Tiga

2.2K 175 3
                                    

Pagi ini aku ada kelas, jadi terpaksa aku harus bangun dari tidur, walaupun cuaca sangat mendukungku untuk kembali menarik selimut dan tidur. Untung saja mataku masih bisa kubuka walaupun sulit.

Aku membuka gorden kamarku, dan kemudian membuka jendelanya untuk sekadar menghirup udara pagi yang segar, dan sesekali kugerakan tangan ku kedepan dan kebelangang.

Aku membuka ponselku, dan ternyata ada sms dari Ralyn sahabatku.

Message arrived

Ralyn

"Prill, gue nebeng di mobil lo ya ;) :D"

Aku tak menghiraukannya, karena sudah biasa ia menumpang di mobilku. Sambil menunggu kedatangan Ralyn, aku mandi dan sarapan nasi goreng buatan Bunda ku. Ini sangat lah lezat, walaupun sudah terlalu sering memakannya, tapi tak ada rasa bosan untuk memakannya lagi.

"PRILL!" aku tersedak, itu suara Ralyn. Sudah biasa pula, ia datang tanpa memencet bel atau sejenisnya, karena rumahku sudah ia anggap rumahnya dan rumahnya sudah kuanggap rumahku juga.

"Lyn. Gue keselek nih gara-gara lo. Makan dulu gih, tuh Bunda masak nasi goreng banyak" kataku menawarkan nasi goreng pada Ralyn.

"Gausah Prill, gue pen buru-buru ngampus nih yuk!"

"Yaudah deh yuk. Bun Prilly pergi dulu ya" aku mencium tangan Bunda, dan mengambil tas selempang yang tersampir di kursi makan. Aku keluar bersama Ralyn dan menuju mobil, tapi saat aku ingin menutup pintu mobil, tas ku tersangkut disana. Dan tiba-tiba saja ingatanku pada Digo kecil teringat lagi dibenakku.

"Hahaha. Sisi. Sisi, kamu sih gak hati-hati, tuh kan tas nya nyangkut. Sini aku bantuin"

"Kamu mah Digo, mau bantuin aku pake segala ketawain aku dulu." Kata Sisi kecil sambil membuang wajahnya dari hadapan Digo.

"Ya habis kamu lucu sih. Yaudah aku minta maaf deh sini aku bantuin kamu."

"Prill? Prilly?"

"Eh? Apaan sih Lyn?"

"Itu tas lo nyangkut lo malah ngelamun."

"Gue inget Digo lagi Lyn."

"Digo? Digo lagi, Digo terus. Kapan move on beib. Dia itu masa lalu lo. Lo lupain dia dan lo punya pacar lagi, udah kelar kan semuanya?"

"RALYN! Please stop. Gue gak suka lo ngomong gitu"

"Maaf, tapi gue Cuma mau yang terbaik buat sahabat gue Prill"

"Yaudah lah lupain" kataku dan tersenyum.

***

Mobil ku sudah pergi meninggalkan kampus. Ralyn masih sibuk dengan satu lusin buku yang ia bawa sejak tadi. Sedangkan aku masih saja diam, tak salah lagi, yang ada diotakku Cuma 'Digo kecil' milik 'Si Sisi kecil'. Sisi kecil itu aku, kami tak sengaja bertemu ditaman saat orang tua kami sedang berbelanja ditukang sayur.

Aku tak tau nama persis 'Digo kecilku' karena waktu itu, kata-kata kami belum beraturan. Aku memanggilnya 'Digo'. dan dia memanggilku 'Sisi'.

Petunjukku satu-satunya untuk bertemu dengannya hanya scrapbook darinya yang kupunya ini. Tapi, rusak karena si laki-laki sialan itu.

"Prill. Bisa bantuin gue? bawain setengah lusin buku gue aja."

"Sini mana?"

"Nih." Kata Ralyn sambil menyodorkanku setengah lusin buku tulisnya.

Berjalan santai menuju kelas dengan setengah lusin buku ditanganku dan setengah lagi ditangan Ralyn ini cukup membuat beberapa pasang mata melihat aneh kearah kami berdua. Mungkin mereka khawatir kami tak baik dengan buku-buku ini, kenapa tak lantas kau tolong saja? Dasar manusia, melihat hal seperti ini bukannya ditolong malah di pandang aneh seperti itu.

Setelah kami berdua masuk kekelas dan meletakkan semua buku yang merepotkan itu, aku dan Ralyn berjalan keluar.

"Prill Prill. Itu Aliando kan? Yang kata lo nabrak lo? Iyakan?"

"Mana sih Lyn? Kok gue galiat?" bukan berbohong, tapi memang aku tak melihat cowok itu.

"Itu loh, yang lagi duduk dibangku taman itu. Yang lagi baca buku" Ralyn meyakinkanku lagi, tapi sekarang dengan menunjuk nya.

"Jangan ditunjuk, nanti orangnya tau." Kataku sambil menarik tangan Ralyn yang berusaha menunjuk laki-laki itu.

"Kesana yuk" Belum sempat aku menjawab sesuatu, Ralyn tiba-tiba menarikku untuk mengarah ke laki-laki itu.

-------------------------------------------------
Ngapain sih nyamperin cowok itu? :p penasaran? tunggu chapter berikutnya yaaaa.. :)

Kau Datang LagiМесто, где живут истории. Откройте их для себя