh menahan Kenniro membuat pemuda itu tak dapat menahan amarahnya lagi

"Lo pikir gue peduli!! Gue tanya lagi, mana Carlos?!!"

"Kenapa belum tidur, Ken?" Tanya Samuel yang baru datang bersama dengan Gara. Niatnya ingin melihat adiknya ini sudah tidur atau belum, tetapi mereka malah menemukan Kenniro sedang berdebat dengan Roy

Kenniro memutar bola matanya malas melihat kedua lelaki itu yang berjalan ke arahnya

Karena malas bertemu Gara dan Samuel, Kenniro masuk ke dalam kamarnya lagi dan langsung menutup pintunya sedikit keras

"Apa Ken juga marah pada kita?" Tanya Samuel yang tak mendapatkan jawaban apapun dari orang disebelahnya

.

.

.

Kenniro keluar dari lift lengkap dengan seragam sekolahnya

Bodyguard yang menjaga pun menunduk yang diabaikan oleh Kenniro dan terus berjalan dengan tatapan datar

"Ken, kamu tidak makan dulu?" Suara dari Irene ada di meja makan bersama Olivia tidak membuat langkah pemuda itu berhenti hingga membuat Irene mendekat

"Kenniro" pemuda itu berhenti merasakan ada yang memegang pergelangan tangannya

"Makan dulu ya?" Bujuk Irene

"Nggak" jawabnya singkat

"Sayang, makan sedikit aja ya" ujar Irene dengan lembut, ia tau mood putranya sedang dalam keadaan buruk

"Mama bertingkah soalah-olah tidak ada yang terjadi, apa Mama lupa kejadian semalam?" Irene bungkam, tak menjawab atau menyangkal perkataan anaknya

Kenniro benar-benar tak habis pikir dengan Mamanya. Apa Mamanya itu sama sekali tak mengkhawatirkan kondisi Raka dan Kemal? Seharusnya Mamanya mengajaknya pergi menemui kedua sahabatnya itu

"Kejadian itu sudah berlalu, untuk apa Mama pikirkan?"

"MAMA!!"

"kedua temanmu itu sendiri yang berbuat salah. Tapi kenapa kamu malah marah sama Mama? Mama tidak melakukan apa-apa, Kenniro"

"Justru itu yang membuat Kenniro marah. Raka dan Kemal itu teman aku, Mama juga kenal mereka kan? Mereka sedang kesulitan semalam, kenapa Mama tidak ada niat membantu?!"

"Mereka bukan siapa-siapa, Ken!!"

"Mereka teman aku, Ma!!" Balas Kenniro dengan berteriak juga

"Ken memang benar semalam, Mama udah berubah. Sifat Mama, perilaku Mama, semuanya berubah! Apa karena Mama tinggal di rumah besar ini?! Kalau iya, Ken lebih baik tinggal di rumah yang lama!"

Setelahnya Kenniro pergi, membiarkan amarah yang masih menguasainya

Hanya ada Irene dan Olivia di sini. Agra sudah pergi tadi Pagi-pagi sekali. Atarick dan Gara pergi ke perusahaan, Samuel sudah pergi ke kampus karena sudah semester akhir dan sebentar lagi mungkin akan sidang skripsi. Sedangkan Demario, sejak semalam Demario tidak menunjukkan batang hidungnya, entah kemana


















See you next time.....

🍄🍄🍄

ALESSANDRO||END||Where stories live. Discover now