2. Permintaan Sang Ibu

Start from the beginning
                                    

Dong-Sun kini meletakkan keningnya di lantai, benar-benar memohon dirinya diampuni dan diberi kesempatan kedua. "Aku sangat menyesali perbuatanku. Mohon maafkan aku, Nona. Aku melakukan ini karena terpaksa."

"Bisa jelaskan padaku apa alasanmu melakukan ini? Mungkin jika alasannya masuk akal, aku akan memaafkanmu."

Dong-Sun kembali mengangkat kepala, raut wajahnya terlihat sumringah karena merasa memiliki kesempatan untuk dimaafkan. "Karena aku membutuhkan banyak uang untuk keluargaku. Anakku yang paling besar terkena musibah, mengalami kecelakaan motor sampai harus dioperasi."

"Oh, demi biaya operasi anakmu karena itu kau mengkhianati perusahaan dan menerima uang suap dari Kwon Industries?"

"Maaf, Nona. Aku benar-benar terpaksa karena sedang membutuhkan uang banyak."

"Lalu apa gunanya statusmu sebagai karyawan di perusahaan ini jika kau justru menerima bantuan dari perusahaan lain?"

Dong-Sun mengerjapkan mata. "Maksudnya, Nona?"

"Masih ada aku di perusahaan ini, jika kau memang sedang membutuhkan bantuan seharusnya kau menemuiku dan meminta bantuanku. Aku juga bukan atasan yang setega itu jika karyawanku membutuhkan pertolongan, apalagi hanya karena masalah uang. Tapi kau justru meminta bantuan perusahaan lain dan mengkhianati perusahaan yang sudah lima belas tahun menjadi tempatmu mencari uang." Eun-Cha berdecak seraya menggeleng-gelengkan kepala. "Padahal jika alasan kau melakukan ini karena merasa gaji yang kuberikan kurang dan terlalu sedikit, aku bisa memaklumi. Tapi ternyata alasanmu karena kau membutuhkan uang banyak di saat kau bisa meminta bantuanku. Hah, aku jadi semakin yakin untuk tidak memberimu kata maaf."

Raut wajah Dong-Sun seketika berubah panik. "Nona, bukan begitu. Aku ...."

"Ga Eun." Eun-Cha menyela dengan memanggil nama sang asisten tanpa memberi kesempatan pada Dong-Sun untuk melanjutkan ucapannya yang belum selesai.

"Iya, Nona."

"Pecat orang ini sekarang juga dan jangan memberi uang pesangon sepeser pun. Umumkan pemecatan secara tidak hormat padanya di hadapan semua karyawan lain. Oh, satu lagi ... berikan surat peringatan padanya untuk segera membayar ganti rugi yang sudah dialami perusahaan karena pengkhianatannya. Aku memberi waktu tiga bulan, jika dia tidak bisa membayar maka bawa masalah ini ke meja hijau. Tidak ada kata ampun untuk seorang pengkhianat."

Dong-Sun melebarkan mata, syok bukan main karena selain dipecat, dia pun harus membayar sejumlah uang pada perusahaan. Tiga bulan waktu yang diberikan padanya untuk membayar uang sejumlah 50 juta Won dan jika tak mampu membayar maka dia akan dilaporkan pada pihak kepolisian.

"Nona Eun-Cha, tolong beri aku keringanan. Aku tidak memiliki uang sebanyak itu. Bagaimana caraku bisa membayar uang sebanyak itu?"

"Harusnya sebelum melakukan kejahatan ini kau memikirkan dulu konsekuensi yang harus kau alami jika sampai perbuatanmu diketahui. Lagi pula uang 50 juta Won itu tidak seberapa dibandingkan kerugian yang aku alami karena ulahmu. Kau nyaris membuat perusahaan ini gulung tikar dan kau tahu apa konsekuensi mengerikan yang bisa terjadi karena ulahmu? Kau nyaris membuat ribuan karyawan yang bekerja di perusahaan ini kehilangan pekerjaan. Jadi, renungkan kesalahanmu. Jika kau memang tidak sanggup mengganti uang itu gampang, kan? Terima saja nasibmu harus mendekam di penjara. Sesederhana itu, jangan dibuat repot."

Eun-Cha mengibaskan tangan, memberi isyarat agar pria yang membuat suasana hatinya berantakan itu segera dibawa pergi dari ruangannya.

"Kau akan menyesali ini, Han Eun-Cha. Kelak kau akan mendapatkan balasan karena kekejamanmu ini!" teriak Dong-Sun ketika dia diseret keluar oleh dua security yang sejak awal memang menunggu di luar ruangan Eun-Cha.

Suami Sang Nona BillionaireWhere stories live. Discover now