udara dingin

1.3K 200 36
                                    

bocah dengan setelan seragam putih merah acak acakan yang sudah bau matahari itu berjalan dengan menenteng sepatu, kulit putihnya sudah berubah menjadi kemerahan. topi sekolah di kesampingkan dan tali bahu tas yang panjang sebelah juga menjadi style tambahan bocah itu.

"popaaa! riki pulanggg!"

jeongin sedang mengepel teras rumah, menengok ke arah suara yang sudah sangat familiar ditelinganya. helaan nafas terdengar saat melihat penampilan riki yang lebih seperti baru pulang dari medan perang dari pada pulang dari sekolah.

keringat sudah membasahi seluruh tubuh kecil itu, telapak kakinya juga sudah kotor karena berjalan dari sekolah sampai ke rumah tanpa memakai sepatu.

"eits! jangan naik ke lantai! popa baru ngepel!" jeongin menodongkan gagang kain pelnya ke arah riki yang nyaris saja menginjak lantai rumahnya yang sudah bersih mengkilap itu dengan kakinya yang penuh dosa dimata jeongin.

"itu kaki kamu ih ya ampun... kotor banget! kenapa gak dipakai sepatunya? sini cuci kaki dulu dikeran depan!" omel jeongin sambil membawa riki ke keran air yang biasanya dipakai untuk menyiram tanaman.

"tadi jalanannya becek, popa. banyak tanah yang basah juga, kan habis hujan. mangkanya riki lepas sepatunya" riki membersihkan kakinya dengan air yang dinyalakan oleh jeongin.

"terus kenapa? malah kalau jalanannya kayak gitu kamu harus pakai sepatu,"

"ya sayang lah sepatunya, popa! nanti kotor gambar narutonya!" jawab riki enteng.

jeongin memutar bola matanya jengah, riki memang sangat menyukai sepatu sekolah barunya yang ada gambar naruto dengan ukuran kecil. dan ternyata bocah itu lebih menyayangi sepatunya dari pada kaki kecilnya sendiri.

"besok-besok kalau kayak gini lagi, popa bilangin papa biar kaki kamu diplastikin aja kalo mau sekolah,"

"udah ayo mandi, ini kalau papa liat kamu kayak kucing kecebur begini, kamu bisa beneran digiling dimesin cuci sama papa"

jeongin menggendong tubuh riki yang bisa dibilang sangat ringan untuk anak seusianya, pria manis itu membawa sang anak ke depan kamar mandi karena tubuh bocah itu harus digosok tuntas.

setelah menghabiskan waktu hampir satu jam untuk memandikan riki, sekarang bocah itu sudah bersih dan kembali menjadi produk original.

"popa hari ini masak apa?" tanya riki yang sedang dikeringkan tubuhnya dengan handuk.

"ikan goreng, sup ayam, dan cumi tepung. kamu mau makan sekarang?"

riki mengangguk cepat, cacing-cacing diperutnya sudah meminta diberi asupan sedari tadi, apalagi dia baru saja direndam diair cukup lama.

"yaudah popa hangatkan sup dulu, riki pakai baju sendiri ya"

setelah memastikan anaknya mengangguk, jeongin berlalu menuju dapur untuk menyiapkan makan siang untuk riki.

"riki! kalau udah selesai pakai bajunya langsung turun ke bawah ya, sayang!"

tidak ada jawaban. jeongin bingung, biasanya riki akan langsung berlari keluar dari kamarnya kalau sudah berurusan dengan makanan.

"adekkk? udah selesai belum pakai bajunya?" tanya jeongin dengan suara yang lebih kencang dari yang sebelumnya.

karena tidak mendapatkan jawaban apapun, jeongin bergegas kembali ke kamar riki. di dalam hati jeongin berdoa, semoga anak semata wayangnya tidak tertimpa lemari atau melakukan sesuatu yang membuat kepala jeongin berdenyut pusing.

riki tidak berisik itu berarti jeongin harus siaga satu.

"riki, kamu lagi– lah... tidur?"

jeongin menatap tidak percaya dengan pemandangan di depannya, riki tertidur masih dengan tubuh yang dililit handuk dan terlentang begitu saja di depan pintu kamar mandi tepat dimana jeongin meninggalkan bocah itu sebelumnya.

"dek, bangun, kok bisa-bisanya sih kamu ketiduran di sini?" jeongin mengguncang pelan tubuh riki yang menjadi dingin karena tertidur dilantai ruangan ber-ac.

"hngg... sebentar lagi popa, riki masih mengantuk... riki tidak mau bersekolah deh hari ini..."

mengigau. jeongin selalu terhibur dengan riki yang setengah sadar begini. persis seperti hyunjin ketika mabuk, omongannya ngelantur kemana-mana.

mau tidak mau jeongin harus mengangkat anaknya ke kasur dan memakaikan baju supaya tidak masuk angin.

disela-sela memakaikan riki baju, jeongin terus-terusan mengajak bocah yang sedang setengah sadar itu berbicara.

"riki jadi mau makan atau nanti aja tunggu papa pulang?" tanya jeongin.

"huh? makan papa? tidak enak..." jawab riki dengan mata yang tertutup rapat.

jeongin menahan tawanya dengan susah payah.

"enak tau makan papa, nanti digoreng pakai tepung"

"boleh dicelupkan disaus tomat?"

"boleh!"

"uhm, yaudah aku mau. tapi papanya dipotong kecil-kecil ya biar gampang ditusuknya pakai garpu. terus digorengnya yang kriuk ya"

si manis membekap mulutnya sendiri, hampir saja tawanya meledak karena mendengar omongan asal sang anak yang sepertinya sekarang sudah kembali tertidur lelap.

akhirnya jeongin membiarkan riki untuk tidur dan melewati jam makan siangnya, lagi pula bekal riki untuk sekolah tadi cukup banyak dan habis.

jeongin pun memilih untuk mengistirahatkan tubuhnya di ruang tamu sambil menonton drama yang tayang di tv siang itu sambil menunggu hyunjin yang hari ini katanya akan pulang lebih awal, dan benar saja dua jam setelahnya atau tepat jam empat sore suara mobil milik hyunjin terdengar memasuki perkarangan rumah.

"neng jeje, aa kasep udah pulang!"

mendengar itu jeongin tertawa geli sambil menghampiri sang suami yang sudah berdiri di dekatnya dengan senyuman bodoh khasnya.

"aa kasep mau mandi atau makan dulu?"

"aa mau makan neng jeje, boleh gak? mumpung dingin habis hujan nih, neng" jawab hyunjin sambil merengkuh pinggang ramping jeongin, menghapus jarak diantara mereka.

reflek jeongin memukul pelan bibir hyunjin yang asal bunyi itu, "heh! masih siang!"

"ya emang kenapa sih? emang ada undang-undang yang melarang udin petot?"

jeongin menyirit tidak paham, "udin petot?"

"udara dingin pengen ngentot" jawab hyunjin tanpa dosa, ditambah wajahnya yang menurut jeongin mirip sekali dengan om om mesum perut buncit.

"ngentot? ngentot itu apa, popa?"

nah loh, riki sudah bangun.

"HYUNJINNN!!!! GUE GORENG BENERAN YA LO BIAR DITUSUK-TUSUK PAKAI GARPU TERUS DICOCOL KE SAUS TOMAT!!! HEEEH! SINI LO HWANG HYUNJIN JANGAN LARI LO!!! GUE GOSROK MUKA LO DIGILINGAN BAJU BARU TAU RASA LO YAAA!!"

to be continue.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Apr 27, 2023 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

keluarga anime; hyunjeongTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang