Kenikmatan yang kutemukan - Fiony

10.7K 89 29
                                    

Hentakan kuat yang kuterima semakin terasa nikmat disetiap lesakannya. Penis gemuk dari seseorang yang memperkosaku waktu itu berhasil memenuhi pikiran dan terus saja terbayang. Aku sendiri ragu, bagaimana diriku akan keluar dari lingkaran setan ini.

Plok.... Plok.... Plok....

"Nggnnhhhh... Ahhhh... Aahhhh.... Hnnnggghh... Sshhh.. Pelan..."

"Aaaahhhh.."

"Uhhh... Om... Aaaaaahhhhhh... Keluaaarrrghhhhh"

"Fionyyy.... Aaaaaaahhh"

...

Aku akan menceritakan sedikit bagaimana bisa aku menjalin hubungan dengan om-ku sendiri. Semua itu berawal dari keluargaku yang berlibur ketempat om Ammar. Keluargaku menentukan tujuan liburan disana karena memang banyak hal menarik yang bisa dilihat termasuk air terjun, suatu keindahan alam yang sangat jarang dilihat orang kota seperti keluargaku termasuk aku sendiri.

Saat itu aku tengah mengerjakan tugas kuliahku sampai larut malam. Aku melihat Viana yang katanya tadi mau menemaniku tapi ternyata dia sudah tertidur pulas di atas kasur lusuh entah milik siapa. Heran, bagaimana bisa dia tidur ditempat asing yang baru ditinggali bahkan belum ada sehari ini.

"Hadeh"

Lelah, namun kupaksakan mataku untuk tetap terjaga agar tugasku dapat terselesaikan, alasan lain agar aku bisa ikut rombongan keluargaku melihat air terjun dan tujuan liburan lainnya besok. Ku lihat ternyata sudah pukul 3 dini hari, akhirnya aku memaksakan diri untuk menyelesaikan tugasku saat itu juga.

Keesokan harinya Mami membangunkanku pada jam 7 pagi. Tentu mataku langsung panas akibat begadang semalaman. Dan ya, aku memilih untuk kembali tidur dan merelakan keseruan di hari itu.

Aku kembali terbangun di siang hari. Tidak satupun suara keramaian kudengar di ruang tamu seperti hari kemarin. Kupikir semua orang sudah berangkat dan meninggalkanku di rumah sendirian. Tapi setelah selesai mandi siang, aku mendengar suara ketukan pelan dipintu kamar tempatku tidur semalam. Aku pun membukanya dan mendapati om Ammar berdiri didepanku dengan raut wajah terkejut. Dia terlihat sangat berkeringat seakan baru saja melakukan sesuatu yang entah apa aku juga tidak tahu.

"Kenapa, om ?" Tanyaku.

"Gapapa, fio. Kirain tadi ikut mami kamu"

"Ngga, fio capek abis nugas semaleman hehehe.. Biasa anak kuliahan"

Basa-basiku tidak direspon, kuperhatikan wajahnya berubah seakan ingin menerkam. Ketakutkanku benar terjadi sedetik setelahnya, dimana kedua pundakku dicengkram kuat lalu aku didorongnya dan dihempaskan ke kasur. Aku mendongkak ke arah om Ammar dengan tatapan tidak percaya. Tidak mungkin dia akan melakukan hal bejat kepadaku yang notabene adalah keponakannya sendiri.

"Om.. Jangan..."

Harapanku kian pupus saat badan gemuk om Ammar menimpahku. Sudah kucoba sekuat tenaga untuk melawan tapi kenyataannya aku malah makin kuwalahan.

"Hhmmmppphhhhhh... Omm... Ini fiony.. "

"Maaf fiony, om udah gak tahan lagi.."

"Aahh jaanggann.... Fiony gak maaauuu"

Seakan tuli, om Ammar malah semakin mencumbuku dengan paksa, bahkan dia memasukan lidahnya kedalam mulutku dan mengacak-acak isi didalamnya. Aku kesusahan untuk mengambil nafas, lantas ku pukul dada om Ammar berkali-kali.

"Hhhah.. Kenapa.. Hhppmmhhhh.."

Baru beberapa detik aku mengambil nafas, om Ammar sudah kembali menciumiku dengan sangat liar. Lagi-lagi aku tidak bisa menolaknya karena perbedaan postur tubuh dan tenaga yang sangat signifikan.
Kemalanganku tidak berhenti sampai disitu, aku merintih kesakitan saat perih yang kurasa semakin menjalar disekujur badan. Benar, aku disetubuhi oleh om-ku sendiri dalam keadaan sadar. Semua perlakuannya kuingat jelas dari awal dia memasukan benda padat tidak bertulang miliknya kedalam vaginaku yang masih perawan. Aku menjerit kencang disaat kejadian itu berlangsung, tapi om Ammar seakan tidak peduli akan kesakitan yang kurasa dan malah semena-mena dimana seluruh pakaian yang kukenakan dilucuti paksa seiring dia menyetubuhiku. Kupikir untuk berteriak pun percuma, tidak ada siapapun yang akan datang menolongku dari kebejatan om-ku sendiri. Seingatku kejadian itu hanya berlangsung beberapa menit saja karena om Ammar tidak berselang lama langsung berejakulasi. Aku sangat bersyukur ketika dia mengeluarkan penisnya dari dalam vaginaku tepat disaat sperma miliknya menyembur begitu banyak.

ONE SHOT RETURNDove le storie prendono vita. Scoprilo ora