BAG.2

11 3 0
                                    


Rupanya cinta tak semenarik ceritanya,
Terimakasih atas luka ini, aku se hancur ini dan itu karna mu,
Lelucon di hari lalu, kukira akan membuatku tertawa, rupanya aku tersakiti,
harusnya kata harusnya tak pernah ada bila aku tak coba ikut berperan,
Hatiku sakit meski kau merasa tak menyakitiku, rupanya lelucon itu juga membuatmu tertawa seperti yang lain walau kau tak tau kala itu aku menyimpan sedikit rasa padamu,
Tolong bangun,
Bila kamu menghargai hatimu,seharusnya kamu tak pernah mencoba tuk dekati aku usai lelucon perih itu, dan
seharusnya kamu katakan yang sebenarnya di awal naskah,
Kau biarkan aku hancur dengan menelan kenyataan bahwasannya kamu tak pernah menaruh hati padaku,
Apakah ini sopan?
Aku tau kenyataan itu ketika aku mulai memasuki pintu cinta, kufikir cinta seindah kata,
Rupanya aku bukan siapa untuk menyapa,
Cintamu tak untukku,,
Harusnya aku mundur, tapi sekali lagi aku tak ingin kehilangan mu kala itu,.
bodohnya,,aku terus berlari mengejarmu berusaha mensejajari langkahmu berusaha menjadi pemenang hatimu dan berusaha menjadi rumah bagimu,
Namun kamu tak pernah menyadari itu,rupanya bunga yang layu lebih memikat untukmu dari pada aku yg selalu di sampingmu,
Pada bunga itu ternyata ada cerita yang tak ku ketahui,ada cinta juga yang tak kusadari, oleh sebab itu aku tak bisa menggapaimu,

Tolong semesta,,tolong buat aku sadar kala itu,kenapa tidak ada yg bilang bahwa disana ada cinta milik orang lain,,
Semua membuatku bodoh hingga aku terus berlari dan mengemis cinta,
Akankah hati yang terisi bisa menerima cinta yang lain?
Ntah,,
Kala itu aku masih berjuang,
Karena aku terhenti pada sebuah kata
"𝓼𝓮𝓵𝓪𝓲𝓷 𝓶𝓮𝓶𝓫𝓪𝓱𝓪𝓰𝓲𝓪𝓴𝓪𝓷 𝓬𝓲𝓷𝓽𝓪 𝓶𝓮𝓶𝓲𝓵𝓲𝓴𝓲 𝓪𝓻𝓽𝓲𝓪𝓷 𝓵𝓪𝓲𝓷 𝔂𝓪𝓴𝓷𝓲 𝓶𝓮𝓷𝔂𝓪𝓴𝓲𝓽𝓴𝓪𝓷"
Bodoh!
Aku pernah ter kelabuhi di frasa yang menyakitkan itu,,

Cinta Tak Seindah KataTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang