Chapter-1

8 1 0
                                    

"James cepat bangun,nanti kau akan terlambat"

ku dengar teriakan ibuku yang berada dibalik pintu kamarku.

aku segera beranjak dari ranjangku untuk bersiap-siap pergi ke neraka?,apa tadi aku mengatakan neraka? ya maksudku sekolah, karna menurutku apa bedanya sekolah dan neraka sama saja.

ku lihat diriku dicermin dan mulai membasuh wajahku agar terlihat lebih segar,segera ku matikan keran air dan melangkah menuju kamarku untuk mengganti seragam.
setelah semua siap aku melangkah menuju ke dapur dan kulihat ibuku sudah menyambutku di meja makan,aku mulai menggeser kursi dan menyambar segelas susu di meja dan meminumnya sembari memperhatikan ibuku yang sedang terdiam memandangi sebuah kursi kosong yang berada disampingnya,setauku itu adalah tempat duduk kesukaan ayahku yang telah menghilang 1 tahun yang lalu,Dan sepertinya Ibuku dan Polisi sudah pasrah karna tidak menemukan ayahku yang menghilang.

"Bu,apa kau baik-baik saja,kau terlihat habis menangis"tanyaku

lalu ibuku menoleh kearahku sambil mengusap air matanya.
"eh tidak James,ibu hanya sedih jika mengingat ayahmu,dia adalah laki laki yang baik"jawab ibuku.

"menurutku Ibu lah yang terbaik"kataku sambil tersenyum ramah padanya.

Ibu ku pun kembali tersenyum ketika mendengar kata-kataku.

"terimah kasih nak"balas ibu sambil tersenyum

ibuku menatap jendela dapur rumah dan berkata"James bus sekolahmu sudah tiba,ibuku masih tersenyum sembari membersihkan meja.

aku mulai melangkah masuk kedalam bus,dan langsung saja sorot mata anak-anak sampah itu memandangiku dengan sinis.

aku berjalan tanpa memperdulikan mereka yang duduk dan memandangiku dengan sinis aku bergumam seperti sebelumnya "dasar sampah kecil"umpatku memandangi wajah-wajah memuakkan mereka.

seperti sebelumnya mereka tidak ada satupun yang memberikanku kursi,jadi aku akan berjalan menuju kursi bagian belakang dan duduk disana bersama gadis pendiam.

yang bernama ammie,sudah lama aku duduk di belakang bersamanya,namun kami hampir tidak pernah berbicara sedikitpun.
aku akan menceritakan bagaimana fisiknya gadis itu,wajahnya cukup manis,aku bilang begitu bukan berarti suka padanya,kulitnya putih pucat dan bola matanya benar-benar indah,,,,apa tadi aku bilang indah?ya maksudku indah jika aku bisa mengambilnya dan mengoleksinya hihihi...
biasanya dia menyembunyikan matanya dibalik rambut hitamnya.
dan saat aku duduk terkadang dia melirikku,itu benar-benar menggangguku,jadi aku berkata"jangan melihatku seperti itu"
lalu dia menuruti kataku tanpa berbicara,tapi ketika ku melihat wajahnya,terkadang wajahnya me-merah entah apa yang membuat nya seperti itu,Namun ada satu sisi aku senang duduk bersamanya,dia orang yang pendiam jadi aku tidak perlu mendengar ocehan yang tak berguna,dan satu lagi dia diperlakukan sama sepertiku,yaitu sikap diskriminasi pada kami.

Bus berhenti,dan aku mulai bergegas keluar,hingga seseorang mendorongku dan aku terjatuh dari tangga bus,dengan aksi dorongnya aku merasa dia sengaja melakukan itu,dan mata ku menangkap 3 sampah yang membuatku muak.

"chriss,bobby,dan ronald"

kuangkat tubuhku dan memandang mereka dengan sengit.

"apa yang kau lihat James"ucap chriss dengan senyum kebencian.

ku kepalkan tanganku dan bersiap membunuh si cecunguk sialan ini,namun aku terhenti ketika aku teringat kata ibuku untuk tidak membuat keributan disini.setidaknya aku tidak ingin ibuku dipanggil kesini,dan meminta maaf kepada kepala sekolah,dan aku,,tidak akan sudih meminta maaf ke cecunguk ini,jadi aku memilih pergi.

******

Jam istirahat mulai terdengar,aku melangkah kekantin,dan memilih sebuah sup dan susu kotak yang kuletakkan di plat siswa,dan mencari meja kosong yang mungkin bisa ku duduki "sial,semua meja penuh kecuali,,,ya ada satu kursi,di sebelah si manis itu,,eh maksudku di sebelah gadis aneh itu,ya tidak ada pilihan,baiklah"gumamku
menuju si gadis aneh itu yang menikmati sup nya dengan minuman jus jeruknya.

sebelum aku sampai disana,tiba-tiba ada seseorang yang menghalangi jalanku dia adalah chriss.

"hai james,kau ingin kemana"ucapnya dengan sinis.

ketika ku sadari bobby dan si gemuk ronald sudah mengurungku,aku tidak peduli dan tetap melewati chriss.
namun ronald mendorongku hingga makanan ku terjatuh,kemudian chriss,bobby dan ronald menertawakanku" Hahaha".

Aku terdiam beberapa saat memandangu sup ku dan susu kotak yang dia injak,ku berbalik dan melangkah pergi,karena aku tidak ingin membuat masalah dengan siapapun.

"hei bodoh,apa kau pengecut"ejek bobby,namun aku tidak memperdulikannya

"Dasar tuli,apa kau ingin mengadu dengan wanita jalang itu"ejek chriss.
DLEG...suara jantungku tiba-tiba berhenti,mendengar kata-kata itu.

"Kau bilang apa"ucapku menatap chriss.

"wanita jalang bukankah dia ibumu"Chriss kembali mengejek.

"tarik kata-katamu babi kecil"ucapku menyakinkan.

"bila aku memanggilnya wanita jalang,kau mau apa? ucap chriss semakin senang.

aku terdiam memandang matanya, memandang senyumanya, jadi, ku kepalkan tanganku dan ku putuskan untuk pergi meninggalkanya.

*******

Suara bell tanda berakhirnya pelajaran sudah berdering,
Kemudian kuambil tongkat kayu baseball yang kucuri dari gudang olahraga,aku berjalan menuju gang sempit dekat sekolah ku,dan disana aku melihat babi kecil itu,sedang berjalan sendirian.
ku sembunyikan tongkat kayu itu di belakangku dan menyapanya,"hey teman"sahutku,meskipun aku ingin muntah saat harus menyebutnya teman.
Dia menyipitkan matanya,dan meludahi sepatuku,
tanpa berfikir panjang,ku anyunkan tongkat ku,hingga aku bisa mendengarkan temgkoraknya yang hancur.
Ku seret dia dari tempat itu dan membawanya ke bangunan tua terdekat dari sini.
setelah puas aku mengambil parangku yang ku sembunyikan disemak semak dan kupotong terlebih dahulu pergelangan tangannya dan mulai ku ambil daging-daging penuh lemak itu.
Ku jadikan sebuah daging yang bisa ku bawa menggunakan kantong Palstik Hitam.
Ya, lumayan juga, aku bisa meletakkan segala bagian tubuhnya pada 2 kantong Plastik, dan sisanya aku bakar dengan Sampah sekolah yang lainya,
Saat aku berjalan meninggalkan sekolahan, aku bisa melihat, si ammie sedang mengawasiku, namun aku melewatinya, karena aku tahu, dia tidak akan suka ikut campur dengan urusanku.
Sebelum aku pulang dan mendapatkan amarah dari ibuku, aku berjalan untuk mampir di sebuah pasar, disana aku menemukan banyak sekali Anjing liar, jadi karena hari ini aku senang, ku Taburkan Potongan daging geratis itu pada mereka,
Dan sisa satu kantong plastik, ku bawa pada Tukang giling Daging langgananku,
Seperti biasa, pria itu bertanya tentang "dimana aku membeli daging ini"
Namun aku menjawabnya dengan santai, "hanya daging anjing yang biasa ku temukan di ujung pasar"
Setelah semua itu selesai, ku serahkan daging gilingan itu, pada seseorang yang akan suka dengan gilingan daging pemberianku. Aku bisa mengambil uangnya pada hari esok, karena daging yang ku bawa selalu kualitas nomer 1.
Pekerjaanku hari ini selesai, jadi aku memutuskan untuk pulang, dan menerima amukan dari ibuku, namun aku senang, aku pasti bisa tidur dengan tenang.

TO BE CONTINUE....

jangan lupa vote dan koment ya,klo banyak yang baca dan vote nti ane lanjutin deh.....

cerita ini agak terinspirasi sama cerita creepypasta ^_^

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Jun 01, 2015 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

Who Am IWhere stories live. Discover now