Chapter 4 : Umbrella

57 8 63
                                    

🌸 Happy Reading 🌸

Pancaran sinar laptop menerpa wajah Lee Nami yang tengah sibu mengerjakan tugas pertama kuliahnya. Gadis itu memangku dagunya sembari menatap tepat pada sketsa gambar seorang gadis di sana. Ia tampak fokus dalam mengerjakan tugasnya tersebut, bahkan notifikasi pesan yang beruntun pun ia tidak menyadarinya.

Drrrtt... Drrrttt...

Sebelum akhirnya fokus itu terpecah setelah mendapat telepon dari seseorang. Ia segera meraih ponselnya yang terletak tak jauh dari dirinya. Tanpa melihat nama si pemanggil, gadis itu mengangkatnya. "Yeoboseyo?"

"LEE NAMI!"

Nami berjenggit terkejut tatkala orang di seberang memanggilnya dengan heboh. segera gadis itu menjauhkan layar ponselnya dari telinga dan melihat siapa yang memanggilnya ini. "Oh, pantes." ucapnya saat tahu bahwa yang meneleponnya adalah Lee Jaehee.

"Oh pantes apaan maksud lu?!" protes gadis itu saat mendengar ucapan Nami.

"Engga—lo telepon gue ada apa?" jawab Nami yang tidak mau memperpanjang urusan.

"Lo tadi dikasih payung sama Sangwon?!"

Nami diam sejenak, dia teringat dengan kejadian senja tadi. Dimana tiba-tiba Sangwon mengajaknya berbicara dan memberikannya payung. Lalu darimana Jaehee tahu?

"Apa dari lambe turah?" batin gadis itu.

"WOY! JAWAB ANJIR! GUE PENASARAN INI!" pekikan Jaehee membuat Nami tersadar dari pikirannya sendiri. Gadis itu pun menjawab, "Iya. Lo tau ya?"

"Gila gila gila, lo trending tau di lamtur kampus! Temen gue semuanya pada marah-marah anjir gegara iri sama lo yang dikasih payung sama Sangwon."

Nami menghela nafasnya pelan. Berpikir mengapa hanya dirinya yang tidak berharap Sangwon memberikannya payung saat pulang tadi. Dan kalaupun memberi juga Nami memikirkan hal itu sebagai sebuah kebaikan. Bukan hal yang lain.

Nami rasa, dia sedikit berbeda dengan para perempuan pada umumnya.

"Dia cuma ngasih gue payung buat ke halte. Ga ada maksud lain," timpal Nami sembari menggaruk pelipisnya.

"Ya tapi, lo pikir aja deh! Lo, hujan-hujan hampir malem gitu sendirian di kampus trus dikasih payung sama cogan hits di kampus. Gimana ga baper?"

"Gue engga tuh." jawab Nami simpel sembari mengedikkan bahunya acuh.

"Wah, sedeng lu! Bisa-bisanya lo nolak pesona sepupu gue!"

Nami merotasikan bola matanya dengan jengah dan menghela nafasnya pelan saat mendengar ucapan Jaehee.

"Gue aja yang sepupunya pernah naksir sama dia!"

"Hah?!" pekik Nami saat mendengar pernyataan yang cukup menggelikan sekaligus mengerikan ini. Terdengar seperti hubungan percintaan sedarah walaupun mereka berbeda orangtua. Sweet Home Alabama, batin Nami.

"Tuh kan! Keceplosan gue!"

"Jaehee, tapi lo udah sadar kan sekarang?" tanya Nami sedikit gusar. Ia takut jika Jaehee ternyata masih menyukai Sangwon sebagai lawan jenis.

"Ya iyalah! Gila aja gue masih suka sama dia! Gue waktu itu cuma suka sama muka dia doang, ga lebih."

Nami menganggukkan kepalanya paham, sedikit lega dengan pernyataan itu. "Yaudah, cuma itu doang kan yang mau lo omongin? Gue masih ada tugas nih." ucapnya sembari melirik ke arah layar laptop yang masih menyala.

Cruel Summer [Nishimura Riki]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang