15. Sesuatu yang tersembunyi?

Mulai dari awal
                                    

“Lo sekolah di SMA Garuda, kan?” Taervino kembali bertanya, dan Azura lagi-lagi mengangguk.

Raut wajah Vino seketika berubah ceria, laki-laki itu dengan segera merogoh handphone nya, mengutak-atik benda pipih itu sebentar sebelum memperlihatkan foto seseorang pada Azura. Seorang gadis, cantik, dan sedikit sexy.

“Lo kenal sama dia, gak?”

Azura menghentikan langkah, menatap foto itu dengan kening mengerut. Gadis itu menggeleng, menerbitkan raut masam di wajah Taervino. Laki-laki itu menghela napasnya “Kirain lo tau”

“Emang kenapa?”

“Gue suka sama dia”

Alis Azura spontan terangkat naik “Trus hubungannya sama gue, apa?”

“Dia sekolah di SMA Garuda, satu sekolah sama lo” beritahu Deril, membuat Azura mengangguk paham.

“Namanya siapa?” tanya Azura penasaran, tapi kening gadis itu langsung mengerut saat Taervino menjawab dengan angkatan bahu tak tahu.

“Lo gak tau namanya?”

“Gak tau”

“Lah, trus gimana lo bisa suka sama dia? Kalau lo aja gak tau namanya”

“Jadi gini Zur─”

“Gue aja yang jelasin, kalau lo yang jelasin ntar Mami kelamaan nunggu karna kita masih dengar curhatan lo yang gak jelas itu” Deril, laki-laki itu langsung menarik Taervino, merangkul adiknya.

“Gue cerita sambil jalan”

Azura dan keempat sepupunya kembali mematri langkah, di temani dengan cerita-cerita kecil yang terlontar dari bibir Deril mengenai asal-usul bagaimana Taervino menyukai seorang gadis yang bahkan tidak dia ketahui namanya.

“Jadi gini, Vino kemarin gak sengaja liat, tuh, cewek. Lagi makan, sendirian, si Vino tiba-tiba bilang kalau dia suka, trus di fotoin tuh cewek diam-diam. Gak sempat kenalan, karna waktu dia mau nyamperin, eh, udah ada cowok yang nyamperin, tuh, cewek duluan”

Deril melirik Jinandra sebentar, bibir kakaknya sudah berkedut, mencoba untuk menahan tawa “Dan lo tau, Zur, kakak sepupu lo yang satu ini berani banget, dia malah nyamperin tuh cewek─”

“Woy, udah, Ril, lo ngapain malah cerita semua. Gak usah bagian itu nya, njir” ujar Vino mencoba membekap bibir Deril.

“Apasih, lo gak usah bekap mulut gue, tangan lo bau terasi” ejek Deril seraya menghindari Taervino yang berusaha membekap mulutnya.

“Zur lo tau gak?”

“Ril, lo gak usah cerita bagian itu” Vino dengan cepat berpindah posisi, laki-laki itu berusaha menggapai sosok Deril yang bersembunyi di belakang Jinandra.

“Zur, kemarin si Vino─”

“Lo cerita gue sumpal mulut lo pake kolor Kang Mamang ya!”

“Apasih, Zur,  kemarin dia kena─”

“WOY, LO GAK USAH MACAM-MACAM, YA, LO MAU BUAT GUE MALU?!” Taervino tampak panik setengah mati, laki-laki itu bahkan sudah menarik Jinandra dengan kuat lalu berlari mengejar Deril.

Perubahan Sang AntagonisTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang