"nama aku Aman,"
"Aman apa? Aman, damai dan harmoni? " aku gelak.
" Tak lah. Aman makmur negara bersatu membentuk Malaysia yang mampu berdiri sebaris dengan negara besar bin Akmal, " sarkastik. Aku suka.-
" Fi amanillah, sayang,". Tangisannya jauh kedengaran. Berat didengar. Rintihannya syahdu. Meratapi dunianya yang hilang.