2.1. Sun and Moon

169 13 1
                                    

"Bukanlah kematian yang perlu ditakuti melainkan ketidakmampuan untuk memulai hidup."

Viscount Ilfate tidak paham darimana datangnya dua manusia barbar yang mengobrak-abrik kediamannya. Mereka seperti puting beliung yang datang tiba-tiba kemudian membongkar semua ruang rahasia yang dia punya. Yang lebih mengesalkan, mereka tahu aib yang dia simpan rapat-rapat.

"Dena, Adian, Riete, Lucia,..." laki-laki yang memiliki mata zambrud di balik topeng putih bercorak perak mulai bicara. Orang misterius itu membacakan nama-nama gundik yang dipelihara oleh Viscount Ilfate dengan santai seakan-akan membacakan daftar belanjaan. Setelah selesai dengan itu, dia menyilangkan kaki kemudian mengancam.

"Jadi, mana yang sebaiknya aku kunjungi terlebih dahulu? Lucia mungkin?" tanya laki-laki bertopeng itu. Dia bahkan tahu simpanan mana yang paling disayang Viscount Ilfate.

"Siapa kalian? Apa yang kalian inginkan? Aku tidak pernah ingat telah melakukan kesalahan pada kalian." tanya Viscount Ilfate panik. Kenapa dua pembawa bencana ini datang padanya?

"Ah, maaf, aku lupa memperkenalkan diri. Aku Moon dan ini Sun." jelas laki-laki bertopeng putih bercorak perak tadi. Di sebelahnya, orang yang bertopeng hitam dengan corak emas terlihat bermain-main dengan artifak terpenting milik keluarga Ilfate. Keduanya mengenakan setelah mahal berwarna hitam. "Kami ke sini untuk menawarkan kerjasama." lanjutnya.

Mendengar penawaran itu, Viscount Ilfate langsung memaki. Kerjasama? Apa merampoknya adalah bagian dari menawarkan kerjasama? Dia tidak pernah melihat negosiator sekasar ini!

"Kerjasama apa? Aku tidak akan bekerja sama dengan penjahat." kata Viscount Ilfate emosi. Kalau dilihat dari gaya bekerja dua orang ini yang mirip gaya kerja preman, dia bisa menebak kalau yang ada di hadapannya adalah boss mafia di dunia gelap. dia tidak akan menjalin kerjasama ilegal ini.

"Jangan salah paham. Kami datang ke sini untuk menolong." kata Sun sambil melemparkan gulungan kertas. "Itu adalah order yang ditujukan pada kami. Anda bisa baca isinya."

Viscount Ilfate menangkap gulungan itu kemudian membukanya. Di dalam dokumen itu tertuliskan lima nama yang tidak asing. Satu adalah namanya, tiga adalah orang-orang yang bersekutu dengannya untuk mengkhianati Count Iksvaku, dan yang terakhir adalah Pendeta Utama di Kuil Verita.

Setelah daftar nama itu, tertulis sebaris permintaan, "Bantai ke akar-akarnya!"

Ini jelas pesanan yang ditujukan pada pembunuh bayaran. Orang yang mengirim order ini pada Sun dan Moon menginginkan kematian seluruh anggota keluarga Ilfate. Gara-gara itu Viscount Ifate langsung gemetar. Dua orang yang datang ternyata diminta membunuhnya dan seluruh anggota keluarganya. Darimana permintaan sadis ini datang?

"Kami masih mempertimbangkan apakah akan memenuhi pesanan itu atau tidak." Kata Sun dengan suara magnetik yang menyenangkan untuk didengar. "Orang yang memesan ini membayar sangat mahal tapi kami masih perlu mempertimbangkan apakah mau membantai kalian atau tidak."

Informasi itu membuat otak Viscount Ilfate berputar dengan cepat. Dia memperhatikan kembali posisinya.

Semua penjaga yang dia punya sudah ditaklukkan oleh pasukan yang dibawa dua orang ini. Seluruh anggota keluarganya ditangkap dan disandera. Dua orang ini hanya perlu memberi satu perintah pada bawahan mereka kalau mau keluarga Ilfate terhapus dari daratan ini selamanya. Menyadari semua fakta itu, mau tak mau Viscount Ilfate menjadi pucat. Dia tidak punya pilihan lain selain memohon pada dua orang itu agar melepaskannya.

"Siapa yang menginginkan kematian kami? Berapa bayaran yang dia berikan? Aku bisa membayar kalian lebih tinggi." Katanya memulai negosiasi. Dia harus memanfaatkan satu-satunya kesempatan yang diberikan.

"Kami tidak diijinkan untuk membocorkan nama pelanggan. Tapi karena ada sesuatu yang hanya bisa diberikan oleh Anda, saya akan memberi satu petunjuk. Orang itu adalah putra atasan anda yang anda jadikan target. Dia marah dan datang pada kami untuk menghabisi semua orang yang mengganggunya."

Putra atasan?

Target?

Farrel?

