Taehyung sengaja mampir ke tempat kerja Jisoo sepulang kerja. Dia memesan makanan disana.
Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
" Kenapa dia memperumit dirinya sendiri. Dia memang kepala batu. Kenapa aku jatuh cinta pada gadis seperti dia?" Taehyung prihatin melihat Jisoo yang kelabakan melayani konsumen yang ramai di restoran ini.
Dia beberapa kali mengusap keringatnya dan memegang pinggangnya yang pegal.
Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
" Kenapa lama sekali duduk disininya sampai pesan beberapa menu." Jisoo duduk di depan Taehyung dengan wajah sudah lusuh. Jam kerjanya sudah selesai.
Taehyung menyuapkan makanan ke mulut Jisoo, Jisoo tidak membuka mulutnya, dia melihat ke kanan kiri dulu takut ada yang mengenalinya.
Setelah dia yakin aman, Jisoo baru melahapnya. Taehyung tersenyum.
" Kau terlihat kelelahan."
" Ini gara-gara papih. Dia udah gak sayang anaknya, Jin oppa aja yang udah tua masih di kasih jatah jajan lho. Masa aku putri bungsunya di stop karena aku udah nikah. Kan gak adil."
" Kau selalu bilang oppamu tua, dia masih muda dan tampan."
" 30 tahun tua lah."
" Aku tersinggung."
" Hehhhe, mian.. aku dan Jin oppa memang selalu saling ledek begitu sejak kecil, kebawa sampai sekarang. Maafkan aku kalau terkadang aku melewati batas mengataimu mr."
" Bisa berhenti panggil mr tidak?"
" Gak mau, kiyutt aja hahhaa."
" Kau ini." Taehyung gemas dengan tingkah Jisoo, dia terus menyuapi Jisoo, Jisoo tidak sadar 1 porsi desertnya habis di lahap
" Ih, aku lagi diet, kok habis sih."
" Halah, diet diet, kamu harus banyak makan , kerja butuh energi."
" Awas yah, kau menjebakku makan banyak. Aku gak suka." Jisoo cemberut dan mengambil kunci mobil Taehyung, Taehyung mengikutinya dengan tersenyum.
Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.