2. Hogwarts?

19 0 0
                                    

[AUTHOR POV]

Rhaenarys terbangun ditempat yang asing baginya. Tempat itu sangat jauh berbeda dari tempat asalnya, Westeros. Rhaenarys kecil mulai ketakutan karena ia tidak tahu dimana ia sekarang dan mulai memanggil ayah dan ibunya.

"Ayah, Ibu, tolong aku." -Rhaenarys

Setelah satu jam duduk menangis dipinggir jalan, seorang wanita tua menghampirinya.

"Oh dear, dari mana asalmu? Mengapa kau sendirian disini?" -Margot

"Aku tidak tahu kenapa aku disini, orang tuaku meninggalkanku sendirian." -Rhaenarys

"Aku Margot Winslet, kau bisa memanggilku Bibi Margot. Siapa namamu nak?" -Margot

"A-aku Rhaenarys." -Rhaenarys

"Untuk sementara, bagaimana kalau kau ikut aku dear? Aku memiliki panti asuhan, kau bisa bermain dengan teman seusiamu." -Margot

Karena kebingungan dan ketakutan sendirian, Rhaenarys pun menyetujui ajakan Bibi Margot untuk tinggal di panti asuhannya.

-
-
-

Sepanjang perjalanan menuju panti asuhan, Rhaenarys mengamati jalanan di kota yang aneh baginya.

"Bi, sebenarnya ini dimana? Kenapa tempat ini sangat berbeda dengan tempat tinggalku?" -Rhaenarys

"Apa maksudmu dear? Kau bukan berasal dari London?" -Margot

"London? Aku berasal dari Kings Landing, Bi. Kau tau, itu adalah kota tempat tinggalku di Westeros. Disana ada istana tempat tinggalku bersama ayah dan ibuku." -Rhaenarys

Margot terkejut mendengar perkataan Rhaenarys yang menurutnya tidak masuk akal. Tapi ia berpikir tidak mungkin anak kecil membohonginya, atau itu hanya angan-angan anak kecil saja. Sampai mobil Bibi Margot di pekarangan panti asuhan. Ia mengajak Rhaenarys berkeliling tempat itu dan memperkenalkannya kepada anak-anak panti asuhannya.

"Nah dear, ini kamarmu. Kau akan tidur bersama temanmu di kamar ini." -Bibi Margot

Rhaenarys menatap seluruh penjuru kamar itu dan mengangguk saat Bibi Margot berbicara.

"Sebentar lagi waktu makan malam, kau bisa mandi dulu dan berganti pakaian, dear." -Bibi Margot

"Baiklah, Bi." -Rhaenarys

-
-
-

Hari-hari Rhaenarys dijalaninya seperti anak panti seumurannya, bermain, belajar, bercanda, dan banyak hal lain. Semua hal yang ia lalui di panti seakan membuatnya melupakan masa lalunya. Semuanya berjalan normal, sampai suatu saat di hari ulang tahunnya yang ke-11 tahun, seorang pria tua dengan janggut putih panjang menemui Rhaenarys saat ia sedang membaca buku sendirian di kamarnya.

"Boleh aku masuk?" -Dumbledore

Ya, pria tua itu bernama Albus Dumbledore.

"Ah iya tentu." -Rhaenarys

"Namaku Albus Dumbledore, kau bisa memanggilku Albus saja. Apa kau percaya bahwa sihir itu nyata, Nak?" -Dumbledore

"Sihir? Mungkin aku akan percaya kalau aku melihat sihir secara langsung dengan mataku sendiri." -Rhaenarys

Mendengar jawaban Rhaenarys, Albus pun mengeluarkan tongkatnya dan mengayunkan tongkat tersebut ke arah lampu kamar Rhaenarys. Lampu kamar seketika menyala saat Albus menyayunkan tongkatnya.

"Bagaimana bisa?!" -Rhaenarys

Albus mengayunkan lagi tongkatnya ke kepala Rhaenarys dan membuat mahkota bunga diatas kepala anak perempuan itu. Rhaenarys menatap Albus tak percaya dengan mulut terbuka. Melihat reaksi Rhaenarys, Albus pun terkekeh.

Truly Princess | d.mTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang