Luka baru lagi?

158K 4.6K 84
                                    

Terkadang hati memaksa untuk tidak percaya kepada mata, hingga membuat logika bekerja keras tanpa hasil.

........

Akhirnya Agni menginjakkan kaki di kota Yogyakarta, kota impian nya.
Lusa Agni akan menghadapi tes masuk ke universitas negri terkemuka di yogyakarta.

Agni memutuskan hari ini untuk istirahat terlebih dahulu untuk memulihkan kondisi nya yang sangat lelah.
Lelah hati, lelah fikiran.

Agni memasuki kamar sepupu nya, Alin.
jarak usia Agni dan Alin tak terpaut jauh, hanya Agni seminggu lebih dulu lahir di bandingkan Alin.

Tante dan om seperti nya belum pulang dari kantor.
Alin sedang asik membaca novel nya, adik nya Arini mengerjakan tugas di kamar sebelah.
Rumah ini begitu nyaman. Agni sangat rindu suasana kota Yogyakarta.

Agni mencoba memejamkan mata menghirup nafas dalam-dalam mencoba menghilangkan kan sesak yang terasa menyumbat paru-paru nya.
"Ya Allah beri aku kekuatan..."

............

"Mbak bangun, sholat ashar dulu"
Alin mengguncang tubuh Agni pelan, Agni mengerjap perlahan kelopak mata nya enggan terbuka.

"Mbak keburu maghrib nih, ayah sama ibuk nungguin mbak di bawah"
"Iya iya, yauda kamu turun duluan aja sana"
Agni segera berwudhu dan menunaikan kewajiban nya,
Setelah itu Agni turun menemui om dan tante nya.

"Agni, ayo duduk nak"
"Assalammu'alaikum Om, tante"
Agni tersenyum dan menyalami kedua nya.

"Maaf ya sayang tante gak bisa jemput di stasiun tadi, kerjaan tante gabisa di tinggal"
"Iya tante gapapa kok"
"Tapi tadi Radit nganter kamu sampe rumah kan?"

"Hah Radit? Tante kenal Radit? Kok bisa?"

"Eh i..iya tante"
oke Agni terpaksa bohong dari pada tante nanti malah banyak tanya kan? Agni sedang sangat malas berbicara tentang Radit.

"Jadi kapan kamu tes nya? Besok barengan sama Alin aja cari lokasi tes nya ya, tante gabisa nemenin"
"Tenang aja buk, besok mbak Agni pergi sama Alin. tapi sekalian jalan-jalan boleh kan?"

Entah dari mana muncul nya Alin, dia langsung menyambar ucapan ibu nya. Terlihat sekali Alin begitu manja pada ibu nya ini.
"Ah aku juga merindukan bundaaa pingin manja-manjaan sama bunda ku hwaaaaa"

"Agni, kamu gak apa-apa kan?"
Om menghancurkan lamunan Agni tentang bunda nya.

"Eh iya om, gapapa. Agni cuma kangen bunda aja hehe"
"Aduh kalian ini sama aja, manja banget. Disini kan om dan tante sama aja seperti ayah dan bunda nya Agni"
om tersenyum sangat tulus begitu pula Alin dan tante. Keluarga yang sangat hangat.

..............

Agni baru saja keluar dari gedung yang besok akan menjadi tempat nya mengadu nasib, sebenar nya Agni bisa saja tes di Lampung tapi Agni ingin sekalian liburan disini. Agni sangat rindu Yogyakarta.

Allahu Akbar Allahu akbar

Lantunan suara adzan itu, aku seperti sangat mengenal nya.
"Mbak kita solat dulu ya baru makan"
suara Alin terdengar sangat ceria. Hah Alin memang selalu terlihat ceria tapi ada yang beda kali ini, tapi ya sudah lah kalau dia mau pasti nanti dia akan cerita pada Agni.

"Yuk Lin, mau sholat dimana?"
"Di Masjid depan aja mbak seperti nya masih keburu untuk sholat berjamaah"
"Yauda ayo lin"

Baru saja Agni selesai dan akan beranjak dari masjid megah ini, suara yang sangat familiar mengucap salam kepada Agni.

Pacar Halal [SUDAH TERBIT]Where stories live. Discover now