Asrama

24 0 0
                                    

Pagi hari sebelumnya. Di sebuah gedung tak jauh dari ITB, sebuah gedung bernama Sabuga, terlihat Azhar sedang mempresentasikan hasil dari proposal kompetisi bisnisnya bersama rekannya, Dante. Dante adalah seorang mahasiwa Telkom. Ia baru saja mengenal Azhar dalam kurun beberapa waktu.

Waktu demi waktu terlewati, hingga sampailah sore hari. Pengumuman pemenang pun dimulai. Proposal Azhar dan Dante pun dinyatakan menang. Mereka bersorak bahagia dan saling berpelukan.

"Selamat, bro," ujar Azhar.

"Mantap!" Dante menjabat tangan rekannya itu.

"Mampir dulu lah, ke kosanku."

"Ayo."

Mereka pun beranjak menuju kosan Azhar di deretan jalan Dago. Jalan itu merupakan salah satu jalan yang selalu ramai. Kosan Azhar berada di sebuah komplek di sekitar situ. Tempatnya adalah sebuah ruko berlantai lima. Kamarnya berada di lantai 3.

Azhar membuka kamarnya. Kamarnya cukup luas dengan sebuah ranjang, sebuah kamar mandi, dan meja belajar, serta lemari kayu. Ia pun meletakkan jaket jeans-nya di dalam lemari. Dante lalu duduk di atas ranjang.

"Huh, capek juga, ya," ujar Azhar seraya meletakkan sertifikat dan pialanya di meja belajar.

"Yah. Lumayan."

"Nanti kamu pulang naik apa?" tanya Azhar seraya menarik kursi ke hadapan Dante.

"Yah, paling Uber."

"Nginep, lah. Besok kan Sabtu. Kamu juga gak ada kuliah, kan?"

"Boleh aja."

"Sip. Aku ambilin minum, ya?"

Azhar beranjak lalu mengambil cangkirnya yang berada di atas meja. Ia berjalan keluar kamar menuju dispenser yang berada di lorong deretan kamar-kamar. Ia mengisinya hingga penuh.

Azhar pun kembali ke kamarnya. Di kamar, Dante sedang berada di kamar mandi. Ia melihat dompet Dante tergeletak di ranjangnya dengan keadaan terbuka. Dengan memutar bola mata, mahasiswa itu meletakkan cangkirnya, lalu ia beralih duduk di ranjang.

Dengan iseng, ia melihat kumpulan foto yang ada dompetnya. Namun, sesuatu yang seram pun melanda dirinya. Pada kedua foto pertama merupakan foto dirinya secara formal. Namun, foto ketiga merupakan mayat perempuan yang termutilasi yang tergeletak di lantai dengan sebuah symbol darah melingkarinya. Ia pun meletakkan kembali foto-foto itu di dalam dompet.

Ketakutan menyelimuti dirinya. Ia pun teringat bahwa ada berita mengenai seorang mahasiswa perempuan yang termutilasi tahun lalu di sebuah pondok bernama Redhouse. Dan foto wanita itu sama persis seperti yang ada di foto dompet Dante.

Dante pun keluar dari kamar mandi. Ia memperbaikki celana bahannya.

"Eh, Jar. Udah ambil minum?"

"U... udah. Itu di meja," ia beranjak dari kasur, lalu duduk di kursi.

Dante minum seraya duduk di kasur. Ia lalu meletakkan kembali cangkirnya.

"Eh, Dante. Pernah denger kasus perempuan mahasiswa Telkom dimutilasi?"

"Oh. Pernah."

"Pembunuhnya udah ketahuan?"

"Emang kenapa?" Dante menyeringai.

"Eeeh... enggak. Serem aja gitu," Azhar mulai diselimuti rasa tegang.

"Yaahh, kita perlu makan ketika kita sudah menggunakan kekuatan kita."

"Maksudnya?"

Dante tersenyum menyeringai. Gigi-gigi putihnya tertampak di mulutnya.

"Ooo... ke. Kayaknya aku mau keluar dulu."

"Kenapa, Zar?" tanya Dante menguji.

"Mau cari Kia dulu."

Azhar berpaling. Ia berjalan menuju pintu keluar. Namun, pintu terbanting dan terkunci dengan sendirinya. Ia menoleh perlahan dengan ragu. Terlihat Dante beridir dengan mata yang memutih tak berpupil.

"Udah kubilang. Kalo udah pake kekuatan, kita perlu makan," ujar Dante dengan suara yang keras.

"Coba saya!" tantang Azhar.

Ia membuka kuda-kuda dengan posisi silatnya. Dante mengernyit.

"Hiyaaa!!" Azhar pun menendang ke arah wajah Dante.

"TAP!" tendangannya tertangkis oleh tangan kanan Dante. Ia tersenyum, sementara Azhar terkejut.

"Cuma itu yang kamu bisa?"

Ia memutar pergelangan tangannya dan menggenggam kaki kanan Azhar. Ia menariknya hingga tubuh Azhar tertarik ke arahnya. "PAK!!" ia menggenggam kerah baju merahnya. Azhar ketakutan setengah mati. Dante membuka mulutnya menampakkan gigi-gigi taringnya.

Azhar pun berteriak, "AAAHHH!!!...."

***

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: May 23, 2023 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

Starry NightWhere stories live. Discover now