CHAPTER 2 | Rumah sakit

2 2 0
                                    

"Maaf kak siapa yang dirum__" ucap Vani terpotong saat telfon dimatikan oleh sepihak

*****
Sesampainya Vina di alamat rumah sakit yang dikirim penelfon tadi, Vina langsung berlari mencari tempat resepsionis untuk bertanya

"Emm maaf mba saya mau nanya, korban kecelakaan yang terjadi 1 jam yang lalu ada diruang mana ya?" Tanya Vina pada resepsionis

"Sebentar ya kak saya cek dulu" ucap resepsionis

"Korban kecelakaan yang terjadi 1 jam yang lalu ada diruang VVIP Nomer 29 kak" lanjut resepsionis menyebutkan ruangan rumah sakit yang ditanyakan Vina

"Oh oke, Makasih mba" ucap Vina berterima kasih kepada resepsionis

Vina langsung berlari mencari ruangan VVIP Nomer 47 agar tau siapa yang berada di dalam ruangan tersebut

*****
"Mana sih ruangannya" ucap Vina sambil berlari melihat setiap nomer pintu ruangan

"Huff akhirnya" ucap Vina setelah menemukan ruangan yang ia cari

Vina langsung membuka gagang pintu ruangan, dan betapa terkejutnya Vina saat melihat siapa yang terbaring di brankar

"BUNDAA" teriak Vina saat melihat bunda yang ia sayangi terbaring di brankar dalam keadaan tak sadarkan diri

"Bundaa, bunda kenapa hiks hiks" tangis Vina yang ia tahan dari tadi kini pecah saat tau siapa yang terbaring di brankar

Vina baru menyadari ternyata sedari tadi ada seorang pemuda yang duduk di sofa panjang yang berada diruang inap bundanya, Vina langsung terdiam dan menghapus air matanya yang tadi keluar deras

"Emm thanks ya Lo udah tolong'in bunda gue" Tanya Vina pada seorang pemuda tersebut

"Iya sama-sama"

"Oh ya ini barang-barang bunda kamu" lanjut pemuda tersebut memberikan barang-barang milik bunda Vina seperti tas, hp dan lain-lain

"Thanks ya sekali lagi karna lo udah bantu bawa bunda gue ke rumah sakit" ucap Vina berterima kasih kepada pemuda tersebut, sambil mengambil barang-barang bundanya yang dipegang pemuda tersebut

"Iya sama-sama" balas pemuda tersebut

"Nama gue Nandra, btw nama lo siapa" ucap Nandra sambil mengulurkan tangan sebagai salam perkenalan

"Vina" jawab Vina sambil membalas uluran tangan Nandra

"Emm oke nama Lo Vina, gue bakal selalu inget nama Lo" ucap nandra dan tidak di respons oleh Vina [udah mulai keluar nih jurus play boy nya wkwkwk]

"Yaudah gue pulang dulu" pamit nandra sambil berjalan menuju pintu ruangan tersebut

"Iya hati-hati" jawab Vina lalu Vina berjalan menuju kursi yang disamping brankar bundanya

Vina menduduki kursi tersebut lalu mengambil tas yang ia bawa tadi untuk menelfon seseorang

POV Artha
Artha yang sedang meeting bersama klien, tiba-tiba suara getaran dari hp nya berbunyi, saat di lihat siapa yang menelfon, Artha langsung izin untuk mengangkat telfon tersebut

"Maaf, saya izin angkat telfon sebentar" ucap artha pada Klein nya

"Silahkan pak" jawab Klein tersebut

*****
"Hallo" ucap artha pada penelfon tersebut

"Hallo om, Ricko mau kasih tau kalo hervan tadi malem kecelakaan dan sekarang ada di rumah sakit xxxx, maaf baru ngasih kabar sekarang" ucap ricko di sebrang sana

"Hmm ricko kamu tolong jagain hervan sebentar ya, om lagi ada Klein, nanti kalo urusan sama Klein udah selesai, om langsung ke rumah sakit" ucap Artha dengan nada panik karna tau putra semata wayang nya kecelakaan

