13. Kepada Aare

4 0 0
                                    

Kepada Aare

Enggan kusebut namamu, bila tak kuingat bagaimana kau mendekapnya
Membawanya dalam lamunan keras yang deras,
Mengajaknya dalam perjalanan tiada batas
Enggan kusebut namamu, bila tak kulihat yang tersayang sedih menyedu
Riakmu menggandengnya dalam petualangan dingin nan berbatu
Ilalang berteriak sepanjang waktu, tapi kau memilih untuk acuhkan itu
Lirih doa semesta mulai kau tahu, dan perlahan kau lepaskan pada awan kelabu

Kepada Aare,
Aku tak akan pernah mengutuk seperti yang dunia rapalkan padamu
Heningku akan menjadi saksi penantiannya dalam kalbu
Namun Aare, kau terlalu mencintai sukmanya, seperti Alpen yang begitu menyayangi arusmu

Puisi ini dipersembahkan untuk Alm. Emmeril Kahn Mumtadz, putra Bapak M. Ridwan Kamil (Mantan Gubernur Jawa Barat), yang hilang tenggelam di Sungai Aare dan wafat pada 26 Mei 2022 di Kota Bern, Swiss.

Selamat jalan, Kak Eril. Namamu abadi dalam sajak ini.

Budak dalam Sebuah Garis Takdir [END]Where stories live. Discover now