Hasil analisis Viscount Ilfate langsung mengerucut ke satu nama. Terakhir kali Farrel Iksvaku memang menjadi sasaran operasi sekutunya karena sudah membuat ulah. Mereka berpikir untuk memanfaatkan reputasi buruk Farrel sebagai pintu masuk untuk mengikis kekuasaan Iksvaku. Setelah itu berhasil, mereka berencana untuk membelot ke pihak Duke Lumier.

Siapa sangka itu menjadi bumerang sekarang.

"Apa dia sudah gila? Apa ayahnya mengijinkannya melakukan ini?" Tanyanya gusar. Bagaimanapun keluarga Ilfate masih keluarga yang penting untuk Iksvaku. Di samping itu, tabu hukumnya sesama bangsawan berperang satu sama lain. Raja akan turun tangan jika ini terjadi. Membantai satu keluarga bangsawan adalah kejahatan yang tidak termaafkan. Jika Farrel melakukan ini, dia akan membawa seluruh keluarganya ke tiang gantungan. Tidak mungkin Count Iksvaku mengijinkan putranya.

Sayangnya meskipun dia berteriak hingga tenggorokannya sakit, keluhannya tidak dijawab. Sun dan Moon malah duduk santai dan menatapnya seperti melihat monyet goblok. Butuh satu menit bagi Viscount Ilfate untuk memahami cara pandang itu. Setelah satu menit yang terasa seperti setahun, dia baru menyadari apa yang menjadi ketololannya.

Dia seharusnya tidak mempertanyakan dua pertanyaan itu. Untuk pertanyaan pertama, jawabannya sudah jelas. Farrel memang sudah gila. Bukankah itu adalah berita yang tersebar akhir-akhir ini? Pertanyaan keduapun sudah terjawab. Menurut rumor, Count Iksvaku sudah tidak sanggup mengurusi anaknya itu dan perlu mencari cara agar dua laki-laki bisa punya anak. Gara-gara Farrel terobsesi pada saudara angkatnya yang sama-sama laki-laki, Count Iksvaku akhirnya menjadi bahan tertawaan karena terlihat sangat putus asa. Keberlangsungan keluarganya berada di ujung tanduk sehingga dia berusaha mencoba solusi-solusi absurd.

Dengan kata lain, orang gila itu sangat mungkin meminta hal gila ini. Farrel sepertinya memang serius ingin membasmi orang-orang yang mengkritik hubungannya dengan pacarnya.

Begitu memahami duduk perkara dari masalahnya, Viscount Ilfate langsung pucat. Malapetaka benar datang mengetuk pintu rumahnya. Apa yang harus dia lakukan sekarang?

Setelah melihat kalau Viscount Ilfate sudah paham bahwa apa yang ditanyakannya tadi tidak perlu dibahas, Sun bicara lagi.

"Kami hanya menerima pesanan. Orang itu datang pada kami dan membawa beberapa artifak langka sehingga kami perlu mempertimbangkan permintaannya. Dia juga mengatakan kalau semua harta kekayaan dari target pembantaian akan diserahkan pada kami jika misi ini sukses. Bagaimana menurut Anda? Apakah kami sebaiknya menerima pesanan ini?" Tanyanya.

"Kalian akan dikirim ke tiang gantungan kalau itu kalian lakukan. Apa kalian tidak tahu kalau itu kejahatan besar?" Bentak Viscount Ilfate yang sudah terpojok.

Ancaman Viscount Ilfate malah dibalas tawa oleh Sun. "Di dunia kami, apapun halal asalkan menguntungkan. Nasib seseorang tergantung kekuatan yang dimiliki. Jika kami cukup kuat, tali tiang gantungan tidak akan menyentuh kami." Katanya.

Ucapan itu membuat Viscount Ilfate merinding. Ada satu tokoh yang pernah mengucapkan itu setelah membantai satu keluarga Viscount di utara. Meskipun diburu, orang itu belum berhasil ditangkap hingga sekarang. Apa dia menghadapi sosok legendaris itu? Apa yang ada di hadapannya adalah Allen Jayden?

Membayangkan itu saja, Viscount Ilfate menjadi semakin pucat. Badannya sudah dingin seakan-akan dia sudah mati sebelum Sun dan Moon membunuhnya.

Melihat reaksi calon korbannya, Sun mendesak lebih jauh. "Jadi, apakah kami sebaiknya menerima pesanan ini?" Tanyanya lagi. Kali ini dia memberikan penekanan yang lebih serius.

Karena apa yang akan dia alami terlalu menakutkan, Viscount Ilfate akhirnya menyerah. Yang bisa dia pikirkan hanya menyelamatkan diri. Urusan lain tersingkir dari pikirannya dan dia jatuh bersujud di hadapan seseorang yang dia duga sebagai penjahat paling dicari di Terena.

"Aku mohon tolak permintaan itu. Apapun akan aku lakukan untuk menyelamatkan keluargaku."

***

Eternal Sun and Moon Vol 2Nơi câu chuyện tồn tại. Hãy khám phá bây giờ