bertemu

104 15 0
                                    

#CHAPTER 1

Dia berjalan santai melewati semua tempat itu, dia semakin penasaran dan bingung dengan perilaku dan kehidupan orang orang disini.

'kenapa tidak ada raja disini? Kenapa tidak ada kerajaan atau yang lain?'
-batinnya menatap semua sekitarnya.

Dia menghelah nafas nya, sedikit menunduk wajahnya itu. Berpikir 'ini aku dimana? Apa aku berada di dunia lain?'.

BUGH-

Dia terjatuh dari jalan santai nya itu, dia memegang kepalanya dan membuka matanya itu.

Dia melihat countryhumans tetangga nya itu, yang tidak lain. Malaysia, Filipina, dan Thailand. Mereka bertiga menatap nya.

"Loh? Bang ndo...? Udah dapat baju buat latihan Sihir nya?"
-ucap Malaysia sembari mengulur tangan nya kearah nya.

Dia disitu bingung, menurunkan alisnya. Tapi dia tetap menerima uluran dari negara tetangga nya yang memanggil dia dengan sebutan 'abang'.

"Ndo? Siapa ndo?"
-ucap nya menatap ketiga countryhumans didepannya.

Ketiga country itu menurunkan alisnya, menatap satu sama lain. Dan menatap dia kembali.

"Maksud bang ndo? Ya nama Abang, Indonesia lah"
-ucap Malaysia yang diangguki setuju oleh kedua country.

"Indonesia...?"
-ucap nya sekali lagi, dia menunduk wajahnya. Dan kembali menatap ketiga country didepannya.

"Bukankah nama ku dirgantara?"
-ucap nya pelan, ketiga country itu semakin bingung dan penasaran dengan sikap country didepan mereka.

"Nama Abang kan Indonesia...? Sejak kapan dirgantara?"
-ucap Thailand yang tetap tenang walaupun bingung dengan kelakuan country didepannya.

"Huh...? A-aku tidak tau, sejak kapan nama ku Indonesia? Dan..."
-ucapannya berhenti saat Philip berbicara.

"Abang pasti kerasukan"
-ucap Philip, kedua country disebelahnya menatap nya sinis.

"...."

"...dan...ini dimana? Aku ada dimana?"
-ucapnya lagi, ketiga country itu menatap nya semakin makin bingung.

"Kamu kenapa bang? Kita ya berada di countrycity? Kenapa Abang yang lupa?"
-ucap Malaysia menaruh kedua tangan nya di pinggangnya.

"... countrycity? Bukankah..."

....

"...uh sudahlah...aku tidak tau...kenapa aku bisa disini, dan kalian tiba tiba memanggil ku dengan sebutan Abang? Padahal kita rekan"
-ucap nya sembari menurunkan alisnya itu.

"Huh? Rekan?"
-ucap Thailand.

"Kita kan saudara bang? Kenapa rekan? Apa maksud Abang dengan kata rekan?"
-ucap Thailand yang sedikit khawatir dengan kelakuan country didepannya.

"Huh? Saudara...? B-bukankah kita rekan kerja dalam perang...?"
-ucapnya sembari menggaruk kepalanya karena bingung.

"Rekan kerja dalam perang...? Abang mimpi atau gimana...?"
-ucap Malaysia yang juga bingung.

"....lupakan...dan aku ingin menanyakan...sekarang memangnya tahun berapa...? Kenapa disini tidak ada raja...rakyat desa atau....peperangan.??"
-ucapnya.

"....kok Abang bicara nya gitu? Ini kan tahun 2023...? Kenapa Abang menanyakan layak nya seperti orang dulu...?"
-ucap Thailand.

"....tunggu....2023? Jadi...aku dimasa depan ini?"
-ucapnya.

"Huh? Abang kenapa...?"
-gumam Philip yang masih di dengar oleh ketiga country disamping dan depannya.

"Panggil ustadz Arab ini lama lama..."
-ucap Malaysia yang sudah lelah seperti nya.

•Move To The Future •जहाँ कहानियाँ रहती हैं। अभी खोजें