3. Boggart

24 2 0
                                    

[RHAENARYS POV]

Saat sampai di Hogwarts, aku diarahkan untuk mengikuti rombongan siswa tahun pertama karena akan disortir ke beberapa asrama. Yang aku tahu disini terdapat empat asrama, Gryffindor, Hufflepuff, Ravenclaw, dan Slytherin. Kudengar asrama Slytherin adalah asrama para ular, maksudku banyak orang jahat yang berasal dari asrama itu. Oh ya satu hal lagi, orang bilang Slytherin dipenuhi oleh pureblood. Kuharap aku tidak ditempatkan di Slytherin. Lagian tidak mungkin aku masuk di Slytherin, kan orang tuaku bukan penyihir.

Semua murid tahun pertama sudah dipanggil untuk disortir oleh Sorting Hat. Ya ampun kenapa namaku harus dipanggil terakhir.

"Rhaenarys Targaryen" -Prof. Mcgonagall

Sekarang semua orang melihat kearahku saat Prof. Mcgonagall memanggil namaku untuk maju ke Sorting Hat. Sungguh aku benci situasi ini.

"Bagaimana ini mungkin?"

"Kukira Targaryen hanya ada dalam legenda."

"Apakah dia keturunan terakhir Targaryen?"

Kudengar bisikan-bisikan dari beberapa siswa Hogwarts. Tapi tunggu, legenda? Apa maksudnya?

"Seorang Targaryen eh? Pemberani, ambisius, dan sangat cerdik. Aku tahu asrama apa yang cocok untukmu. Slytherin!" -Sorting Hat

"Apa?!"

Semua orang terdiam saat mendengar aku masuk Slytherin. Bagaimana mungkin? Hal apa yang tidak aku ketahui tentang diriku sendiri?

Aku langsung duduk di meja Slytherin dan mendapati tatapan aneh dari siswa Slytherin. Kurasa bukan hanya siswa Slytherin, tapi seluruh asrama. Bahkan para profesor juga begitu, tapi tidak dengan Albus. Maksudku Prof. Dumbledore. Ia hanya tersenyum ke arah ku.

- Rhaenarys POV end -

[AUTHOR POV]

Makan malam selesai dan para murid kembali ke asramanya masing-masing. Rhaenarys pun mengikuti murid berjubah Slytherin untuk ke asramanya karena ia tidak tahu arah menuju asrama Slytherin.

"Hai Rhaenarys!" -Harry

"Oh hai Harry, Hermione, Ron!" -Rhaenarys

"Kupikir kau tak akan masuk Slytherin." -Ron

Hermione menyenggol Ron dengan sikunya.

"Aku pun berpikir seperti itu, bagaimana mungkin aku bisa masuk asrama itu. Padahal orang tuaku bukanlah seorang penyihir." -Rhaenarys

"Sudahlah tidak apa, Rhae. Tapi berjanjilah kau akan tetap berteman dengan kami meskipun kau merupakan seorang Slytherin." -Hermione

"Tentu saja, kalian adalah teman pertamaku di Hogwarts. Emm apakah kalian bisa menunjukkanku arah ke asrama Slytherin." -Rhaenarys

"Hahaha tentu saja, Rhae. Ayo!" -Harry

Sambil berjalan ke asrama Slytherin, mereka menunjukkan beberapa ruang yang mereka lewati.

"Nah kami hanya bisa mengantarmu sampai disini, Rhae. Sampai jumpa dikelas besok!" -Hermione

Saat sampai didepan pintu common roon Slytherin, Rhaenarys bingung bagaimana caranya masuk karena ia tidak tahu kata sandi untuk membuka pintunya.

"Tidak tahu kata sandinya eh?"

Rhaenarys menoleh ke orang disampingnya. Laki-laki berambut platina, yang ia dengar bernama Draco Malfoy saat dimeja makan tadi, berbicara padanya. Rhaenarys hanya mengangguk.

"Janggut Merlin" -Draco

Pintu terbuka setelah kata sandi diucapkan. Rhaenarys pun segera masuk ke dorm anak perempuan dan mencari kamarnya.

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: May 24, 2023 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

Truly Princess | d.mWhere stories live. Discover now