"Yibo," cicit Zhan merasakan sakit dipergelangan tangannya karena terus digenggam oleh Yibo dengan kuat.

"Maaf," ujar Yibo.

"Tidak apa-apa, aku yang seharusnya minta maaf."

"Tidak, wanita itulah yang seharusnya minta maaf kepadamu."

Zhan menggeleng. "Wanita itu tidak salah, semua yang dikatakan benar. Aku menjijikkan, aku merusak harga diri negara ini. Ak—"

"Zhan, tolong jangan salahkan dirimu lagi. Kau tidak salah. Jika kau mencintai seseorang maka cintailah dia dengan tulus," ujar Yibo. "Apa yang salah dengan mencintai seseorang yang kita cintai?"

"Jangan dengarkan kata-kata orang lain. Kau bebas menjalankan sesuai keinginanmu, karena ini kehidupanmu," lanjut Yibo.

Dibelakang Fanfan hanya bisa diam.

Zhan menumpahkan air matanya. Yibo segera menarik Zhan kedalam pelukannya. "Aku mencintaimu, tolong jangan menangis seperti ini," batin Yibo.

ᗒ๑♡♡๑ᗕ

1 tahun kemudian, Yibo pun melamar Zhan. Dia membawa kedua orang tuanya untuk mengunjungi rumah Zhan.

Sekarang Zhan juga sudah mulai berkomunikasi dengan ibunya. Ibu Zhan sering kali datang ke rumah Zhan melihat keadaan anak dan cucunya.

Disinilah Yibo, tepat di ruang tamu rumah Zhan.

"Jadi bagaimana Zhan? Apakah kau menerima lamaran anak kami?" tanya  Mami Yibo.

Zhan ragu, ia melirik ibunya sejenak.

"Aku menerima paman Yibo sebagai Daddy ku!" teriak Fanfan antusias.

"Fanfan." gemas Zhan, ingin sekali dia menyumpal mulut anaknya itu.

"Hehehehe, paman Yibo sangat baik pada Fanfan dan Mommy. Jadi Fanfan yakin Mommy akan bahagia."

"Terimakasih," ucap Yibo. Ia memeluk Fanfan erat.

"B-baiklah aku menerimanya," jawabnya. Zhan bukannya tidak suka dengan Yibo, memangnya siapa si yang tidak suka pria seperti Yibo? Hanya orang buta yang menolak cinta pria seperti Yibo.

Melihat ketulusan Yibo terhadapnya membuat Zhan malu. Dirinya hanyalah sosok pria miskin yang pernah menikah dan memiliki anak, mengapa Yibo harus mencintai pria seperti dirinya?

"Terimakasih Zhan, aku bersumpah akan membahagiakan kalian berdua."

"Lalu kapan acara pernikahan akan dilakukan?" tanya papah Yibo.

"Lebih cepat lebih bagus. Tidak baik menunda-nunda, apa lagi keduanya sedang di mabuk cinta. Aku tidak mau anakku berbadan dua sebelum menikah," ujar ibu Zhan.

"Mn! Aku setuju! Awas saja kau Yibo jika membuat Zhan hamil duluan. Akan Mami potong Junior mu!" ancaman Maminya.

"Aku tidak akan melakukannya sebelum Zhan menjadi milikku seutuhnya."

"Cih, menjijikkan." decih Sean yang mendengar kata-kata menggelikan keluar dari mulut Yibo.

Yibo tidak mempedulikan perkataan Sean. Bagi Yibo ini adalah hari yang sangat bahagia selama hidupnya. Ia akan menjadi pasangan Zhan.

Kau Takdirku! [Yizhan] Where stories live. Discover now