'Sialan,' batin Cale terakhir kali sebelum matanya harus tertutup karena cahaya terang itu.
|•••|
Sebuah ruangan layaknya bioskop dengan luas yang tidak wajar itu tiba-tiba saja menampilkan sebuah cahaya terang seperti cahaya teleportasi tapi sayangnya cahaya itu tidak memiliki satu titik manapun di dalamnya.
Setelah cahaya itu meredup, kini mulai terlihat beberapa manusia serta suku beastman bahkan para naga sekalipun yang berdiri di ruangan seperti bioskop itu.
"Manusia?!"
"Cale nya?!"
"Cale nim apa kamu baik-baik saja?" tanya seorang remaja dengan warna rambut dan mata yang khas dari bumi. Sebut saja dia Choi Han.
"Tenanglah Raon, aku disini." ucap Cale dengan pelan yang membuat naga kecil itu terbang menuju arahnya diikuti dengan kedua anak suku kucing itu.
"Dan Choi Han, aku baik-baik saja." jawab Cale yang membuat Choi Han menghela nafas lega.
"Siapa yang membawa kita kesini? Dan dimana ini?" Tanya seorang pria dengan rambut pirangnya serta iris matanya yang berwarna biru itu membuatnya terlihat seperti pangeran kerajaan dongeng.
Kalian bisa memanggilnya dengan nama Alberu Crosman
Yah, mari abaikan sedikit dengan keningnya yang kini berkerut sambil menatap kearah Cale seolah mengatakan "Masalah apa lagi yang dibawa olehnya?"
"Tenanglah yang mulia dan lagi ini bukan hal yang dilakukan olehku," jawab Cale yang seakan mengerti arti ekspresi dari Hyung nya itu.
"Hah, aku harap memang seperti itu," ucap alberu yang diakhiri dengan helaan nafas yang terdengar lelah.
"Tuan muda Cale, aku merasakan sebuah energi yang sangat suci di sekitar sini," ucap seseorang yang memiliki fitur wajah polos. Kalian bisa memanggilnya dengan sebutan Saint Jack.
"Apa itu benar, Oppa?" tanya perempuan yang memiliki beberapa garis berbentuk jaring laba-laba di seluruh tubuhnya. Dia adalah Hanah adik dari Jack sekaligus seorang perawan suci Dewa Matahari.
"Itu benar Hanah, hanya saja energi ini sedikit aneh," jawab Jack yang membuat seorang wanita yang memiliki rambut hitam legam berteriak kesal.
"Ini adalah energi dari Dewa sialan itu! Aku sangat yakin tentang ini, dasar Dewa bajingan!" ucap seseorang atau lebih tepat kutuk seorang wanita, dia adalah Cage seorang pendeta dari Dewa Kematian.
"Cage tenanglah, kamu tidak bisa mengutuk Dewa seperti itu," ucap laki-laki yang berada di sampingnya, Taylor Stan teman dari pendeta wanita tadi.
"Ck, dasar bajingan sial," seru seseorang dengan paras wajah yang menakjubkan, kalian bisa memanggilnya dengan nama Eruhaben.
Cale yang mendengar semuanya dari awal mulai mengerutkan keningnya lalu menghela nafas lelah.
'Apa begitu susahnya untukku bermalas-malasan selama beberapa bulan?' batin Cale lalu menghela nafas lagi untuk yang kedua kalinya.
"Ah, akhirnya kalian semua tiba," ucap seseorang di depan sana yang membuat semua orang di sana memasang sikap siaga.
"Siapa kamu?" tanya Alberu saat melihat seseorang yang berdiri di depan sana dengan wajah yang tertutup oleh kabut hitam.
"Kamu bisa bertanya kepada pendetaku," ucapnya sambil menatap Cage yang kini sedang membulatkan matanya.
"Dewa Kematian...," gumam Cage dengan pelan dan membuat orang yang mendengarnya menarik nafas kaget.
'Dia adalah Dewa Kematian? Tapi kenapa seorang Dewa bisa memunculkan wujudnya seperti ini?' kira-kira itulah rata-rata pemikiran orang di sana.
"Aku senang pendetaku sendiri mengetahui siapa aku," ucap Dewa Kematian.
"Apa mau mu, Dewa Kematian?" tanya Cale dengan kening berkerut.
"Kenapa kamu seperti tidak senang bertemu denganku? Aku membuat kalian semua berada di sini dengan niat yang baik, terutama untukmu, Cale."
"Maaf saja tapi aku tidak butuh niat baikmu itu, kembalikan kita semua," tegas Cale sambil menatap kearah depan yang dimana sosok yang dianggap seorang Dewa itu tengah berdiri dihadapan mereka.
"Benarkah? Tapi sayangnya aku memaksa. Lagipula aku hanya menyuruhmu dan seluruh keluargamu untuk menonton sebuah kisah hidup seseorang."
Cale yang mendengar itu mengerutkan keningnya.
"Kalian bisa menganggapnya sebagai sarana hiburan disini, tapi tidak menutup kemungkinan jika kamu menolak maka kamu akan menyesal selamanya," ucap Dewa Kematian.
"Jadi ... apa pilihanmu? Cale Henituse, Ah tidak, maksudku adalah Kim Rok Soo."
|•••|
••
•
Tolong lima votenya untuk meneruskan ke chapter selanjutnya ^^
Note Author :
Ini time line aku buat sendiri ya, time linenya itu semua keluarga Cale sudah tau kalau di dalam tubuh Cale itu adalah jiwa Kim Rok Soo bukan jiwa Cale Henituse. Plus, aku belum baca arc pemburu jadi aku nggak tau siapa aja tokoh tambahan di sana dan hanya mengambil tokoh dari arc pertempuran dengan White Star.
Udah gitu karena terlalu banyak tokoh aku cuman ngambil yang sekiranya cocok :) Jadi kalau kalian nanya tokoh yang nggak aku tulis itu berarti aku nggak mau ribet dengan bikin reaction banyak tokoh, bisa gempor tanganku nanti ╥﹏╥
Tolong tandai jika terjadi typo atau semacamnya. Terimakasih untuk yang sudah membaca dan memberikan vote.
YOU ARE READING
React!
FanfictionHanya cerita tentang Cale Henituse berserta seluruh keluarganya yang dipaksa untuk memberikan reaction tentang cerita orang asing yang bahkan di dikenal oleh mereka atau mungkin tidak? Note : Hak cipta karya TCF (Trash of the Count's Family) adalah...
Prolog
Start from the beginning
