PROLOG '♡'

2.6K 312 3
                                    

Ini cerita pertama aku, maaf aja kalo misal nya agak gaje atau gak seru...

Mohon bantuan nya...

◇•◇•◇•◇

*****

Gerald Reonaldi itu lah nama pria yang saat ini tengah duduk di kursi kebanggan bersama berkas-berkas menumpuk di depan nya.

Cklek...

Pintu terbuka menampirkan seorang pria yang tak kalah tampan dari Gerald, ialah Ardian sekretaris pribadi nya.

"Ada apa?"

Gerald bertanya dengan tak mengalihkan sama sekali pandangan nya dari laptop.

"Tuan saat nya makan siang, apa anda ingin saya pesan kan sesuatu?"

"Benarkah?"

Gerald melihat ke arah jam tangan dan benar saja ini sudah waktu jam makan siang.

Sangking serius nya dia bekerja sampai lupa waktu, Gerald meregangkan otot-otot nya sebentar.

Ia menutup laptop kemudian bangkit dari sana berjalan ke arah Ardian.

"Antar kan aku ke sebuah restoran dekat sini"

Ardian sedikit terkejut, tidak biasa nya bos nya ini ingin makan di keluar dan meninggalkan pekerjaan yang di anggap kekasih sendiri itu.

"Baik tuan, mari"

Gerald berjalan terlebih dulu lalu di ikuti oleh Ardian di belakang.

.
.

Hening menyelimuti perjalanan mereka dalam mobil, sampai akhir nya mobil berhenti di sebuah restoran bergaya japanese.

Ardian keluar lalu membuka kan pintu untuk Gerald, pria itu pun masuk ke dalam restoran.

Banyak pasang mata melihat nya, apa lagi para kaum hawa yang melihat Gerald dengan tatapan memuja.

Tubuh tegap atletis, tinggi layak nya titan dan juga wajah rupawan bak dewa yunani.

Sudah di pastikan para wanita akan rela mengangkang untuk nya, namun Gerald tidak seperti itu.

Ia tak ingin bermain-main dengan wanita, bagi dia itu hanya membuang-buang waktu.

Setelah makan siang Gerald kembali ke kantor nya untuk mengerjakan pekerjaan yang tadi tertunda.

Pukul setengah dua belas malam dia baru menyelesaikan itu semua, Gerald memijit pangkal hidung nya.

Tiba-tiba saja dia merasa amat sangat pusing, Gerald memutuskan untuk pulang dan beristirahat.

Sesampai nya di rumah, Gerald langsung masuk ke dalam kamar.

Ia tidak tinggal bersama orang tua nya Gerald hidup mandiri sejak remaja.

"Ssst... kenapa kepala ku terasa begitu menyakitkan?! Ugh.."

Gerald mengambil benda pipih di saku nya dan menelfon seseorang.

( "Hallo tuan, apa anda memerlukan sesuatu?" )

"Ugh.. Ardian tolong-"

Perkataan nya terhenti karna seketika pandangan nya menjadi gelap dan..

Brukk..

Tubuh besar itu terjatuh, Gerald tak sadar kan diri.

Di sebrang sana Ardian memanggil-manggil nama bos nya, namun tidak ada sahutan.

Ardian yang khawatir itu langsung saja pergi ke kediaman Gerald, betapa terkejutnya dia melihat sang bos sudah tergelatak di lantai.

Ia memanggil salah satu bodyguard di sana untuk membantu nya menggotong tubuh besar Gerald.

Tubuh Ardian juga besar, namun tidak sebesar sang bos yang terlihat seperti titan.

◇•◇•♡•♡

Gerald mengerjapkan matanya untuk melihat dengan jelas dan yang pertama kali ia lihat adalah ruangan yang terlihat sangat kuno.

Dia perlahan bangun, Gerald memegang kepalanya yang sedikit berdenyut.

"Sst.. di mana aku? Apa Ardian membawa ku ke rumah sakit bergaya jaman kerajaan?"

"Tapi.. memang nya ada rumah sakit seperti itu?"

Berbagai pertanyaan berkecamuk di kepalanya sampai suara pintu terbuka membuyarkan semua.

Seorang wanita menatap terkejut lelaki di depan nya.

"Tuan ku! Tuan ku sudah sadar? Syukur lah"

Alis Gerlad mengeryit, dia kembali mersakan sakit yang amat di kepalanya.

"Akhh!! Sakit..."

"Tuan! Saya akan panggilkan tabib"

Selepaskan kepergihan perempuan tersebut rasa sakit di kepala Gerald mulai meredah.

"Tidak, ini mustahil.."

Gerald berdiri perlahan, ia menuju meja rias untuk melihat dirinya di cermin.

"Sialan"

Tangan nya terkepal kuat sembari menatap dirinya di cermin.

















◇•◇•◇•◇

***

Terima kaish... <♡○♡>

BE A PRETTY ANTAGONIS || BL [ on going ]Where stories live. Discover now