Chapter 15

3.4K 224 11
                                    

-Hyejin POV-
Dasar PLAYBOY! apa apaan dia itu?! bilang menyukaiku tapi dia sudah punya pacar, apa dia gila !!
Tapi kenapa perasaanku begini ya? Kenapa aku merasa tak suka pada hyoja itu? Apa jangan jangan...
Ani Ani !! Hyejin !! sadar!! kau tak boleh suka dengan namja playboy, berandalan sepertinya?! huh!!
Tapi ... sungguh! aku sangat kesal dengan kedatangan hyoja tadi, apa benar dia pacar sehun? tapi sepertinya aku belum pernah melihatnya dikampus ini? Ah.. molla!
.
.
Aku sedang berajalan di koridor kampus, "Hyejin-ah!!" teriak seseorang dari arah belakang dan tak lama kemudian ada yang menepuk pundakku, aku berbalik dan mendapati Jangmi. "hey?" sapa Jangmi. Dan aku tersenyum menanggapinya.
Jangmi membawaku kekantin, aku duduk bersebelahan dengan Jangmi.
"Jangmi-ah, bagaimana perasaanmu jika ada orang yang menyukaimu, tapi orang itu adalah orang yang paling kau benci?" ucapku sambil mengaduk aduk jusku. "eum.. molla. itu tergantung kebenciannya, tapi biasanya kalau benci itu bisa jadi cinta loh?" ucap Jangmi. "tapi ngomong ngomong, kenapa kau menanyakan ini padaku?" lanjut Jangmi lagi. "ania. hanya bertanya.." ucapku. "euyhh.. kita ini kan teman, jadi jika kau ada masalah, berceritalah padaku?" ucap Jangmi. "eum.. jadi begini, Sehun... dia, dia bilang kalau menyukaiku" ucapku menunduk. "MWO?!!" ucap Jangmi memekik dan membuat seisi kantin memperhatikan aku dan Jangmi. "hya! pelankan suaramu?!" ucapku berbisik pada Jangmi. Dan Jangmi hanya tersenyum kikuk pada orang orang yang memperhatikannya. "jinjjayeo?! jadi Sehun menyukaimu?! lalu bagaimana dengan kau?" ucap Jangmi. "entahlah. Tapi tadi setelah dia bilang kalau dia menyukaiku, ada seorang gadis yang datang padanya dan langsung bergelayut manja dilengannya, mungkin dia itu pacarnya? ahh~ entahlah" ucapku menjatuhkan kepalaku di meja kantin. "mwo-ya?! ku pikir Sehun itu belum punya pacar deh, karena selama ini dia selalu menggerombol dengan geng nya itu. tapi... kenapa kau terlihat begitu frustasi? apa kau menyukainya? hahaa mengaku sajalah?" ucap Jangmi terkikik. "Anio! kau kan tau jika aku sangat membencinya" ucapku tak trima.
.
Author POV
Sehun, Baekhyun, Chanyeol dan Krystal memasuki kantin, dan menduduki meja yang berdekatan dengan meja Hyejin dan Jangmi.
Hyejin membulatkan matanya tatkala melihat orang yang sedang menjadi topik pembicaraannya dengan Jangmi duduk tak jauh dari mejanya.
Pandangan Hyejin dan Sehun bertemu, kedua pandangan itu sulit diartikan. Tapi tak lama kemudian Hyejin mengalihkan pandangannya pada Jangmi dan mulai bersenda gurau lagi dengan Jangmi. Tapi tidak dengan Sehun, Sehun masih terus memperhatikan Hyejin yang sedang bercerita dengan Jangmi sambil sesekali tertawa, bahkan saat Hyejin tertawa Sehun ikut tersenyum tipis.
