The Pure Blood Potter

Caput 7

Albina dan profesor lupin jalan berdampingan menuju pintu masuk asrama gryffindor yang ada di lantai 7 sayap timur. Tak ada percakapan apa pun lagi di antara mereka, dan mereka berentung tak bertemu siapa pun di perjalan ke arah asrama kecuali percy yang terlihat baru keluar dari pintu asrama gryffindor.

"mr. Weasley, aku ingin memulangkan miss potter. Ia baru saja membantu untuk beberapa hal" percy menganggukkan kepala nya mengerti dan membuka kan pintu asrama untuk albina

******************

Pagi ini setelah sarapan anak-anak tahun ke tiga berkumpul di courtyard untuk bersiap pergi ke hogsmade. harry potter terlihat ingin meminta profesor mcgonagall untuk menandatangani surat persetujuan milik nya. Namun semua itu jelas saja percuma.

Hermione dan ron terlihat melambaikan tangannya ke arah harry dan beralih mengikuti rombangan yang lain.

Albina? Dia menghilang sejak setelah sarapan entah kemana. Tak ada yang tau.

Harry juga tak ingin mengusik kehidupan pribadi kakak tirinya itu karena takut albina merasa tak nyaman. Padahal dirinya sendiri sudah bergejolak ingin tau lebih banyak tentang kakak tirinya.

Harry bertemu dengan profesor lupin saat berkeliling sekolah dan berakhir berbicara dengannya.

"profesor boleh aku tanya sesuatu?"

"kau ingin tau kenapa aku mencegahmu menghadapi boggart itu, bukan? Aku pasti akan berpikir itu adalah hal yang jelas. Aku berasumsi bahwa dia akan mengambil wujud lord voldemort" ucap profesor lupin

"pada awalnya, aku memang memikirkan voldemort sampai akhirnya aku mengingat kejadian di dalam kereta hari itu... dan dementor" jelas harry.

"kalau begitu, aku sangat terkesan. Itu menungjukkan bahwa hal yang paling kau takuti adalah ketakutan itu sendiri. Ini sangat bijaksana"

"sebelum aku pingsan.. aku mendengar sesuatu. Seorang wanita... menjerit"

"dementor memaksa kita untuk menjalani kembali kenangan buruk kita. Rasa sakit menjadi kekuatan mereka"

"kupikir itu adalah suara ibuku, pada malam dia dibunuh"