Chapter 2

492 44 6
                                    

Chapter 2 Loading. . . Complete!
Chapter 2:
{🥀Misi di planet Riabel🥀}
{}{}{}{}{}{}{}{}{}{}{}{}{}{}{}{}{}{}{}{}
_______________________________

"Enggh. . . Eh? Ini dimana. . .?" Tanya seorang anak yang bingung dengan tempat itu. Seperti rumah, tapi sangat besar layaknya istana. Anak tersebut juga menyadari bahwa pakaiannya berubah. Anak tersebut saat ini bingung, bingung sekali malahan seperti kamu yang kayaknya bingung dengan alur cerita ini :v.

Saat tengah melamun, lamunannya dibuyarkan(?) Setelah mendengar seseorang memanggilnya.

"Rev.Thorn? Apa kau melihat Rev. Taufan?" Tanya seorang pemuda yang memiliki paras hampir sama dengan anak itu.

"Eh? Kau berbicara denganku?" Tanya anak tersebut atau bisa kita panggil Rev. Thorn.

"Ck, bukan sama kamu tapi sama setan"

"Ohh, ku pikir kau berbicara denganku-"

"Ya sama kamu lah!! Astaga. . . Kalau kau ingin mempermainkanku gua bakal pergi" Ucap pemuda tersebut lalu pergi dari hadapan Rev. Thorn.

"Sebenarnya ini dimana. . . Perasaan tadi Thorn cuma nontonin abang berkelahi sama Adudu, kok Thorn malah di sini?. . ." Kata Rev. Thorn aka Thorn yang kini sedang bertukar tubuh dengan Reversenya.

"Orang tadi kayak abang Gempa, tapi sifatnya berbeda. . . Bang Gempa sifatnya lemah lembut, penyabar, penyayang, perhatian. Tapi tadi sifatnya kok kayak cuek ya sama Thorn, apa jangan-jangan bang Gempa tau kalauThorn pernah patahin panci Pink kesayangannya, jadi abang Gempa marah sama Thorn!?" Panik Thorn. "Eh, tapi kok penampilan bang Gempa kayak berubah ya? Perasaan rambut kak Gempa warna coklat deh, kok jadi putih?" Sambung Thorn. Setelah beberapa lama berpikir, hal tersebut sia-sia karena Thorn tiba-tiba merasa denyut di kepalanya yang sangat sakit. Thorn hanya dapat merintih kesakitan merasa di kepalanya ada yang menusuk-nusuknya dengan ribuan jarum yang tajam.

"S-sakit. . . Kepala Thorn sakit. . . Shhh" Ringis Thorn sambil meremas kuat rambutnya.

"Hal bodoh apalagi yang kau lakukan Rev. Thorn? Apa kau tidak puas menyakiti dirimu sendiri?" Tanya seseorang yang memiliki paras lebih menyeramkan dari Thorn. Tunggu. . . Thorn bingung saat ini, senyuman yang biasanya ada pada orang tersebut, berubah menjadi tatapan tidak suka. "Kenapa kau menatapku seperti itu? Tatapanmu itu menjijikkan. Berhenti menatapku" Lanjutnya.

"B-bang Taufan?. . ." Lirih Thorn namun tak dapat di dengar oleh Rev. Taufan.

"Aku hanya membuang-buang waktuku disini, lebih baik aku pergi mencari Rev. Solar" Ucap Rev. Taufan dan segera beranjak dari sana.

"S-sebenarnya apa yang terjadi? A-aku ada di mana. . .?"

Di dunia original

"Sekarang Thorn jujur, apa ada yang mengganggu pikiranmu??" Tanya Gempa sekali lagi namun pertanyaan tersebut tak dihiraukan oleh Thorn. Dia masih sedikit trauma dengan perlakuan abang-abang di dunianya, ingin sekali dia tinggal di dunia tersebut tapi tidak bisa karena jika tuannya meningg*l, maka dia akan ikut meningg*l di dunia tersebut. Walaupun dia sudah bertukar tubuh dengan tuannya, jiwanya masih terhubung dengan Thorn. Itu yang membuatnya khawatir karena takut tuannya di lukai oleh saudaranya di dunia lain. Apalagi jika saudaranya sampai membun*h Thorn karena berpikir jika Thorn adalah dirinya.

"Eee-" Saat Thorn aka Rev. Thorn sedang mencari alasan, tiba-tiba jam kuasa milik Gempa berbunyi yang membuat seluruh pandangan tertuju padanya.

"Kalian! Cepat ke markas Tapops sekarang! Kita ada misi untuk mencari Plantbot di planet Riabel!(Nama power sphera dan planetnya cuman saya karang loh ya :'D).

Berbeda duniaWhere stories live. Discover now