Tanpa sadar, kegiatan sehun sedari tadi menatap Hyejin itu diperhatikan oleh Baekhyun. "Hya!! kau sedang menatap apa eoh? apa .... kau menatap tukang bubur itu?!" ucap Baekhyun memekik tertahan. Sehun langsung menatap Baekhyun. "a-anio?! memangnya untuk apa aku menatapnya?" ucap Sehun terbata bata. "tukang bubur?" ucap Krystal dan langsung mengalihkan pandangannya pada meja yang tak jauh dari mejanya. "ahh~ mungkin Sehun ingin membully-nya lagi, iya kan hun?" ucap Chanyeol. "m-mwo?!" Sehun membulatkan matanya. "apa gadis itu sering jadi bahan bully-an dikampus ini?" ucap Krystal masih terus memperhatikan Hyejin. "ani. Tapi, sikapnya yang sok pahlawan itu membuat Sehun marah karena dia selalu menggagalkan rencana sehun untuk membully orang" ucap Baekhyun. "Begitukah? apa perlu kuberi dia pelajaran hun?" ucap Krystal menatap Sehun. "m-mwo? a..." sebelum Sehun menyelesaikan kalimatnya, Krystal sudah memotongnya. "baiklah. akan ku tunjukkan pada kalian! tunggu disini" Krystal lalu pergi kekonter minuman dan memesan sesuatu. "hahaha... dia dengan Sehun itu cocok sekali ya? sama sama suka membully. Baiklah kita liat 'Ratu Pembully-an' kita beraksi" ucap Chanyeol antusias, Sehun hanya terdiam memperhatikan apa yang akan dilakukan oleh Krystal.
Krystal menuju meja Hyejin dengan membawa satu gelas penuh Jus dan setelah sudah dekat dengan bangku Hyejin, Krystal membelitkan kakinya sendiri sehingga dia tersungkur kelantai,
BYUUURRR!!
semua jus yang ada dalam gelas itu tumpah membasahi baju dan celana jins yang dikenakan Hyejin.
Hyejin langsung membulatkan matanya begitu ia merasakan baju dan celananya yang basah, dan langsung berdiri menghadap Krystal yang kini sudah berdiri tegak menghadap kearahnya juga.
Krystal tersenyum sinis, "Hyaa!! kau harus minta maaf pada temanku?!" teriak Jangmi pada Krystal. "heol! baiklah.. maaf ya.. aku... sengaja!" Krystal tersenyum licik kearah Hyejin. "Hyaa!!!" Jangmi yang sudah dibuat naik pitam oleh Krystal hendak menyiramkan minumannya kemuka Krystal, tapi tangannya ditahan oleh Hyejin. "sudah. tak usah..." ucap Hyejin menggelengkan kepalanya kepada Jangmi.
Sehun yang memperhatikan kejadian itu mengepalkan tangannya Apa yang harus kulakukan, haruskah aku menolong Hyejin? tapi... --- batin Sehun terus berkecamuk berbeda pendapat, sedangkan semua orang seisi kantin sedang memperhatikan Hyejin dan Krystal yang masih bertatapan. Krystal menatap Hyejin tajam, tapi itu tak berlangsung lama karena sebuah tangan menariknya "kajja" Sehun membawa Krystal pergi dari tempat itu. sedangkan Hyejin? dia mematung melihat adegan itu, Sehun membawa Krystal pergi tanpa memperhatikan Hyejin sedikitpun, Jangmi pun sama kagetnya dengan Hyejin. Ia tak habis pikir dengan Sehun, bukankah Sehun bilang dia menyukai Hyejin? tapi kenapa Sehun lebih memilih membawa Krystal pergi dan membiarkan Hyejin masih disini?
.
.
Sehun masih menggenggam tangan Krystal dan dia membawa Krystal ke taman belakang. "Sehun wae? aku kan belum selesai dengannya" ucap Krystal manja. "sudahlah.. itu sudah cukup" ucap Sehun lirih, dia mendudukan diri di bangku taman, menatap bunga dengan tatapan kosong.
Miannhae Hyejin-ah... aku tak bisa menolongmu. Aku hanya tak ingin kau kena masalah lagi dengan teman temanku. Miannhae --- batin Sehun.
.
Hyejin masih mematung dikantin itu, Jangmi yang melihat Hyejin mulai bingung. Sedangkan 2 orang sedang tekikik senang melihat kejadian yang baru saja terjadi, siapa lagi kalau bukan Baekhyun dan Chanyeol.
Tapi tanpa disadari oleh mereka semua, seseorang memperhatikan Hyejin dengan tatapan sulit diartikan.
apa yang kulihat ini kenyataan? mengapa ada yang begitu mirip dengannya? siapa gadis itu? --- ucap seseorang yang masih terus memperhatikan Hyejin dari jauh.
.
"Jangmi, aku ke toilet dulu membersihkan ini" ucap Hyejin lalu melangkahkan kakinya keluar dari kantin dan menuju toilet.
