10/10

45 10 1
                                    


"Mau ke mana?"

"Ke mana-mana hatiku senang"

BRAK!

(Name) membanting pintu rumah, "Bocah itu, kenapa sih" ujar Rohan khawatir. "Apa dia marah karena aku memakan puding nya?"

___

"ROHAN BANGSAT, KU KUTUK KAU KARENA MEMAKAN PUDING KUU!" (Name) berteriak mengejutkan orang yang hendak menyapa nya.

"Anu, (Name)-san?" sapanya takut takut, "Iya? Maaf, kamu siapa?"

"Ah, saya Hirose Koichi"

"Yang mengantarkan ku kerumah Rohan, 'kan?"

"Tepat sekali, anda mengapa berada di sini? Tumben Rohan sensei membolehkan anda keluar rumah sendirian"

(Name) menatap Koichi heran, "Maksudnya?"

"Tidak kenapa-napa! Saya permisi duluan" setelah itu Koichi pergi. Meninggalkan (Name) yang bengong.

"Hah?"

___

"Tadaima"

"Darimana kau?! Pergi tidak bilang-bilang?" ujar Rohan.

"Urusan mu?" tanya (Name) balik. Rohan  terdiam, "Duduk" titahnya.

"Kau baru saja menemui dia 'ya?"

"... Dia siapa?"

"Sugimoto... Reimi" Rohan menatap serius kembarannya.

"Kalau iya mengapa?" ketus (Name).

Helaan nafas terdengar, "Kau sudah tahu, Kishibe (Name)?"

"Ya, dan CEPAT BERI TAHU ALASANMU MEMBUANG WAKTU KU?" Bentak (Name) gusar.

"Tidak ada alasan penting, tapi ada satu. Apa kau tahu dia meninggal karena pembunuhan?"

"Ya. Dan menyingkir lah, Rohan"

Tiga puluh menit kemudian.

"(Name) aku minta maaf untuk yang tadi)"

"(Name)?"

"BERISIK!! PERGI SANA."












































































Dia mudah terbawa suasana ternyata.


[A/N]

Ini termasuk ngegantung ga sih.

\(。ŏ_ŏ)/

𝐊𝐞𝐦𝐛𝐚𝐫𝐚𝐧 | 𝙺𝚒𝚜𝚑𝚒𝚋𝚎 𝚁𝚘𝚑𝚊𝚗Where stories live. Discover now