02. Wendy Mendadak Viral

171 31 0
                                    

"Apaan sih, berisik."

Berkali-kali Wendy harus memencet tombol volumenya untuk mematikan suara pop-up notifikasi, entah kenapa sepertinya hari ini ponselnya sangat berisik. Terlebih suara notifikasi dari aplikasi Twitter yang membuatnya pusing.

"Wendyna."

Yang dipanggil pun agak terkejut, "I..iya profesor?"

"Boleh matikan ponselmu sebentar?"

"Ah..iya, prof. Maaf." Buru-buru ia merubah pengaturan ponselnya menjadi mode hening, lalu dimatikan daya dan dimasukkan kedalam tas. Kalau boleh jujur Wendy sangat malu ponselnya berdering terus-menerus sampai menyita perhatian dari teman-teman sekelasnya bahkan mendapat teguran dari sang dosen. Rasa ingin menghilang saat ini melesat tinggi.

Setelah jadwal kuliah benar-benar selesai, Wendy baru berani membuka ponselnya. Karena penasaran dengan sumber keributan yang berasal dari Twitter, jemarinya pun bergerak menekan ikon Twitter.

Rahang Wendy terbuka, matanya setengah melotot. Seseorang memposting wajahnya di base Universitas Decelis dan sukses mendapatkan sekitar dua puluh ribu like.

"Hah??"

Tak cukup sampai disitu, ia menelisik berbagai komentar. Lalu Wendy menemukan komentar dari Kiran, temannya anak Fakultas Hukum, memberitahu kepada khayalak akun Twitter Wendy.

"Wen, kamu viral, Wen!" Seseorang menepuk pundaknya dari belakang. Ah, Yosephin. Perempuan yang satu tingkat lebih tua darinya pun merangkul pundaknya. "Kok bisa viral?"

"Mana kutahu," Wendy mengedikkan bahu, "Kiran juga nyebarin akun Twitterku, jadi makin rame deh."

Yosephin mengangguk, "Sekarang kamu udah punya banyak temen, ya?

Wendy tertawa, "Karena udah ngga brutal dan belajar berbaur ngga sih?"

Lalu mereka berjalan keluar kampus dan bercerita akan masa kecil Wendy. Dari dulu Wendy menjunjung tinggi prinsip saling menghormati satu sama lain, tapi namanya juga anak kecil pasti banyak dari mereka yang tidak mau saling menghormati. Wendy tidak suka diperlakukan tidak adil, maka dari itu ia dijauhi teman-temannya karena di mata mereka Wendy angkuh dan gila hormat. Ditambah pula Wendy adalah seorang atlet cilik, mulai dari taekwondo, wushu, sampai renang pun ia geluti. Ya, bocah yang sangat bugar dan atletik, agaknya menjadi alasan yang cukup bagus untuk menjauhi bocah bernama Wendyna. Saat itu hanya Yosephin yang mau menjadi temannya, eh siapa sangka pertemanan mereka bertahan sampai hari ini.

"Kak Wendy!"

Kepala Wendy refleks menoleh ke sumber suara. Ada beberapa orang yang melambai ke arahnya, Wendy tersenyum dan membalas lambaian tangan mereka.

"Siapa, Wen?"

"Mana aku tahu," kemudian mereka berjalan menjauh.

Ini juga salah satu alasan kenapa Wendy selalu memakai masker kemanapun ia pergi, ia lumayan takut menjadi pusat perhatian dan mendadak terkenal seperti ini. Pokoknya besok Wendy harus menginterogasi Kiran.

Ahn Yujin
as
Yosephin Emilia Putri

Ahn YujinasYosephin Emilia Putri

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.









Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
1. Wendyna Punya CeritaWhere stories live. Discover now