8. Menemukan petunjuk

Start from the beginning
                                    

"Turunlah," perintah Jae Han.

"Apa? aku masih kesal padamu, diamlah." Shin Woo meremas bantal yang kini dipegangnya.

"Posisi ini, bukankah ini aneh?" tanya Jae Han.

"Aku tidak peduli." tanggap Shin Woo.

Jae Han yang mendapat jawaban acuh tak acuh dari Shin Woo pun bangun dari posisi tidurnya mengakibatkan Shin Woo yang terangkat dan tidak sempat menemukan pegangan pun terjatuh ke lantai.

"Yak, apa kau gila?" teriak Shin Woo.

"Seharusnya kau sadar diri, kau itu berat." Jae Han mendudukan dirinya kembali di ujung kasur dan Shin Woo bangun untuk duduk kembali di kursi.

"Semalam aku menemukan wanita gila itu." Shin Woo memulai percakapan serius dan Jae Han siap untuk mendengarkan.

Flashback-

Jae Han hanya memasang wajah datar, tujuannya ke sini bukan untuk bersenang-senang tapi ingin menemui pemilik Bloomsbury untuk mencari informasi lebih, sedangkan Shin Woo hampir meneteskan air liur ketika dihadapkan dengan puluhan gadis cantik bergaya Oiran.

Melihat Jae Han yang sudah berjalan lebih dulu untuk menemui pemilik Bloomsbury, Shin Woo memutuskan untuk menunggu saja sambil duduk di salah satu sofa besar dengan meja penuh minuman. Menurutnya Jae Han itu bodoh, bagaimana bisa dia datang ke tempat seperti ini tanpa menikmatinya. Jika bisa bekerja sambil bersenang-senang kenapa tidak.

Beberapa wanita cantik mulai menghampiri meja Shin Woo dan menawarkan minuman, namun Shin Woo menolak. Dia akan bersenang-senang jika Jae Han sudah kembali dan duduk bersamanya, pikirnya. Shin Woo yang mulai bosan karena Jae Han yang tak kunjung kembali pun akhirnya menerima tawaran minuman dari salah satu wanita. Ia hanya meminumnya sedikit, karena dia harus selalu mengawasi keadaan. Dia mengedarkan pandangannya berharap setidaknya dia dapat melihat keberadaan Jae Han. Namun, tidak ada.

Salah Satu wanita mulai menggodanya dengan lancang. Wanita itu meraba dada, dan mulai memainkan kancing kemejanya, sedangkan Shin Woo masih menikmati minumannya perlahan.

Shin Woo sudah menghabiskan minuman pada gelas pertamanya dan mulai merasakan sengatan-sengatan listrik pada tubuhnya. Dia mulai tergoda dengan dua wanita yang semakin gencar menggodanya. Shin Woo meletakkan gelas di meja dan wanita di sisi kiri dengan sigap mengisi kembali. Shin Woo mengamati wanita yang kini tengah menggodanya, bibir semerah ceri jangan lupakan pakaian dengan garis dada yang rendah memperlihatkan bongkahan yang dapat dipastikan akan sangat memuaskannya. Tangan Shin Woo mulai meraba bagian paha wanita itu sambil mendekat dan mencium aroma di lehernya.

Tangannya yang bebas pun bergerak sensual di paha sintal wanita cantik, meremasnya gemas. "Kawai (cantik)," pujinya pada sang oiran.

"Tuan apa kau tak ingin menyewa kamar?" tanya si wanita di sebelah kanan. Suaranya lembut namun menggairahkan.

"Iya tuan tampan kami berdua siap melayani secara threesome untuk tuan," ucap wanita di sisi kiri.

"Tawaran yang sangat menggiurkan kapan lagi aku bersenang-senang, masa bodo dengan Jae Han si penggerutu itu," ujar Shin Woo dalam hati.

Shin Woo dengan gerakan cepat membawa gadis di sebelah kiri untuk duduk di atas pangkuannya, membenamkan wajahnya di belahan payudara yang setengah menyembul keluar.

"Emhh … ahh … tuan," erang si gadis oiran.

Wanita yang duduk di pangkuan mulai membuka kancing kemeja Shin Woo satu persatu. Pantatnya sengaja bergerak menggesek kejantanan pria di bawahnya yang kini sudah membengkak di dalam celana.

HWA GI-SSI (END)Where stories live. Discover now