CHAPTER 4

40 11 11
                                    

Welcome to Diamonds Gang's World!

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Welcome to Diamonds Gang's World!

Pukul lima pagi, Anneliese terbangun. Gadis itu beringsut duduk, mengucek matanya. Beberapa saat kemudian, Anneliese merenggangkan tubuhnya lalu merangkak bangun. Gadis itu siap memulai harinya.

Sehabis mandi, Anneliese mengenakan seragam sekolah seperti biasa. Dia menata setengah rambutnya dijepit ke belakang, setengahnya dibiarkan tergerai. Anneliese segera mengambil tasnya yang berisikan buku-buku, lantas menggendongnya keluar rumah. Anneliese tinggal sendirian di rumah kecil minimalis dekat komplek sekolah. Jadi untuk mencapai sekolah cewek itu tidak perlu repot memikirkan transportasi. Berjalan kaki selama tujuh menit sudah cukup.

Di tengah jalan, Anneliese berpapasan dengan Ali, kakak tingkatnya. Mereka hampir saja bertabrakan. Anneliese tersenyum kecil, meminta maaf. Ali hanya nyengir, menerima permintaan maaf Anneliese. Dua detik yang awkward. Ali buru-buru meloncat ke topik berikutnya. "Kamu mau berangkat bareng?"

Anneliese tersenyum senang. Tentu saja, Ali ini si genius sekolahan! Siapa yang mau menolak? "Boleh. Ayo, kak, nanti terlambat."

***

Sampai di gerbang SMA Anneliese, hampir semua perempuan menatap heran kearah Ali dan Anneliese. Hei sejak kapan mereka berdua akrab? Gadis itu berpamitan, berterima kasih pada Ali karena telah mau berangkat bersamanya. Ali tersenyum—aduh manisnya. "No problem. Nanti sore kalo sempat, bareng lagi, ya." Ali lalu pergi. Anneliese mematung. Aduh, apakah ia akhirnya menemukan cinta SMA pertamanya? Bahu Anneliese ditepuk seseorang, itu Ashley. Ashley kebetulan baru saja berangkat, sama seperti Anneliese

"Lie, ayo ke kelas bareng. Kok, bengong?" tanya Ashley kebingungan, gadis itu menatap sekitar, mencari "sesuatu" yang membuat Anneliese melamun.

Anneliese tertawa renyah. "Bukan apa-apa! Ayo!" Dia segera menarik Ashley menjauh dari situ. Saat sampai di kelas, terlihat Asya sedang piket. Hari ini memang jadwal piketnya.

"Hai, Sya! Aduh, kamu rajin banget. Pas yang lain bolos piket kamu malah udah nangkring di sini pagi-pagi." Anneliese nyengir, memuji Asya. Ashley dan Asya hanya tertawa. Tetapi Ashley juga mengiyakan perkataan Anneliese karena itu benar. Di antara anggota Diamonds, Asya yang paling disiplin, bisa diandalkan. Gadis berambut cokelat berponi itu beralih pandangan ke pintu, menemukan Hawa, Xajev, Laurie, Whitney dan Velynna memasuki kelas.

Anneliese berseru, hendak menyapa teman-temannya. "Ha—"

"Eh, Lie! Udah kerjain PR matematika belum?" Laurie menyela. Anneliese mengernyit bingung. Eh? Apa pula nanyain PR?

"Udah. Kenapa?" tanya Anneliese curiga. Aduh, pasti mereka mau menconte—

"Nyontek! Aku lupa ngerjain semalem." Kali ini bukan Laurie yang bersuara, melainkan Velynna. Anneliese menepuk dahi, tertawa. Baiklah, dia mengizinkan, membuat Laurie dan Velynna yang belum mengerjakan PR selamat dari ancaman hukum guru.

THE DIAMONDSWhere stories live. Discover now