Part 30 - Hotel (2)

Start from the beginning
                                    

Begitu juga dengan Atlas. Tidur sampai siang, tidak ada yang mengganggunya. Lagi pula hari libur acara santai, berleha-leha di rumah.

Pasangan kekasih itu bangun ketika hari sudah siang. Sudah lewat makan siang, keduanya akhirnya makan bersama di dapur hanya berdua.

"Tadi malam pulang jam berapa?" tanya Libra, memotong-motong puding yang sudah dingin.

"Em, setengah empat." jawab Phoenix.

"Hujan lebat tadi malam?"

"Iya, deres banget. Kabutnya tebel."

"Dingin banget tuh." Libra meringis membayangkannya. "Atlas gimana nyetirnya? Aman?"

"Aman, Ma. Pelan-pelan," jawab Atlas sekenanya.

"Iya, harus hati-hati. Bahaya menyetir tengah malam berkabut." Libra setuju. "Rame ketemu temen-temennya tadi malam?"

"Lumayan," Atlas yang menjawab. Phoenix melirik sambil mengunyah, dia tidak biasa berbohong sehingga menjeda.

"Masih muda nggak mikirin dingin ya? Yang penting seru?"

"Iya, sampe malem." Phoenix setuju sambil menyengir yang diangguki Altas.

Libra terkeheh, "Ini puding Mama bawa semua ke depan ya." Libra mengisyaratkan mereka menyusul ke ruang santai setelah selesai memoton-motong puding.

"Iya, Ma." jawab Phoenix dan Atlas hampir berbarengan.

Keduanya makan dengan tenang. Atlas menoleh beberapa saat kemudian, begitu juga dengan Phoenix. Pandangan mereka bertemu namun tak mengeluarkan suara. Sepakat menyimpan rahasia bahwa keduanya tadi malam tidak bertemu siapa-siapa. Bahkan Atlas menolak bertemu dengan temn-temannya.

"Udah?" Atlas melihat Phoenix ogah-ogahan menghabiskan makanannya.

"Em, kenyang."

"Habisin."

"Kenyang,"

"Dikit lagi." Atlas membujuk sedikit memaksa, dia sendiri telah menghabiskan makanannya. "Ditemenin."

Phoenix cemberut, menurut dan menghabiskan makanannya sampai piringnya tandas. Lalu keduanya menyusul di ruangan santai.

Sebelum pulang nanti sore, mereka santai-santai sambil menonton acara televisi. Nenek Helen meminta Phoenix duduk di sampingnya, kemudian Phoenix memeluk lengannya sembari menyandar nyaman.

Libra tersenyum hangat melihat hubungan mereka yang begitu baik. Pun demikian dengan Jupiter, saling berpandangan dengan istrinya sambil tersenyum.

Atlas juga tidak keberatan, santai saja di tempat duduknya. Sangat sibuk dengan ponsel dan sesekali ikut nimbrung dengan obrolan santai.

Menjelang sore, barulah keluarga itu bersiap-siap pulang. Perjalanan begitu macet, hanya bergeser sedikit demi sedikit.

"Bagian pulangnya nih paling menguji iman." gumam Libra.

Jupiter tergelak, "Orang-orang pada pulang liburan."

"Em, rame banget tiap weekend." Libra menambahkan.

Libra menoleh ke belakang, Phoenix yang kebosanan di jalan memilih tidur. Menyandar pada pintu, begitu juga dengan Atlas yang mepet pada pintu sehingga jarak di tengah-tengah lumayan luas.

"Phoenix sampe ketiduran," ucap Libra.

Jupiter ikut menoleh, kasihan pada putrinya namun perjalanan masih panjang. "Kecapean."

Atlas juga ikut menoleh. Namun, kembali pada ponsel pura-pura cuek. Phoenix tampak tidak nyaman dengan posisinya.

"Em,"

STEP BROTHER  [17+]Where stories live. Discover now