"Iya om" jawab ricko kepada Artha

*****
"Tadi pagi Ayah bilang dia mau ada meeting jam segini, jadi nanti aja deh kabarin soal bunda ke Ayah" ucap Vina yang akan menelfon Ayah nya namun tidak jadi karna takut mengganggu meeting Artha

"Vina" panggil velly dengan suara pelan karna baru saja siuman dari pingsannya

"Bunda, bunda udah siuman" kaget Vina ketika melihat bunda nya baru siuman

"Bunda gapapa, ada yang sakit ga Bun, yang sakit bagian mana Bun, bilang sama Vina biar Vina panggilin dokter" ucap Vina dengan sedikit panik sambil menggenggam tangan bundanya

"Bunda gapapa sayang" ujar velly dengan lembut sambil menenangkan putrinya

"Ayah mana Vin??" Tanya velly pada Vina, mencari keberadaan suaminya yang tidak ia lihat di ruangan nya

"Emm Ayah belum Vina kasih tau tentang bunda yang dirumah sakit, tadi Vina mau kabarin Ayah tapi tadi pagi kan Ayah bilang mau ada meeting jam segini" jawab Vina dengan mengusap punggung tangan bundanya

"Jangan lupa kabarin Ayah ya, takutnya ayah cariin kita" ucap velly dengan tersenyum kearah Vina

"Iya Bun, bunda makan ya, Vina suapin" ucap Vina sambil mengambil makanan yang dikasih pihak rumah sakit untuk pasien nya

"Hmm" hanya dehem'an dan anggukan kepala sebagai jawaban dari velly untuk Vina

*****
POV di ruang inap hervan
"Sat beli makan sana, laper nih gue" suruh Arif pada satria

"Siapa lo nyuruh-nyuruh gue, sana beli sendiri" ogah satria saat dirinya di suruh Arif untuk membeli makanan

"Mau kemana lo rik" tanya ardito saat melihat ricko berjalan kearah pintu ruangan

"Beli makan" jawab ricko sambil membuka gagang pintu

"Kita nitip makan sama kopi rik" teriak satria saat melihat ricko menutupi pintu ruangan hervan

"Awas nanti kalo si ricko beli makanan cuman buat dia doang, sepatu gue siap melayang ke wajah dia" gerutu Arif karna ucapan satria tadi tidak dijawab oleh ricko

"Emang lo berani??" Ucap ardito sengaja menakut-nakuti Arif

"Ga sih hehehe" jawab Arif sambil cengengesan

"Bisa diem ga, hervan lg sakit diem bisa kan??" Ucap Davin saat melihat kedua temannya dari tadi tidak bisa diem mulutnya

"Akhhh" ringis hervan yang baru saja siuman dan langsung merasa seluruh tubuhnya terasa ngilu dan sakit

"Van" ucap ardito saat mendengar ringisan hervan tadi, dan kebetulan yg duduk di kursi samping brankar adalah ardito, dan yang lainnya duduk di sofa panjang yang ada diruangan hervan

"hervan sadar" ucap ardito kepada temannya sambil membalik kan badannya untuk menghadap ke teman-temannya yg duduk di sofa panjang

*****
"Totalnya 240 ribu mas" jawab si ibu kantin

"Ini uangnya Bu, kembalian nya ambil aja" ucap ricko sambil memberi uang 250 ribu untuk membayar makanan dan minuman yang dia beli, dan kembalian nya buat si ibu kantin

"Makasih mas" ujar ibu kantin

Saat ricko sedang jalan menuju kamar inap hervan, tiba-tiba saja ada seseorang yang menabrak dirinya

'BRUGG' suara seseorang yang menabrak tubuh ricko

Lanjut chapter selanjutnya..........

Hai guys!!
Maaf ya guys kalo banyak typo, karna ini cerita wattpad kedua yg author buat.
Kalo kalian mau baca cerita pertama author bisa liat aja diakun nya ya guys.
Jangan lupa tinggalin jejak baca kalian dengan cara vote, komen, and share cerita ini, biar author semangat buat up chapter selanjutnya.....

See you guys^⁠_⁠^

TOXIC LOVE Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang