23 :: Back to The Bar

ابدأ من البداية
                                    

"Pulang tepat waktu, peluklah putramu. Berikan cinta sebanyak yang kamu punya, dia pantas mendapatkan itu darimu, dan dariku, ayahnya."

Katarina menenggelamkan kepalanya. Sejenak dia berpikir, apakah ia sesibuk itu sampai-sampai Javier berkata seperti ini? Katarina tidak mengerti. Yang ia tahu, dia sedang menikmati segala hal yang telah hadir dalam hidupnya. Javier, Benjamin, dan Plutovia yang telah kembali ke tangannya.

Katarina hanya sedang menikmati hidupnya.

••

••

"Sialnya, aku malah kewalahan."

"Dan karena ini juga, kau merekrut sekretaris lagi?"

Lelaki itu mengangguk. Meletakkan banyak dokumen ke atas nakas dengan agak kasar, Javier saling beradu tatap dengan Leo yang masih tidak mengerti maksud bos-nya yang tiba-tiba menyerahkan itu semua pada dia.

"Tolong pilihkan satu yang terbaik."

Leo berdecak sebal. Dia membereskan semua dokumen yang berisi tentang data diri calon sekretaris Javier. Setelah dihitung jumlahnya, ternyata yang terpilih dari banyaknya pelamar adalah 9 orang. Dan Leo mulai membukanya satu persatu.

"Ailey Irlia. It's pretty good untuk Naté Jar dan seorang bos seperti Javier. Dia cukup mumpuni, cekatan but — errr! Di perusahaan sebelumnya, dia pernah dipecat secara tidak hormat?!"

"Ugh. Next."

"Wait. This has nothing to do with hiring a new secretary, ya. Tapi kenapa semenjak Katarina andil langsung di Plutovia, aku lihat dia sangat sibuk bahkan melebihi sibuknya dirimu, Jav?"

Javier memijat pangkal hidungnya, "Menurutmu saja, lah. Aku malas menjawab pertanyaan tak berbobot seperti itu. Next."

"Kau ... Rumah tanggamu baik-baik saja, kan?"

Beralih menurunkan jemarinya yang semula di ujung hidung, kini Javier menatap malas pada Leo kemudian berdecak sebal.

"Tiga kali kau menanyakan pertanyaan seperti ini, kau harus pergi dari perusahaanku."

"Aku hanya tidak pernah mendengar kalian berdua bertengkar. Takutnya terjadi sesuatu yang membuat istrimu tidak betah di rumah."

"Di luar Naté Jar dan Plutovia, itu sudah bukan ranahmu untuk ikut campur. Next, please."

"Ck. Okay. Zenaya — wait? Kenapa dia?"

"Lewati saja. Itu pasti ulah Oma. Dia sangat tidak setuju jika Zenaya dipecat dari perusahaanku."

"Jadi untuk apa?" Leo mengangkat semua dokumen itu sejajar dengan wajah mereka, "Kalau pada akhirnya tetap Zenaya yang menjadi sekretarismu?"

"Singkirkan dokumen milik dia. Biarkan aku mengetahui 7 orang lainnya."

••

••

"Kamu ... Buat apa datang ke bar?"

Katarina tercekat ketika seorang lelaki jangkung menepuk pundaknya seraya bertanya seperti itu. Jika dia tidak sedang bersandar pada sebuah tiang, mungkin saja Katarina sudah terjatuh dengan kondisi yang paling tidak bagus sama sekali. Alias, jika ia terjatuh, maka kepala Katarina lah yang akan lebih dulu menghantam beton di bawahnya. Sangat mengerikan.

Perempuan itu membuang napasnya, "Leo! Kenapa juga kau tiba-tiba ada di sini?!"

"Aku ingin merefresh otak. Lagian besok weekend, nggak ada salahnya kalau me time, right?" Leo mengangkat salah satu alisnya, "Javier tahu kau ada di sini?"

"Tidak. Lagian aku di sini cuman ingin bertemu teman lamaku—"

"Excuse me, Kat?"

Perempuan itu menunjuk seorang pelayan minuman dengan gestur penuh semangat, "Itu dia!"

"Wait. What?!" Leo mengernyit, menatapnya tak percaya, "What does 'itu dia' mean to the man in front of you, eh?!"

Katarina ikut menautkan kedua alisnya. Dilihatnya rekan kerja lama perempuan itu yang tiba-tiba menampakkan raut terkejut sekaligus tak nyaman atas kehadiran dan respon Leo barusan.

Kemudian, Katarina menyahutinya dengan suara tergugup, "W-whats wrong?"

"Katarina? Aku mengerti jika kamu tidak tahu siapa dia sebenarnya, tapi — okay, leave this place and I'll take you home."

"Tapi kenapa?"

"Go home now, Kat." Lelaki itu menarik lengannya, "Now!"

Di lorong menuju pintu keluar, dengan keras Katarina melepaskan cengkraman pada tangannya. Ia meringis perih sejenak melihat pergelangannya yang sedikit kemerahan. Kemudian, dia menatap Leo dengan penuh amarah yang menggebu.

"Seandainya Javier tahu apa yang kau lakukan padaku, aku pastikan kau —"

"Kau yang akan celaka, Katarina."

Perempuan itu mengernyit heran.

"Dia Ericsson. Kau tahu?"

**

TO BE CONTINUED

••

birthday boy,
always be happy and healthy, lee.

birthday boy,always be happy and healthy, lee

اوووه! هذه الصورة لا تتبع إرشادات المحتوى الخاصة بنا. لمتابعة النشر، يرجى إزالتها أو تحميل صورة أخرى.
The Sweetest Lemonade.حيث تعيش القصص. اكتشف الآن