5 : 𝐇𝐚𝐩𝐩𝐲

229 53 5
                                    

- ,, Kunigami Rensuke.Pov ・━━ ❜

Apa yang terpikirkan olehmu ketika mendengar kata 'pekerjaan'? Bagiku itu hanya bagian dalam hidup demi mencari seengok nasi. Syukurku sangat tinggi. Aku masih bisa hidup untuk hari ini dan berharap besok masih bisa bernafas. Traumatis karna perang itu tidak menyenangkan. Bayangkanlah ketika hari itu, dimana aku terjebak di lautan api dengan jerit-menjerit yang keras ketakutan menghantui telingaku. Hari dimana, sebagai anak kecil yang lemah kemudian bertindak menjadi seorang pembunuh. Demi bertahan hidup.

Bayangkan betapa kerasnya saat itu. Saat aku menjadi seorang tentara garda depan. Disapa peluru dan bebatuan panas akibat bom. Dihujani darah temanku dan musuh. Kau berpikir bahwa tentara tidak punya hati? Kalian salah. Ketika berperang, aku melihat wajah ketakutan dengan bibir bergetar. Jeritnya bukan untuk diri sendiri tetapi untuk harapan. Entah istri, anak, atau keluarganya. Mereka berharap pulang ke rumah... bukan pulang selamanya.

Tidak sampai disitu. Ketika tatanan negara diurus oleh manusia-manusia brengsek. Aku bisa apa? Tugas ialah tugas. Mau tidak mau. Menjadi seorang tentara juga berat. Hatimu seolah dipaksa mati. Hari dimana, aku menyesal sekali karna diberi tugas untuk menembak pelajar yang melakukan demo. Linang air mataku sampai mengalir ketika melihat seorang teman yang tertembak. temanku yang melakukan demo, Kaiser dan Bachira. Untungnya mereka selamat.

Aku juga pernah merasakan penjara. Penjara 2 tahun. Kemudian dibebaskan karna kembali lagi untuk berperang. Pasukan depan. Sekali lagi dihujani peluru dan darah kawanku. Sampai waktu itu aku lelah. Memilih untuk berdiam diri dikala nyawa jadi taruhan. Sampai kawanku menyuruhku untuk cepat mundur sampai muncratan darah dadanya mengenai wajahku. Aku lari mundur kemudian 2 hari setelahnya bertarung lagi.

Percuma menyerah. Aku bertarung secara membabi buta. Meski mentalku ikut sakit. Aku hanya ingin perang cepat selesai. Cepat ingin ke rumah. Sampai diriku hampir sekarat ketika ditodong senjata. Aku berhutang budi... ketika ada sosok bertubuh pendek dengan secepat kilat membantuku. "Terima kasih!", aku sampai berteriak seperti itu. Tetapi dia hanya diam berlari lebih jauh dariku. Seakan dirinya tidak takut untuk menghadapi kematian.

Aku juga pernah merasakan gila. Akibat terlalu lama perang. Kondisi fisik dan psikis ku tidak baik-baik saja. Aku sulit mencari pekerjaan, rumah, dan kabar teman. Tetapi pada akhirnya Reo mau menolongku meski aku yang bekerja untuknya.

Aku membaca banyak buku, ingin tau apa makna hidup. Aku lebih suka genre slice of life. Sampai akhirnya tidurku nyenyak tanpa harus mengosumsi pil tidur.

Aku berada di sebuah festival. Festival yang cukup unik. Itu karna lokasinya berada di dekat dengan hutan. Tema makanannya adalah buah-buahan. Ada yang membuat jus, mangkuk semangka berisi buah-buahan yang dibentuk seperti kucing, dan masih banyak lagi.

Aku bersama Bachira dan Chigiri pergi bersama. Bocah sialan, Bachira... dia membeli banyak tetapi aku juga yang membayar. Beruntunglah harganya tidak selangit. "Lucu banget! Buahnya jadi bentuk monyet!", serunya kegirangan.

Chigiri juga tertawa-tawa melihat bentuk-bentuk unik. Sejujurnya, bentuknya memang unik dan rasanya juga manis. "Ada tempat duduk tuh, kesana aja yuk! Disini terlalu ramai suara kalian suka tidak kedengaran", ajak Chigiri.

"Hah? Apa kau berbicara? Aku tidak mendengarnya!", sahut Bachira.

Chigiri mengeraskan suaranya dan sedikit mendekati Bachira. "Aku bilang, ayo pergi ke tempat duduk disana. Disini terlalu ramai!", ucap Chigiri.

Suaranya sedikit samar. Tetapi aku bisa mendengarnya. "HAH? Pergi ke langit disini telelele?", sahut Bachira. Ya ampun.

Tampaknya Chigiri mulai kesal. "KE TEMPAT DUDUK DISANA AJA, BACHIRA MEGURU!", geram Chigiri.

𝐄𝐥𝐞𝐟𝐭𝐡𝐞𝐫𝐢𝐚 [ Kaiser Michael ]Where stories live. Discover now