Mereka pun sama-sama terbangun dan menyadari jika mereka hanya berpakaian layaknya orang yang habis melakukan hubungan seksual. Julia yang iseng, ia memasang muka sedih dan marah, seakan-akan ia habis diperkosa oleh Mili.

"Mili mengapa kamu tega memperkosa ku, sedang kan aku tidak berbuat salah kepadamu?" Julia dengan iseng membuat mukanya sesedih mungkin agar Mili dapat tertipu.

Mili yang baru bangun tampak tidak percaya dan ia langsung panik tak menyangka bahwa ia habis memperkosa tante-tante??

Namun tiba-tiba Julia menyeringai dan langsung memeluk Mili. Julia tertawa namun Mili masih memasang muka panik nya. Julia menautkan kening mereka sehingga mereka bisa saling merasakan hembusan nafas mereka.

"Hanya bercanda" ucap Julia pelan sehingga Mili dapat mencium nafas Julia yang walaupun sehabis tidur masih segar.

Namun perlahan Julia semakin mendekatkan bibir mereka,menutup matanya, dan...

"Cupp"

Mili yang tersadar menahan tindakan Julia dengan tangannya, Julia yang menutup matanya membuka kembali matanya dan tersadar bahwa bibirnya bukan mendarat di bibir Mili melainkan ditangan Mili.

Dengan cepat Mili turun dari tempat tidur dan memakai handuknya, kemudian mengambil bajunya dan pergi kekamar mandi untuk memakai kembali bajunya.

Sesaat dia keluar dari kamar mandi, Mili melihat Julia sedang duduk di sofa sambil meminum vodka dan menatap keluar jendela, masih dengan pakaian dalamnya.

Mili yang melihat merasakan mukanya memerah, namun dengan cepat ia bersikap normal dan duduk disebelah Julia. Merasakan kehadiran Mili, Julia menaruh gelas yang tadi di pegangnya dan menaruhnya di meja. Kemudian dengan santainya merebahkan kepalanya ke paha Mili.

Kemudian memegang wajah Mili dan memasang ekspresi yang tak bisa dijelaskan oleh Mili, Mili yang melihat itu mengernyitkan alisnya dan menatap keluar jendela.

"Mili, aku memang bukan tipe mu, tapi aku rasa aku menyukaimu."
ucap Julia membuka keheningan yang janggal tadi.

Kini untuk pertama kalinya Julia merasakan galau karena cinta, karena selama ini jika ia merasa mencintai seseorang, pasti seseorang itu langsung menerimanya. Namun yang satu ini berbeda.

Mili yang tidak tau mau berkata apa hanya diam memandang Julia yang kini menenggelamkan wajahnya ke perutnya. Namun beberapa detik kemudian Mili menyentuh kepala Julia dan Julia yang sadar kepalanya disentuh kembali membenarkan posisi awalnya.
Mili yang kembali tidak tau harus berkata apa hanya mengelus-elus rambut Julia yang terasa lembut di jarinya.

"Kamu pasti bingung harus berkata apa, kan?" tebak Julia dengan sangat tepat.

"Kamu cerdas, namun kenapa lugu dalam percintaan?" ujar Julia yang kini telah kembali duduk.

"Ya begitulah..." ucap Mili sambil nyengir kuda.

Kemudian Julia mengambil vodka nya dan meminumnya seteguk. Lalu ia memeluk pinggang Mili dan menyenderkan kepalanya ke pundak Mili, lalu menggenggam tangan Mili layaknya seperti seorang kekasih.

"Apakah suatu saat kamu bisa jatuh cinta kepadaku?" tanya Julia sambil mengangkat kakinya dan menaruhnya di paha Mili, sedikit menekan di junior Mili.

Mili masih terdiam sambil merasakan jika Julia berusaha menggodanya.

"Jangan menggoda ku Ely." ujar Mili yang sedikit sebal dengan tingkah Julia.

"Ehe, kamu sudah tau rupanya." celetuk Julia dengan nakal.

"Lagian, sana pakai bajumu dulu." suruh Mili sambil menatap Julia yang kini malah berada dipangkuannya, melingkarkan kedua kakinya di pinggang Mili. Dan ia baru sadar, ternyata Julia memiliki ukuran buah dada yang super.

"Tidak mau, aku maunya bermanjaan denganmu Mili." ujar Julia sambil kini menautkan tangannya dileher Mili dan menempelkan mukanya keleher Mili.

Mili yang merasa kalau Julia sangat manja menghela nafas, membiarkan Julia seperti itu selama beberapa saat.

"Perutku lapar, Ely." ujar Mili setelah beberapa saat.

"Kamu mau makan apa? Biar body guard ku yang beli. Temani aku seharian disini." kata Julia yang disambut kerutan kening dari Mili.

"Ely, aku ingin pulang!" ucap Mili sebal dengan tingkah Julia.

"Please, temani aku seharian disini. Aku akan suruh body guard ku memesan makan untuk kita." kini Julia telah beranjak dari pelukan Mili dan ia mengambil HP nya, menelepon body guardnya.

"Julia, aku ingin mengerjakan laporan ku." ucap Mili lemas.

"Please Mili, sekali ini saja, aku ingin ditemani oleh orang yang aku cinta sebelum aku kembali sibuk dengan rutinitasku." ujar Julia dengan tampang memelas.

"Haaa.." kini Mili menghela nafas panjang, didalam hidupnya, ia tidak pernah mengira akan bertemu dan kenal dengan wanita yang manja dan merepotkan seperti Julia.

"Ya, just this time." ujar Mili yang disambut pelukan erat dari Julia, kini Mili dapat merasakan buah dada itu menempel erat didadanya.

*Next

Mother's of Prostitute LoversTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang