Bab 15 - Nganggur

110 10 0
                                    

Setelah kejadian kemarin. Aku mendapat ceramah dari mama dan papa tercinta agar lebih hati-hati dalam menggunakan kekuatanku dan tidak sembarangan.

Mereka bilang tidak perlu menolong orang asing sampai membuat diriku terluka. Ada benarnya tapi aku tidak setuju.

Karena luka yang cukup parah ini, di hari ketiga, aku tidak boleh masuk sekolah dengan alasan sakit.

"Hah...."

Aku hanya bisa terbaring di ranjang dengan wajah masam yang bosan. Kakiku sakit. Aku tidak bisa menyembuhkan diriku sendiri. Itulah minus lain dari kekuatan ku ini.

Apa yang harus kulakukan dalam keadaan begini?

Aki bahkan pergi ke sekolah. Dan bantu Mama pun tidak bisa. Mama melarangku untuk membantunya melakukan pekerjaan rumah.

Haruskah aku bermain game seharian? Malas.

...

Aku bangun dari tempat tidurku dan berpindah pada set komputer ku yang tidak jauh dari ranjang.

Karena gabut aku memutuskan untuk menelusuri laman youtube.

"hm? Apa ini?"

Aku tertarik pada satu video. Aku mengkliknya.

"Halo, nama saya Usagi Pyong, saya adalah Virtual youtuber dari agensi Licoris-desu! Generasi kedua, Banjai!"

"Virtual Youtuber huh? Gimana caranya karakter anime bisa goyang-goyang dan ngomong gini saat live streaming? "

"Dan juga voice actornya sangat mendalami peran seperti karakter...."

"Oh! Dia mendapatkan super chat 5000 Yen hanya dengan bermodalkan kata Kyaa Onichan!"

"Yang nonton pun tembus 10 ribu..."

"Pekerjaan curang macam apa ini?!"

Mulai dari situ, aku mulai mengulik dunia pervituberan.

Dari informasi yang aku dapat, Vtuber adalah youtuber tapi mengenakan avatar anime, atau lain-lain yang bukan wajah asli. Cara kerja mereka sama seperti youtuber pada umumnya. Hanya saja konten mereka cukup bervariatif. Mulai dari konten game, nyanyi karaoke dan role play... Dan beberapa dari mereka bisa disebut sebagai Idol virtual karena memang jika ada event tertentu, mereka kadang ngonser secara live dan menjual tiket konser mereka. Itu mungkin hanya berlaku bagi beberapa vtuber dari agensi besar seperti Holoray dan Licoris ini.

Komunitas nya juga sangat ramai. Dan aku lihat-lihat, superchat di satu stream bisa ngalir deres gitu, belum lagi donasi lokal....

"BUKANKAH INI TERLALU NGECHEAT?!"

"Apakah aku bisa menjadi vtuber?!"

"Mama aku ingin jadi pituber!"

Aku langsung search, "tutorial menjadi vtuber" di laman youtube.

Aku menemukan tutorialnya dan langsung klik.

Di dalam video menjelaskan, jika ingin menjadi vtuber, aku memerlukan Software Obs, dan juga karakter yang telah dirigging dengan baik. Tutorialnya terlihat mudah. Toh aku sudah menguasai Obs, jadi bukan masalah besar. Masalahnya adalah live 2dnya. Aku harus membuat manual atau memesan comis ke orang lain. Dan kulihat lewat Hpku harga comis live2d itu benar-benar mahal!

Dan peralatan streamnya juga....

Opsi lain yang lebih praktis adalah bergabung dengan agensi yang memiliki nama baik dan terkenal.

Aku menelusuri di laman internet, ada beberapa kasus mengenai agensi vtuber yang buruk.

Mulai dari pelecehan oleh manajer agensi pada telentnya lah, doxxing lah, bahkan pemerkosaan?!

Itu membuatku menelan ludah. Ada dua agensi yang memiliki kasus demikian dan sudah dibubarkan tahun lalu. Kasihan korbannya...

Aku tertarik menjadi vtuber agensi sih, tapi disini tidak ada agensi yang membuka audisi untuk talent baru.

Lalu setelah nolep dan mengulik segala informasi di internet tentang vtuber, aku memutuskan berencana untuk menjadi vtuber karena benar-benar tertarik dengan duitnya. Tentu saja aku menargetkan agensi besar yang mana memiliki potensi besar untuk kesuksesanku. Biasanya mereka mengeluarkan talent baru setahun sekali, jadi mungkin audisi akan keluar tahun depan dikarenakan gen 2 baru saja debut. Aku hanya perlu menunggu dan mengasah talenta ku.

Setelah dirasa bosan diam di kamar. Aku memutuskan untuk keluar rumah.

"Cuman di halaman depan doang kok mah." kataku pada Mama yang melarangku keluar.

"Yasudah, awas saja kalau bekerliaran jauh." ucap Mama.

"Iya ma."

Dengan begitu aku pergi.

Aku berjalan-jalan di sekitaran komplek yang sepi.

Ya iya sih, orang-orang pada melakukan aktivitas produktif.

Aku membawa uang receh, aku pergi ke vending machine dan menggunakan uang itu untuk membeli minuman bersoda.

" Coca coray."

Setelah itu aku duduk di bangku sebelah vending machine dan meneguk minuman kaleng itu.

"Uwah."

Cukup menyegarkan.

Aku bingung sekarang karena tidak ada kegiatan sama sekali. Jadi beginilah rasanya menjadi pengangguran.

Aku disini mengenakan hoodie yang oversize yang memiliki resleting. Aku juga mengenakan celana pendek, saking pendeknya, celananya tertutupi oleh bagian bawah hoodie. Selain daerah atas, kakiku telanjang menampilkan kaki yang putih dan mulus yang pergelangan kanannya diperban. Begitulah kira-kira jika dilihat.

Aku melihat seseorang bermain sepeda melewatiku.

"Asik banget tuh orang." komenku.

Karena sudah siang, aku memutuskan untuk kembali ke rumah saja dan di rumah kegiatanku masih sama, yaitu tidak ada.

Sore hari, Aki pulang sekolah.

Karena ingin berguna, akulah yang menawarkan diriku sendiri untuk memasak kali ini. Mama mengizinkannya.

Aku memasak sebuah rendang.

"Baiklah, dah jadi, silakan cicipi." kataku yang membawa sepiring rendang untuj bersama.

"Wah! Kamu meniru resep rendang yang mama ceritakan waktu itu?" Sahut Mama.

Aku mengangguk saja.

"Ini bukan pertama kalinya Kakak masak rendang ma, Aki pernah makan masakannya selagi mama gaada." Sambung Aki.

"Heee gitu ya. Yuuka emang jago masak ya, istri idaman deh." puji Mama dengan wajah nyenyir jahil.

Yuuka, "..."

"Makanlah, jangan banyak omong."

"Wahahaha malu malu nih?" Mama semakin jahil.

"Pfffftt." Aki pun ikut-ikutan.

"Be-berisik kalian!"

****


My second life as girl (D) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang