Mark - Jeno : Saling Mengerti

29.5K 444 30
                                    

Mark Lee( suami Jeno, boss kantor)

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Mark Lee
( suami Jeno, boss kantor)

Mark Lee( suami Jeno, boss kantor)

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Jeno Lee
( Istri Mark)

let's enjoy the story, baby!!


"eummhh.. shh.. " Jeno perlahan mengusap perut nya dengan perasaan yang cemas. Sedari semalam rupanya bayi didalam kandungan nya benar-benar mencari perhatian bundanya ini.

"Sayang.. sabar ya, bentar lagi pekerjaan bunda selesai kok, heum? Anak bunda pinter banget." Jeno memuji bayi didalam kandungan nya setelah di rasa bayi nya mulai tenang. Sedikit bersyukur, di saat saat seperti ini calon buah hatinya mampu untuk mengerti kondisi dirinya.

Jeno menumpukan tangan kiri nya di pinggang nya yang terasa pegal dan berat, efek kehamilan semester akhir. Sesekali tangan kanan nya menyeka peluh yang terpatri di dahinya.

Pagi ini Jeno sudah sibuk-sibuknya menjemur pakaian sebanyak satu bak dibelakang rumah nya. Jam masih menunjukkan pukul tujuh pagi.

"Eunghhh..  Tuhan.., sayang sebentar ya, nak." Jeno menyenderkan punggungnya perlahan di dinding rumah, menunggu tendangan kecil di perut besarnya untuk tenang terlebih dahulu. Susah payah ia memenangkan si buah hati yang seperti nya akan keluar sebentar lagi. Perlahan ia usap dengan sayang perut nya yang terasa kencang, sesekali Jeno pijat paha dan pinggang nya untuk mengurangi rasa mulas di perut yang ia yakini kontraksi palsu seperti biasanya.

"JENO! KAMU DIMANA?" suara teriakan sang suami membuat Jeno terkejut, dan secara perlahan memasuki rumahnya. Mencari sang suami yang meneriakkan namanya barusan,

"Kenapa kak? Aku masih jemur pakaian tadi.." jawab Jeno yang masih menumpukan tangan nya di pinggang yang terasa pegal.

"Dasi saya mana? Kamu kalau naruh yang benar sedikit bisa? Kalau saya terlambat gimana?" Mark protes sembari mengenakan jas kantor nya dengan tergesa-gesa. Jeno menghela nafasnya, dengan perlahan berjalan tertatih ke arah kamar. Menunduk sedikit untuk membuka laci yang berada di kamar mereka, dan kembali ke arah Mark.

Jeno dengan telaten memakaikan dasi di kerah baju Mark,
"Ck! Cepetan bisa?"

"Maaf.. iya, Jeno cepet kok, kak." Sejujurnya Jeno sedikit merasa sakit hati ketika Mark membentak dirinya seperti tadi. Manalagi kondisi Jeno yang tengah hamil begitu sensitif.

NCT DREAM || mpreg ver.Where stories live. Discover now