koleksi papa

1.4K 227 120
                                    

"aku mau yang ada gambar narutonya!"

"no no no, gak boleh ada gambarnya adek"

sabtu sore hari ini keluarga kecil hwang berada di sebuah mall besar yang ada di kota mereka, jeongin mengajak suaminya itu untuk membeli school suplies untuk riki yang minggu depan sudah jadi anak sd kelas 1.

awalnya hyunjin menolak, karena pria itu pikir riki masih 4 tahun dan belum waktunya masuk sd. tapi maaf– realitanya, riki 1 bulan yang lalu sudah genap 7 tahun dan itu membuat hyunjin uring-uringan seharian.

bayi undur-undur kenapa cepat sekali besarnya?

dan sekarang mereka bertiga sedang memilih sepatu untuk riki sekolah nanti, tapi bocah itu terus saja meminta sepatu yang ada gambar narutonya dan tidak mau kalau sepatunya itu hitam polos.

"pokoknya mau yang ada narutonya! kalo gak ada aku gak mau sekolah!" ancam riki yang membuat pegawai di toko itu hanya bisa tertawa kecil melihat jeongin yang sudah kehabisan akal untuk membujuk anaknya.

"kalo ada gambar narutonya nanti diomelin ibu guru, terus nanti sepatunya disita, terus lagi nanti kamu dihukum berdiri di depan kelas seharian. emang mau dihukum sama ibu guru?" kali ini hyunjin yang angkat bicara.

riki menggeleng kencang, "gak mau... tapi riki gak suka sepatu hitam polos itu gak keren"

hyunjin memijit pelepisnya, dia sama sekali tidak pernah mengira kalau urusan membeli sepatu bisa menjadi seribet ini.

"yaudah, kita beli dua. yang hitam buat sekolah, dan yang ada gambar narutonya cuma boleh dipake kalo lagi jalan-jalan. deal?" tawar hyunjin.

riki hendak protes lagi, tapi sang papa dengan cepat melanjutkan kata-katanya yang membuatnya mau tidak mau harus mau.

"deal atau gak usah beli sepatu sama sekali? atau sekalian aja kita beli yang warna pink terus ada gambar berbienya?"

oke, ancaman hyunjin berhasil.

sekarang hyunjin sedang mengantri di kasir untuk membayar dua sepatu milik riki, yang harganya hampir dua digit.

"maaf ya hyun, tadi aku gak bisa ngebujuk riki. jadi banyak banget deh kamu keluar uangnya"

hyunjin menoleh ke samping melihat suami kecilnya yang menatap dirinya dengan raut bersalah, mata rubahnya sedikit redup, gemas sekali. membuat hyunjin ingin sekali mencium jeongin sekarang juga. tapi untung hyunjin masih sedikit waras untuk itu.

"gapapa, sayang. kan itu udah jadi tanggung jawab aku buat menuhin semua kebutuhan anak kita, lagian ini gak seberapa, uang aku masih banyak" ucap hyunjin tengil yang langsung mendapatkan cubitan sayang dipinggangnya.

"aw! kok dicubit sih akunya?"

jeongin mendengus, "lagian kamu sih! udah ah ayo, sekarang kita ke toko buku mau beli buku tulis sama alat tulisnya"

hyunjin mengangguk lalu menggandeng tangan jeongin, mereka menghampiri riki yang sedari tadi mencoba memakai sepatu ukuran yang lebih besar dari ukurannya dengan tali yang tidak bisa diikat sempurna sambil menunggu kedua orang tuanya membayar sepatu miliknya.

"adek, lepas itu sepatunya. adek belom bisa pake yang tali kayak gitu, nanti– e-eh! tuh kan baru mau dibilangin, jatuh kan! aduh anaknya hyunjin kalo gak banyak tingkah gatel kah badannya?" omel jeongin sambil membantu riki yang tadi terjatuh karena menginjak tali sepatu yang tidak diikat dengan baik.

hyunjin hanya tertawa melihat tingkah riki, anak satu-satunya itu benar-benar banyak tingkah seperti dirinya waktu muda. hyunjin tidak menyangkal hal itu, dirinya malah bangga walaupun kadang cukup kesal dibuatnya.

keluarga anime; hyunjeongWhere stories live. Discover now