1. awal

41 6 5
                                    

"AAAAAAA!!!"

TIINN!!!

Seorang anak kecil berlari kearah jalan raya membuat salah satu mobil yang sedang melaju cepat harus ngerem mendadak untuk menghindari kecelakaan.

"Aduh tadi nabrak nggak yah" panik seorang pria yang langsung turun dari mobilnya untuk menghampiri anak yang tadi hampir tertabrak.

"Hiks, hiks" tangis anak tersebut merasa ketakutan.

"Nak kamu nggak papa? Ada yang sakit nggak? Kalau ada yang sakit ayo paman antar kerumah sakit" ucap pria tersebut berusaha menenangkannya.

"Hiks paman maafin Celin paman" tangis anak kecil tersebut sambil menyatukan tangan didepan wajahnya merasa bersalah telah menyebrang sembarangan.

"Hey sudahlah aku tidak akan memarahimu" ucap pria tersebut.

"Benalkah paman tidak akan memalahi Celin?" tanya anak itu dengan wajah sumringahnya dan suaranya yang cadel.

"Iya, sekarang paman tanya apa ada yang sakit?"

"Tidak ada" jawab anak itu sambil menggelengkan kepalanya.

"Benarkah? Kalau begitu ayo paman antar kerumahmu" ajak pria itu.

"Tidak peylu paman, Celin bica pulang cendili lagian lumah Celin juga tidak jauh dali cini" Tolak anak itu karena masih merasa tidak enak.

"Oh seperti itu, kalau begitu ayo paman bantu berdiri"

Anak itu berdiri dengan bantuan pria tadi dan langsung membersihkan baju yang kotor karena debu.

"Telimakacih paman cekalang Celin pamit pulang dulu"

Namun baru selangkah anak itu berjalan tiba-tiba ia merasakan sakit dikaki kirinya.

"sshhh awss" ringis anak itu.

"Hey kau kenapa, apa ada yang sakit?" ucap pria itu merasa khawatir.

"Kaki mu berdarah, ayo paman bantu obati, kebetulan dimobil paman ada kotak p3k"

"Tidak ucah paman, Celin bica mengobatinya caat diyumah" tolak anak itu lagi.

"Oh ayo lah, lihatlah kaki mu berdarah kalau tidak segera diobati bisa infeksi kau tau?"

"Tapi Celin tidak ingin merepotkan paman"

"Tidak, kau tidak merepotkan ku jadi ayo kita obati kaki mu"

Anak itu hanya menjawab dengan anggukan kepala.

Lalu dengan hati-hati pria itu menuntunnya menuju trotoar.

"Sebentar kau tunggu disini saja paman akan mengambil obatnya di mobil"

Anak itu hanya menurut.

Beruntunglah keadaan jalanan saat ini sedang sepi jadi tidak terjadi kemacetan karena sejak tadi mobilnya menghalangi jalanan.

Pria itu kembali dengan membawa kotak p3k.

Lalu dengan telaten ia mengobati kaki anak itu sampai selesai.

Saat ia sedang mengobati anak itu, ia sempat mengajaknya berbincang-bincang.

"Oh iya nama kamu siapa? Dari tadi paman belum tau nama kamu loh" ucap pria itu karena dari awal ia belum sempat bertanya siapa namanya.

"Nama ku Celin kalau nama paman ciapa?" tanya anak itu.

"Nama paman Erland, panggil saja seperti itu" jawab pria itu.

"Okey paman"

"Sekarang luka mu sudah diobati jadi ayo paman antar pulang" ajak Erland karena merasa khawatir anak itu tidak bisa berjalan.

"tidak ucah paman Celin bica pulang cendili"

"Oh ayo lah kalau kamu bisa pulang sendiri coba sekarang kamu jalan apa bisa?"

Berlalu Sherllyn berdiri namun saat ia ingin berjalan kakinya terasa sangat sakit dan tidak bisa untuk berjalan.

Sherllyn hanya bisa pasrah saat dibantu berjalan menuju mobil.

Friend To Be MomTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang