prologue

22.6K 875 29
                                    

Tidak tahu apa yang akan terjadi nanti. Bagaimana pun juga, gadis bernama Dell Prillyadiska itu harus bertahan ditengah sulitnya perkara kehidupan.
Menjalani semuanya dengan serba ketidak cukupan, bukannya tidak bersyukur! Hanya saja keadaan yang begitu membatasinya untuk memiliki segalanya seperti dulu, mengingat sudah tiga tahu lalu sejak kejadian itu, sebuah kecelakaan yang merenggut nyawa ibunya

Jangan bertanya betapa terpukulnya gadis yang kerap dipanggil Prilly itu, bahkan sudah tiga tahun lamanya bayangan-bayangan singkat tentang kecelakaan itu masih melekat pada ingatannya.

Harta yang dahulu melimpah terus menerus terkuras untuk pengobatan Danu, ayahnya yang juga semenjak ibunya menutup usia mulai sakit sakitan dan agak parah setelah satu tahun terakhir ini
Meski begitu Prilly tidak akan pernah lelah dengan kehidupan baru yang ia jalani, Prilly bahkan sekarang masih bisa bersekolah di sekolah menengah ke atas yang cukup dibilang ternama di ibu kota dengan usahanya sendiri. Bekerja paruh waktu di saat pulang sekolah

Dia benar-benar berubah menjadi gadis yang manis, tidak manja dan cerewet seperti dulu, dan dimata teman-temannya Prilly adalah gadis yang dewasa dengan pemikirannya.

"Dell, kamu emang nggak belajar? Bukannya sebentar lagi ujian kelulusan? Bu Mir nggak mau loh, kalau gara-gara kerjaan ini kamu jadi meninggalkan kewajiban kamu untuk belajar." Si pemilik suara itu menghampiri gadis yang sedang giat membersihkan satu-persatu meja yang baru saja ditinggalkan pengunjung malam itu.

"bu Mir tenang aja, Dell masih bisa ngebagi waktu kok. Mana untuk belajar dan mana untuk pekerjaan, dua-duanya sama pentingnya untuk Dell, bu Mir. Lagi pula, pulang larut malam kaya gini kan udah resiko sekaligus kewajiban Dell sebagai pegawai di rumah makan bu Mir," Dell, kini Prilly terbiasa dengan panggilan itu, bu Mir si pemilik rumah makan tempat Prilly bekerja selalu memanggilnya menggunakan nama depan Prilly, "kalau bukan kayak gini mana mungkin Dell bisa bertahan sampai sekarang." Sambungnya

"Kamu memang anak yang baik Dell, gimana keadaan ayah kamu?"

"Ayah? Ya begitu bu, kadang batuknya suka kambuh ditambah lagi ayah sekarang mulai maksain diri untuk mulai menjahit, padahal ayah sendiri tau gimana keadaannya sekarang. Hhhh- ayah suka keras kepala." Prilly menyeka peluh yang meluncur dipelipisnya, bu Mir terkekeh.

"Yasudah sekarang udah jam delapan malam sebaiknya kamu pulang sebelum malam makin larut, meja-meja itu biar bu Mir yang beresin," bu Mir segera mengambil alih pekerjaan Prilly, sedangkan Prilly? Gadis itu kini melepas cilemek yang membalut tubuhnya

"Yakin nih nggak mau dibantuin sampai selesai? Dell bisa aja bantuin kalo bu Mir mau." Ucapnya mendelik ke arah bu Mir yang tersenyum penuh arti.

"Nggak usah, Dell. Lebih baik kamu pulang sekarang dan jangan lupa bawa kantung plastik yang ada di meja sebelah sana," Prilly mendekat kearah meja yang di tunjuk bu Mir lalu meraihnya

"Yang ini?" Tanya nya pada bu Mir yang tengah sibuk dengan meja meja nya"

"Apa ini?"

"Kamu liat aja nanti sendiri"

"Hummm!! Capcay dan kepiting saos tiram?"

"Penciuman kamu emang tajam"

"Ahahaha! Kalau menyangkut makanan bu Mir jangan heran, apa ini untuk Dell?", bu Mir mengangguk, "Ah bu Mir memang yang terbaik, tau aja kalo Dell penggemar berat kepiting saos tiramnya bu Mir!! Kalo gitu Dell pulang dulu ya'? Takutnya ayah ngebandel dan belum minum obat-obatnya, sampai ketemu besok"

"Eh Dell!!"

"Ya bu?"

"Besok lusa kamu gak sibuk'kan?"

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: May 27, 2018 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

[NF] Early-age Marriage (PERBAIKAN)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang