BAB 17 - Rumor

Mulai dari awal
                                    

Ayara mendelik malas. "Sekolah mahal-mahal di sini tapi malah kebawa suasana rumor. Ketara banget begonya tau gak pren?" Sindir Ayara

Brak!

Gadis itu berdiri sembari memukul meja. "Ngomong apaan lo?!"

"Tuli? Budeg? Atau kuping lo katarak?" Kata Ayara, ia ikut berdiri dengan santai. "Gue bilang, bego lo ketara banget."

"Banyak omong lo Ayara! Lo pikir lo yang paling tersakiti? Harusnya lo mikir gimana perasaannya Zilvi! Dia udah pacaran empat tahun sama orang yang dia cinta tapi lo hancurin gitu aja!" Sentak siswi tadi

"Oh aja sih kata gue." Balas Ayara dingin

Ayara bersedekap dada, ia maju beberapa langkah mendekat. Suasana kantin yang tadinya ramai kini hening karena pertengkaran itu.

"Lo tau apa sih? Apa buktinya gue hancurin hubungan mereka?" Tanya Ayara

Siswi tadi diam, ia tak punya bukti sama sekali untuk sekarang.

Ting!

Ponsel Ayara berbunyi ketika notifikasi pesan masuk, Ayara segera membuka ponselnya tanpa memperdulikan murid tadi.

_________________
Rafad

Gua bru tau rumor tntg lo.

D ksh tau Dylan td.

Biar gua yg urus, lo jgn mrh2 d sklh y.

Jgn biarin nm lo mkn jlek ya cantik 😉

•••

Ayara tersenyum miring, ia menaikkan sebelah alisnya penasaran. Ia baru saja ingin menyelesaikan urusannya di sini, namun ketika melihat pesan dari Rafad dirinya tergugah untuk menunggu apa yang akan Rafad lakukan.

Dengan cara apa ia akan menuntaskan masalah ini? Jelas-jelas Rafad tidak tahu bagaimana cara mengatasinya.

Ayara menaruh ponselnya, ia menatap gadis tadi masih berada di hadapannya.

"Kali ini gue maafin dulu deh, lain kali lo gak bisa lepas ya manis." Ucapnya sebelum melegang pergi dari sana

Ayara berjalan disusul oleh Zeylana, gadis itu sedari tadi hanya diam memperhatikan pertengkaran Ayara sembari memakan mie ayamnya.

"Ra! Tungguin!" Panggil Zeylana sembari berlari kecil

Setelah sampai di sebelah Ayara ia menepuk bahu gadis itu.

"Lo kok malah pergi gitu aja?" Tanya Zeylana heran

"Pengen doang." Jawab Ayara berbohong

Ia tidak mau Zeylana mengetahui rencananya untuk menunggu Rafad yang menyelesaikan segala permasalahannya.

"Kenapa lo gak ngebales dia sih? Mereka kan salah paham sama rumor yang dibaca." Kata Zeylana

"Buat apa? Gausah dimasukin kehati omongan sampah kayak dia. Orang kayak mereka minim literasi, kurang suka baca dan sukanya berekspektasi ketinggian tanpa mau mengoreksi diri mereka sendiri. Sama satu lagi, hobi orang yang nyebarin rumor itu cari sensasi dan tebar kebencian sana sini." Balas Ayara

The Two Worlds He CreatedTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang