Prolog

42 6 1
                                    

Suara jam berdetak memecah keheningan yang diciptakan dua manusia yang saling menatap, menyelami emosi satu sama lain.

"Ayo kita bercerai tuan duke," Ruby menggenggam cangkir teh dengan erat,  enggan menatap lawan bicara. "Tidak ada lagi alasan yang mengharuskan kita untuk tetap terikat pernikahan, seluruh kesepakatan sudah tercapai." Ruang istirahat keluarga Salvator lengang, keheningan yang terasa mencekik hingga membuat perut Ruby mual. 

"Kau mengandung anakku," Arthur menyesap teh miliknya dengan tenang, seakan permintaan percerain yang dilontarkan sang istri hanya bualan semata. "Seorang Salvator hanya menikah sekali seumur hidupnya istriku. Maka, kita tidak perlu berpisah." 

Ruby menatap Arthur yang kembali meminum teh rosella yang ia buat, mengerutkan kening tidak percaya atas apa yang ia dengar. Ayolah, dirinya sudah menunggu selama 2 tahun menyusun rencana sempurna untuk proyek menyelamatkan diri. Dan apa yang tadi pemimpin keluarga itu bilang? Tidak perlu bercerai, hei bonggol pisang kalau ingin mati, sendirian saja tidak perlu membuat ia depresi dikemudian hari.

"Aku bisa membesarkan anak ini seorang diri, Tuan Duke" menghempaskan tubuh pada sandaran sofa, memijat kepala yang terasa berdenyut. "Tenang saja, putramu akan kudidik menjadi pemimpin yang hebat, lagipun pernikahan ini dimulai bukan dari sepasang kekasih yang jatuh cinta, untuk apa terus mempertahankannya."

"Kata siapa," Arthur menatap cangkir yang telah kosong, memilih dengan cermat kata yang pas untuk mendeskripsikan berbagai macam hal yang berkecamuk dalam kepala sang tuan tanah. Mengangkat netra merah sepekat darah yang bersitatap dengan bola mata saphire yang menatap dirinya tidak sabar, meminta penjelasan. Menggemaskan.

"Aku jatuh cinta," mengalihkan pandangan, menghindari retina yang membuat degup jantungnya menggila "Aku menyukaimu Ruby, saat kau memasuki altar dengan baju pengantin. Aku jatuh cinta padamu."

Wajah Arthur memanas, ia tidak tahu jika menyatakan perasaannya pada Ruby akan sangat mendebarkan seperti ini. Ia berdeham sembari menutup mulut, berusaha menenangkan diri yang salah tingkah. "Berhenti memanggilku Tuan Duke, istriku. Aku tidak suka."

Ruby menatap telinga Arthur yang memerah, mengerutkan kening berusaha mencerna sebuah omong kosong yang ia dengar.

Lagipula, apa-apaan ekspresi malu-malu yang Arthur berikan?!?! 

Yang benar saja.








Haloo~~

Ini pearl, senang bisa berkenalan dengan kalian ^^!

Proyek Menjadi Ibu Pemeran Utama ini merupakan tulisan pertamaku! Aku berharap kalian menyukainya sebagaimana aku juga jatuh cinta untuk menulis ini. Sungguh perasaan yang menyenangkan! hihi, jantungku terasa berdegup kencang sekali...

Tulisan ini tidak aku promosikan dimana pun loh, jika kalian membaca ini berarti kalian berjodoh dengan Arthur dan Ruby!!!! 

Bolehku tahu kalian mulai membaca pada tanggal berapa? Aku menulis ini pada tanggal 16 bulan ke 9.

Oh iya, aku sarankan untuk membaca dengan mode gelap, lebih menyenangkan^^

Selamat menikmati semua~~~

Salam hangat, 

pearl.


To już koniec opublikowanych części.

⏰ Ostatnio Aktualizowane: May 09 ⏰

Dodaj to dzieło do Biblioteki, aby dostawać powiadomienia o nowych częściach!

Menjadi Ibu Pemeran Utama | Kim TaehyungOpowieści tętniące życiem. Odkryj je teraz