Too Good To Be With You (On Karina's Mind)

15 - ...And She's Having A Good Time

Hari itu aku dan Arvi janjian sama Aidil untuk dinner ke luar. Nyobain salah satu restoran yang direkomendasikan di media sosial. Siapa lagi kalau bukan idenya Aidil si anak FOMO. Fauzan nggak bisa ikut, Aldi sibuk sama Sheza. Gitu deh kalau punya pacar suka lupa dunia. Giliran nggak punya pacar ngajakin semua orang main. Susah punya teman ekstrovert. Oh ya, aku ngajak Salsa juga tapi dia nggak bisa bergabung karena katanya dia ada acara sama temannya.

Aku melirik ke layar ponsel Aidil. Dia lagi tap-tap Instagram Story. Ada satu Instagram Story yang bikin dia bolak-balik tap kanan-kiri. Kadang ditahan sama dia kalau ada tulisannya. Aku lihat sekilas di story itu isinya cewek-cewek. Filter story-nya agak-agak aesthetic. Itu adalah rangkaian story milik Salsa. Aku tahu persis posisi stiker-stikernya, warna filter-nya. Barusan soalnya aku habis lihat story-nya juga.

Ya elah, kangen ya? Aku tahu sih terakhir mereka ketemu tuh hampir dua bulan yang lalu. Yang lunch habis ulang tahun Aidil itu.

"Salsa nggak lo ajak?" Tanya Aidil tiba-tiba. Habis lihat storynya padahal. Jelas-jelas Salsa lagi sama teman-temannya. Lagian dia nggak coba ngajakin? Biasanya juga dia yang ngajakin Salsa gabung.

"Udah, tapi dia nggak bisa. Kan barusan lo liat storynya tuh satu jam yang lalu. Lagian kalo akhirnya cuma bertiga kayak gini, nggak ada Aldi dan Fauzan, apa lo nggak takut Salsa salah paham?" Sindirku. Aidil cuma kasih lirikan mata malas dengan bibir yang ditarik tapi nggak tersenyum.

Jadi akhirnya Salsa cerita, kalau terakhir mereka ketemu itu bukan cuma soal close friend dan ibunya Aidil yang DM dia. Akhirnya keluar lah kata-kata, "Sal, sebelumnya gue tau ini kedengarannya gue kepedean atau gimana. Tapi, gue harap lo nggak salah paham dengan maksud gue selama ini..."

Salsa jadi ke-trigger, "Salah paham gimana nih maksudnya?" Salsa tahu persis arah pembicaraan Aidil, tapi dia mau Aidil berani mengucapkannya dengan gamblang aja.

"Ini semua... gue nggak ada maksud untuk... you know... lebih dari teman."

Waduh, waduh, waduuuh! Ego Salsa langsung terasa kayak dicolek dong! Dia langsung membalas, "Ya, gue tau dan sadar diri kok." Salsa pikir, emang Aidil kira Salsa selemah itu? Aidil pikir Salsa ngasih kado karena Salsa tergila-gila sama dia? Dikira Salsa mau diajak jalan karena cari kesempatan? Iya sih cari kesempatan sedikit, tapi dia nggak setergila-gila itu. Kalau emang waktunya nggak ada juga Salsa nggak pernah bela-belain buat Aidil.

Atau jangan-jangan Aidil selama ini pikir Salsa gampangan? Jadi Salsa balas aja, "Mungkin justru lo kali ya yang salah paham maksud gue. Gue juga ya being a nice friend to you aja."

"So, we're good?" Tanya Aidil ragu-ragu. Perasaannya mengatakan kalau dia buat sesuatu yang salah ke Salsa. Tapi kalau Salsa balas begitu, harusnya ya mereka oke oke aja dong?

Hhh... laki-laki itu sebenarnya peka, cuma kebanyakan ragunya aja. Soalnya dengan kepekaan yang berdasarkan asumsi dan nggak ada sesuatu yang konkret, ya akhirnya kesimpulan yang didapatkan berarti semua oke aja.

"Yeah, we're good," ucap Salsa dengan nada seolah dia memegang kendali. Tapi kalau dari nada cerita Salsa, aku tahu egonya lumayan kegores dengan cara Aidil bertanya.

Menurutku, Salsa itu memang nggak menampik bahwa dia menyukai Aidil dan dia menikmati kebersamaan mereka. Tapi dia juga nggak mau berharap, jadi Salsa juga nggak mau effort untuk Aidil. Seketemunya aja. Nah, ketika Aidil bertanya seperti itu, seolah-olah Aidil tahu kalau Salsa memang menyukai Aidil lebih dari teman dan selama ini Aidil merasa Salsa memberikan effort lebih buat dia. Itu yang Salsa nggak terima.

Aku buka lagi Instagramku, lihat story terbaru Salsa. Dia lagi makan sushi sama teman-teman perempuannya di sebuah mal. Dia share foto dia dan kedua temannya. Salsa di kiri, temannya yang berada di tengah memegang sepiring kue kecil dengan lilin yang menyala. Ada stiker kue ulang tahun dengan tulisan yang diketiknya, "Happy Birthday @Kiandra". Kayaknya temannya lagi ulang tahun.