Di ketika waktu momen mesra mereka sedang berirama, saatnya Ibunda tersebut membuka suara,

"Selamat, ya. Dengan begini sudah, bukan?" tuturnya dengan sedikit suara lembut keluar, ekspresinya juga tersenyum manis ke arah sang lelaki.

"Iya, Bunda. Terimakasih restunya!"

Balasannya dengan nada sukarela, lalu menyalimi sang Ibunda dan memeluknya dengan waktu lumayan lama, lalu melepaskannya kembali dengan senyum impasnya.

Mereka saat itu menatap satu sama lain sebentar, lalu pandangan sang Mama itu berpaling ke anaknya sendiri; [Name].

"[Name], karena mama sudah menyetujui ini. Kamu tidak perlu lagi membebani soal perusahaan lagi, ya. Sekali lagi, selamat."

"Mhm, makasih banyak, Ma!"

Tetap menjawab dengan sopan kepada sang Ibunda, walau tadinya di lemparkan kata kata yang menusuk dirinya. Tak apa, habis ini kan dia akan bersama Ice juga yakan.

═ᐯIᖇTᑌᗩᒪ———————

Sebelum sah menjadi pasutri, selesainya saat saat lamaran mereka, sekarang hanya tinggal menunggu pernikahan. Tapi, karena Ice terlalu buru buru sehingga tidak terlalu terencana.

Mau tidak mau, mereka hanya bisa bertunangan terlebih dahulu. Tak apa, yang penting ada statusnya daripada kemarin hanya sebatas virtual. Setidaknya, Ice tak akan di ejek lagi, tapi di dipuji puji karena bisa membawa hubungan virtual ke pelaminan. Yap, siapa lagi yang bisa begitu kalau bukan Ice.

Sekarang, mereka berencana memasuki ajang perkenalan. Iya, kedua pasangan itu ingin memperkenalkannya kepada orang tua masing masing; utamanya, orang tua Ice terlebih dahulu. Karena Ice sendiri sudah dikenal duluan oleh orang tua [Name], jadinya tidak usah. Tapi, niat tersembunyi darinya itu sebenarnya hanya malas. Waduh, jangan sampe pas nikah malas akad ya, Ice.

"Apa?? kalian virtual? seriusan, Ice?? kok bisa? pake guna guna kamu?"

"Astagfirullahalazim."

Belum apa apa, ketika Ice baru memberi tahu hubungannya, sudah dituduh seperti itu.

Amato—Ayah dari lelaki tersebut terkejut, dengan Istrinya disamping juga. Kali ini mereka kebetulan luang, jadinya ada kesempatan untuk bertemu calon milik Ice; [Name].

"Panjang ceritanya.."

"Pendekkan."

"Ugh."

Lumayan berat di kepala Ice untuk menyingkat ceritanya itu, padahal hanya sesingkat itu ceritanya.

"Terus, [Name]! kok bisa sih, mau sama Ice?? bukannya dia tidur terus kerjanya?"

Waduh, kali ini giliran [Name] menjawab.

"Yahhh! Ice udah kerja."

"Loh, loh. Sejak kapan?"

"Makannya jangan toyib mulu jadi bapak, tuh."

Es, mulutmu.

Tapi tidak salah, sekali-kali Amato dapat omongan pedas dari anaknya sendiri.

Mendengar omongan anaknya sendiri kan jadi beda gitu, langsung berasa salahnya. Jadinya Amato hanya minta maaf sambil nyengir saja di hadapannya.

Pokoknya, obrolan mereka jadi ada karena Ice sendiri mengukir sejarah baru di keluarganya. Buset, Ice sudah seperti penemu benda langka di keluarganya.

"Nak [Name], kayaknya berat ya ditahan begitu. Kamu gapapa?" tanya Istri Amato, yang berniat berbincang dengan [Name].

"Enggak, kok. Itu tandanya Mama sayang aku aja. Katanya."

"Ah.. gitu, ya. Yasudah, tidak apa. Omong omong, selamat, ya."

"Mhm! makasih, Bun!"

"Waduh, pertama kalinya saya dipanggil Bunda. Biasanya Mama."

"Ice udah manggil Bunda ke Mama, sekarang giliran [Name] yang panggil Bunda ke Mama."

"Kok agak pusing, ya.."

"Hehe! Bercanda kok, Bun."

"Tapi gapapa, sih. Sejujurnya, saya sempet khawatir kalau Ice ini jomblo selamanya. Secara kan, hanya dia yang belum menikah. Ah, ada yang satu lagi, sih. Tapi yang itu saya wajari karena tidak nolep seperti Ice."

"Ahaha.. emang Ice sendiri gak pernah pacaran, Bun?"

"Enggak, boro boro, masa sekolahnya saja keliatan suram." 

"YAAMPUN.. nasib ya punya anak nolep.."

"Iya, betul, kan? makannya, Cucu Bunda nanti jangan begitu, ya."

Ketika kata itu muncul, wajah [Name] reflek memerah dengan sendirinya. Buset, cucu. Pikirnya.

"G-gak akan! tenang aja, Bunda! [Name] kan nggak nolep banget!!"

"Iyap, bagus, deh."

Ice yang sedari tadi melirik ke arah pembicaraan mereka, menampilkan wajah dengan matanya yang datar sedatar-datarnya.

"Minimal gosip jangan di depan orangnya aelah.."

═ᐯIᖇTᑌᗩᒪ———————

wdidaw suda mw mnuju ke puncak, mmf up ini agk mlem sprti janjiku kmren hehe

btw, ak kget ini knph yh bs #1 di bbb❓😔 ya gusti, tp egk aph lh

ayo smngtzzz klian baca inii 4 bab lgie kelarr!

dadaaahh

virtual. ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang