Aslan baru saja kembali dari Houston usai menghadiri rapat dan disambut hangat oleh sang ibu, serta aroma makanan yang tertata rapi di atas meja makan. Aslan tiba bertepatan dengan waktu makan malam.
"Bagaimana rapat mu, Son?" Sang pemilik Lavingston Company mengawali perbincangan diantara mereka yang ada disana.
"As usual, Dad,"
"Good job,"
Sang pemilik Lavingston Company lantas meletakkan sendok tatkala mengingat sesuatu yang sangat penting untuk diumumkan pada semua penghuni rumah.
"Aku ingin mengumumkan, kalau mulai besok Sashi akan tinggal bersama kita,"
Mrs. Lavingston turut membenarkan pernyataan sang suami ketika kedua putra tercintanya serempak menatapnya penuh tanya. "Benar. Seperti yang kalian tau kalau uncle Ben dan aunty Zie meninggal dua hari lalu karena kecelakaan. Jadi mommy dan Daddy sepakat untuk mengasuh Sashi sampai dia dewasa,"
Arthy menjadi yang pertama merespon dan antusias dengan kabar tersebut. Pasalnya beberapa kali Arthy dan Sashi bertemu dan bermain bersama semasa kecil. Arthy juga sudah menganggap Sashi seperti adik sendiri.
"Aslan, bisa mommy minta tolong untuk menjemput Sashi di bandara besok?"
"Tentu mom,"
Semua kembali diam dan fokus menghabiskan makanan masing-masing.
Selama 26 tahun hidupnya, Aslan belum pernah bertemu dengan Sashi yang notabenenya adalah sepupunya. Yang Aslan ketahui tentang Sashi, selain kedua orang tua dan namanya adalah bahwa mereka terpaut usia sembilan tahun.
Sejak Sashi lahir, dia tidak pernah menginjakkan kakinya di Amerika dan Aslan pun tidak pernah berkunjung ke Prancis. Dia terlalu sibuk dengan pendidikan dan ambisinya menjadi pemimpin Lavingston Company.
"Mom, Dad. Aku selesai", Aslan beranjak dari kursinya dan hendak menuju kamar, namun langkahnya terhenti tatkala sang Daddy mengangkat suara.
"Ku harap kau bisa menerima dan memperlakukannya dengan baik,"
"Sure, Dad," usai menjawab, Aslan pun berderap menuju kamarnya.
Tindakan awal yang Aslan lakukan adalah membersihkan diri lalu merapikan beberapa berkas yang sedikit berantakan di atas meja kerjanya. Setelah selesai dengan kedua hal tersebut dia pun menjatuhkan diri ke atas Kasur.
Terlampau lelah akibat perjalanan Chicago-Housten dan begitupun sebaliknya.
Aslan berniat tidur sebentar dan bangun dini hari untuk memeriksa beberapa dokumen yang akan dia bawa esok.
---------------
Ja, Arigatou. Sekian untuk prolog.
Langsung saja ke next chapter, jangan ragu karena tidak dipungut biaya dan pajak. Tapi kuota beli sendiri.
Lovenya manaa~~~
これ (Kore=ini)❤️
With luv Lavingston Family 🖤
YOU ARE READING
Hello Moon
Romance"Sejauh mana kau mau berlari, huh? Pakai cincinnya atau ku jatuhkan kau dari atas sini," "Ucapkan selamat tinggal pada hidup bebas yang kau damba-dambakan itu," "Dalam genggaman ku, akan ku buat kau menjadi boneka ku yang teramat indah. Akan ku rias...
