3. Sampai Jumpa

10 4 8
                                    

plak

Ops! Esta imagem não segue nossas diretrizes de conteúdo. Para continuar a publicação, tente removê-la ou carregar outra.

plak

"Saya juga menyesal melahirkan kamu ke dunia ini!" ucap Firda melayangkan satu tamparan di pipi manis Aira.

Aira meringis memegang pipinya. Bukan, bukan karena luka perih akibat tamparan Mamanya, tapi luka batin akibat ucapan menusuk Firda membuat sesak di dada Aira semakin memuncak.

"Kenapa ga dari dulu Mama bunuh Aira aja Ma?" tanya Aira meringis.

"Kenapa Mama biarin aku hidup?"

Firda mengambil gunting yang berada di meja. Bergerak maju menghampiri Aira.

"Harusnya dari dulu saya bunuh kamu ya," senyum melengkung Firda tercipta kala ia menodongkan gunting ke arah Aira.

Langkah kaki Aira mundur, kakinya bergetar ketika melihat Mamanya saat ini.

"Harusnya dari dulu saya gugurin kandungan yang isinya itu kamu ya," Firda masih bergerak maju membuat Aira mewanti-wanti pergerakan Firda.

Firda berada di hadapan Aira dengan gunting di genggamannya. Aira terlihat menatap Firda dalam, tak ada tatapan kasih sayang disana yang terpancar di wajah Firda. Apakah Firda sebenci itu dengan Aira?

"HARUSNYA KAMU GAK PERNAH ADA DI DUNIA INI AIRA!"

Bugh

Gunting itu tertancap sempurna.

***

Artha baru saja pulang dari aktivitas malamnya. Hari ini cukup melelahkan tapi itu dibayar lunas ketika Aira hadir dalam performnya tadi. Senyum tipis tak henti-henti Artha ukir membuat Ibunya geleng-geleng kepala.

"Hayo habis darimana kamu, kok senyum-senyum terus ibu lihat," ujar Vina-Ibu Artha.

"Ibu kok belum tidur?" tanya Artha lalu menghampiri dan mencium ibunya.

"nungguin kamu kak," ucap Vina pelan.

"Ibu ga usah nunggu kakak pulang, ibu tidur aja nanti ya," ucap Artha mengambil duduk di samping Vina yang sedang menonton televisi.

"Gapapa kak, masa ibu ga boleh nungguin anaknya pulang sih," ujar Vina dengan senyum tulusnya.

"boleh ibu, Bu tadi aku ketemu Aira. Aira dateng terus liat Artha tampil Bu. Artha seneng banget," ucap Artha dengan penuh antusias.

Vina mengulas senyum simpul karena melihat anak laki-lakinya sekarang sedang menceritakan perempuan lain dihadapannya.

"Nanti jangan lupa dibawa ke rumah ya kak, ibu mau tau gadis seperti apa yang bikin kamu antusias seperti ini," ujar Vina sembari mengelus lembut rambut Artha.

"Dia cantik Ibu, tapi masih cantik ibu. Dia baik, dan dia lucu Ibu," ucap Artha.

Berita Terkini
Telah terjadi penusukan yang diduga terjadi cekcok dalam keluarga. Luka tusuk akibat gunting yang dialami korban  membuat korban langsung dilarikan ke rumah sakit. Belum diketahui siapa yang menjadi pelaku.

Você leu todos os capítulos publicados.

⏰ Última atualização: Nov 15, 2023 ⏰

Adicione esta história à sua Biblioteca e seja notificado quando novos capítulos chegarem!

Fatamorgana Arthaya Onde histórias criam vida. Descubra agora