Bahagiamu

9 1 0
                                    


POV ASHA

hari ini, tepat ditempat ini. Aku melihatnya bersanding dengan yang lain, melihatnya tersenyum tipis melihat wanita yang berada tepat disamping nya.

Aku memandangi wajahnya yang cerah dengan sorot mata sedih, tamu-tamu sedang menyalami dua pengantin yang baru saja resmi menyandang status suami-istri itu.

Aku hanya sedang berdiam diri, melihat sosok pria yang aku cintai sedang bersalaman dengan banyak tamu, lengkap dengan senyumnya.

Air mata sudah ada di penghujung pelupuk mataku, aku enggan menitikkan. Sebab hari ini, hari bahagia pria yang kucintai begitu dalam.

Aku mulai melangkahkan kaki jenjang ku menuju kearah dua pengantin itu, aku urutan paling belakang. Tamu-tamu sudah berhamburan untuk menikmati hidangan yang mereka sediakan, dan aku menjadi tamu terakhir yang bersalam dengan mereka.

Tak terasa, aku sudah berada tepat di depan Arkan, lelaki yang aku cintai. Aku mengulurkan tangan ku, bersalaman dengannya cukup lama.

"Arkan, selamat memulai hidup yang baru. Semoga sakinah mawadah warohmah ya" ucapku tulus walau dengan senyum yang getir.

"Makasih sha, makasih juga atas kenangannya. Maaf aku bersanding disini dengan yang lain, terimakasih sudah menemani ku begitu jauh" Ujur Arkan sambil mengusak rambutku pelan.

Aku hanya mampu tersenyum, tak berniat membalas. Sebab aku takut akan menangis jika membalas ucapan Arkan, aku berlalu menuju ke pengantin perempuan-nya.

Menatap mata perempuan itu dengan dalam, "aku titip Arkan ya, betah-betah sama dia. Ngeselin emang dia hehe" aku terkekeh dengan ucapanku sendiri, Dina: pengantin perempuan, juga terkekeh dengan ucapanku.

"Aku berjanji akan melakukan amanah mu, makasih sudah merelakan Arkan bersanding denganku. Aku menyayangi nya sama seperti mu" Dina tersenyum tulus kearah ku, aku membalasnya dengan senyuman ku.

Aku berlalu turun dari panggung itu dengan tangga yang tersedia, lega rasanya. Aku menitipkan Arkan dengan wanita yang benar dan pantas untuknya.

Aku melangkahkan kakiku keluar dari ruangan itu, tak ingin berlama-lama. Sudah tak tahan melihatnya, kebahagiaan ku sekaligus kesedihan ku.

Namun aku bersyukur, ia tak salah memilih pasangan. Aku berharap mereka bisa memulai hidup yang jauh lebih bahagia.

Dan aku berharap, Arkanku menjadi seseorang yang bahagia.

Arkan: layaknya mentari yang menyinari duniaku, sekaligus senja yang meninggalkanku dengan sejuta kenangan indahnya.

Dia Arkanku, obat sekaligus alasanku meminum obat.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Sep 11, 2023 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Malioboro: Jalan ku dan kamu.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang