"Ya tapi itu anak buah Papa Lo banyak banget"

"Tenang aja, Lo sama Raka nggak akan kenapa-kenapa. Gue jamin!" Ujarnya sedikit keras

Di depan sana, lampu merah menyala. Jika mereka berhenti, tentu akan langsung di tangkap oleh Demario dan anak buahnya

"Terobos!" Teriak Kenniro

"Lo gila!!" Balas Kemal tak kalah keras sambil fokus ke jalanan

"Nurut aja sama gue!"

Kemal menghela nafas sebentar lalu menambah kecepatan laju motornya. Begitupun dengan Raka yang tepat berada di belakang motor Kemal

Tepat setelah kedua motor itu menerobos lampu merah, sebuah truk berjalan dari arah kanan. Sehingga Demario dan anak buahnya terhalang oleh truk itu

"Gara, Samuel, belok kiri dan hadang mereka dari depan" ujar Demario menggunakan earpiece nya

"Baik" sahut mereka di seberang

Demario menyuruh Carlos mempercepat mobilnya. Sedangkan dirinya sibuk dengan iPad yang menunjukkan keberadaan putranya, Demario menaruh GPS berukuran kecil di gelang yang anaknya pakai. Barang itu sangat kecil dan di desain khusus sehingga Kenniro tidak dapat melihatnya

Dahinya menyerngit saat titik merah itu tidak bergerak lagi, apa Gara dan Samuel sudah sampai disana? Rasanya tak mungkin. Ia sudah memperkirakan mobil Gara akan berpapasan di perempatan kedua. Tapi ini bahkan masih jauh dari tempat perkiraannya

Satu yang ada di pikiran Demario saat ini -

"Carlos, lebih cepat!!!"

Kenniro bertemu salah satu musuhnya.

.

.

.

"Lepasin Kenniro!!"

Raka berteriak melihat Kenniro yang diseret paksa masuk ke dalam mobil oleh seseorang

Awalnya mereka pikir mereka adalah anak buahnya Demario. Tapi apa mereka akan menodongkan pisau seperti itu?

Kenniro berhasil lepas dari orang itu. Tapi saat ia akan berlari ke arah Kemal dan Raka, dirinya kembali tertangkap dengan mudahnya

Kemal dan Raka pun maju dan melawan mereka semua. Walaupun tak imbang, tapi setidaknya mereka sudah berusaha.

Kenniro yang melihat itu pun ikut melawan. Walaupun sudah dipastikan mereka akan kalah telak

Tak lama setelah itu, banyak mobil hitam berdatangan. Pria yang menghadang Kenniro cepat tangkap dan kembali menyandra Kenniro dengan pisau yang di arahkan ke leher pemuda itu

Demario turun dengan Carlos dan bodyguard lain. Matanya menajam melihat kondisi putranya saat ini

"Tuan Demario, akhirnya anda datang. Apa karena anak ini?" Pria itu menekan pisaunya membuat darah menetes di sekitar lehernya

"Lepaskan putraku!!" Desisnya tajam. Siapapun yang melihatnya pasti akan bergedik ngeri

"Lepaskan?" Pria itu mengulang perkataan Demario dengan nada mengejek

"Tuan Demario, jika saya menyerahkan anak ini ke orang di dunia bawah kira kira apa yang akan terjadi?"

"Jangan macam-macam dengan saya!!" Demario melangkah maju, tetapi melihat Kenniro yang semakin kesakitan ia mengurungkan niatnya

Pria itu menekan pisaunya lebih dalam, membuat darah Kenniro menetes di aspal jalanan. Pemuda itu meringis sakit sambil memejamkan matanya, kristal bening pun mulai turun untuk pelampiasan rasa sakitnya

ALESSANDRO||END||Donde viven las historias. Descúbrelo ahora