Seseorang itu melihat Hyejin beranjak pergi, ia pun bergegeas mengikutinya.
.
"aissh! bajuku basah begini" ucap Hyejin yang baru daja keluar toilet. tiba tiba..
"igeo.." seseorang menyodorkan jaket ketangan Hyejin, "pakailah" ucapnya lagi. Dia orang yang sejak tadi dikantin memperhatikan Hyejin. "siapa kau?" setelah pertanyaan itu keluar dari mulut Hyejin, orang itu langsung pergi meninggalkan Hyejin tanpa berkata apapun.
Apa maksudnya? siapa dia?? --- batin Hyejin.
"Hyejin!!!" ucap Jangmi berlari menuju kearah Hyejin. Hyejin menatap kearah Jangmi. "jaket siapa itu hye??" ucap Jangmi. "molla. tadi ada orang yang memberiku ini, tapi aku tak tau orang itu siapa?" ucap Hyejin bingung. "ah~ ya sudah lah pakai saja. Dari pada bajumu basah begitu?" ucap Jangmi. "ne.." ucap Hyejin dan ia mulai memakai jaket pemberian orang asing itu.
.
.
Sesampainya Hyejin di flatnya, dia langsung menuju kamar mandi untuk membersihkan dirinya.
.
Hyejin POV
Kira kira siapa pemilik jaket ini ya? mukanya asing, bahkan aku baru pernah melihatnya tadi. Kalau dia orang asing, dia baik sekali mau meminjamkan jaketnya padaku? bukankah kita tidak saling kenal? eumm... lebih baik ku cuci dulu jaket ini dan besok akan ku kembalikan pada pemiliknya.
.
.
Pukul 05.00
Aku bangun dari tidurku, dan aku segera bersiap untuk mengantarkan bubur. Aku kerumah Ajumma untuk mengambil bubur yang siap antar. Semua bubur sudah tertata rapi di boncengan sepeda, dan aku bergegeas berangkat mengantarkan bubur.
Saat dalam perjalanan, tiba tiba aku kepikiran tentang Sehun. Aisshh!! Hyejin, sadarlah! aku yakin, ucapannya tentang dia menyukaimu itu bohong besar! pasti dia hanya mempermainkanmu saja?! sudah lah jangan kau pikirkan lagi. Buktinya dia sama sekali tidak menolongmu kemarin, jelas saja dia tidak menolongku, lebih baik dia menolong pacarnya kan? yang benar saja Hyejin, memang kau siapa? minta ditolong olehnya -_- .
Saat aku masih sibuk dengan pikiranku sendiri aku melihat pamflet yang ditempel dipintu toko, aku pun menghentikan langkahku.
"lowongan pekerjaan? dan ini part time?" ucapku antusias. Aku langsung menyetandarkan sepedaku dan masuk kedalam toko tersebut tanpa pikir panjang. Aku bisa menambah penghasilanku dengan ini, jadi aku bisa cepat membayar uang flat pada berandalan itu.
.
.
ah... senangnya bisa diterima kerja di cafe itu. hahaha aku jadi bisa cepat cepat membayar flatku pada berandalan itu.--- batinku.
Aku mengayuhkan sepedaku menuju ke kampus, karena semua bubur sudah diantar ketempatnya.
Sesampainya aku di kampus, aku langsung menuju ke kelasku.

>>>skipp

Setelah pelajaran selesai aku langsung bergegas keluar dari kelas, baru sampai pintu kelas tiba tiba tanganku ditarik seseorang. Aku sangat mengenalinya, aku bisa mengenalinya walaupun dia tak mengahadap kearahku. Sehun.
Sehun membawaku keatap kempus, sesampainya diatap kampus, sehun melepaskan genggamannya dan beralih menatapku.
"gwenchana?" ucapnya menatapku. Aku hanya menaikkan alisku, tak mengerti apa maksud ucapannya itu. "miannhae.. aku... tak menolongmu kemarin" ucapnya lagi. "untuk apa menolongku, lebih baik menolong pacarmu sendiri kan dibanding menolongku" ucapku Aisshh!! kenapa nada bicaraku seperti orang yang sedang kesal sih?! aisshh!. "m-mwo?! apa kau bilang tadi? siapa yang kau anggap pacarku? jangan jangan kau menganggap gadis yang kemarin ku gandeng adalah pacarku?" ucap Sehun kaget. "i-itu memang kenyataannya kan?" ucapku berusaha menstabilkan nada bicaraku. "Ani!! jangan mengambil kesimpulan sendiri Hye.. dia bukan pacarku!" ucap Sehun. "terserah lah! apa peduliku." ucapku lalu hendak pergi meninggalkan sehun. Tapi tiba tiba, Sehun menarik tanganku dan memelukku! me-me-luk-ku! aku langsung membulatkan mataku, kepalaku berada didepan dada Sehun.
"hye... apa kau mendengarnya? apa kau mendengar suara didalam dadaku?" ucap Sehun, lalu aku menganggukkan kepalaku. "itu suara jantungku jika ada didekatmu hye.. apa itu kurang cukup untuk membuktikan bahwa aku benar benar menyukaimu.. bahkan mencintaimu?" ucap Sehun. Aku membulatkan mataku, apa yang barusan dia katakan?! Sungguh! sekarang aku tak bisa mengatakan apapun, lidahku kelu sekarang. Jujur, pelukan Sehun sangat hangat dan aku sangat nyaman berada dipelukannya. "soal krystal, dia adalah mantan pacarku dan dia teman kecilku. jadi, wajar jika aku terlihat dekat dengannya. Kau tak perlu cemburu dengannya." ucap Sehun berbisik ditelingaku.
"MWO???!!" ucapku lalu melepaskan pelukannya. "siapa yang kau bilang cemburu itu?" ucapku berapi api. "tentu saja kau" ucap Sehun tersenyum padaku. Kurasakan pipiku memanas, sepertinya mukaku sangat merah sekarang. "anio!! aku tak cemburu" ucapku lalu berjalan meninggalkan Sehun, "euyh.. jangan mengelak, bahkan wajahmu memerah!" ucap Sehun sambil terkikik.
Menyebalkan!! aisshhh!! aku malu sekali sungguh!!
.
.
Aku berjalan menuju parkiran untuk mengambil sepedaku, tiba tiba ...
DUKK!!
"awww!! hya!!! siapa yang melempar bola in!" aku berteriak setelah bola basket sukses mendarat dikepalaku. Dan seorang namja datang menghampiriku,
"noona?!" ternyata namja itu adalah Taehyung, adik Sehun. "noona.. jeongmal mianhae ne? aku benar benar tak sengaja, apakah ada yang terluka noona?" ucap Taehyung terlihat khawatir. "anio. gwenchana hyung-ah. lain kali hati hati ne?" ucapku. "ne noona.. jeongmal mian" ucap Taehyung lagi. "gwenchana.. kalau begitu aku duluan ne?" ucapku lalu mengambil sepedaku dan mulai meninggalkan lingkungan kampus.
.
Aisshh!! bohong besar jika aku mengatakan ini tidak sakit, kepalaku sungguh sakit dan rasanya pusing sekali. Tapi mulai sore ini aku juga harus kerja part time, jadi kuputuskan langsung menuju tempat kerjaku.
.
.
Pukul 20.00
Sungguh kepalaku masih pusing saat ini, pelanggan cafe ini sangat ramai dan akupun harus dengan sigap melayani mereka, ditambah lagi karena terkena bola basket tadi sore.
Saat aku sedang membersihkan meja mendadak pandanganku mengabur dan seketika menjadi ... gelap!
.
.
.
Aku membuka mataku, aku merasakan pusing menjalar di kepalaku. "dimana ini?" ucapku lirih dan aku melihat kearah sekeliling. Ini bukan kamarku,
KREEETTT
Pintu terbuka dan menampakkan sosok namja, "kau sudah sadar?" ucapnya mendekat kearahku.
"eoh? bukan kah kau... yang memberikan jaket padaku?" ucapku mengeryitkan mataku. "ne.." ucapnya tersenyum. Aku langsung mengambil tasku yang ada disebelah tempat tidur ini. "igeo.. gumawo" ucapku menyodorkan jaket yang ia pinjamkan padaku kemarin. Dia mengambilnya dan menganggukkan kepalanya. "neo... nuguya?" ucapku.
"naneun Kyungsoo imnida" ucapnya tersenyum tipis kearahku.
Aku mengreyitkan dahiku.
.
.
.
ToBeContinue...
♡♡♡
Annyeong!!!
ini kepanjangannya ya? maaf yaa... hihii :D
Jangan lupa tinggalkan jejak! ^^

사랑해 ..Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang