Satu pesan dari nomor tak di kenal,entah dorongan dari mana,Khanza membaca pesan asing itu.

Hatinya bagaikan di cabik-cabik saat melihat foto yang di kirim oleh orang asing itu.

Foto dimana hafiz bergandengan dengan seorang wanita yang tidak memakai jilbab.

"Gak ,ini gak mungkin ,mana mungkin mas hafiz hianatin aku,kan gak lucu", ucap khanza mencoba ber pikiran positive.

"Assalamualaikum", salam hafiz saat baru memasuki rumah.

"Waalaikumsalam", balas Khanza dengan bergumam. Gadis itu buru-buru menutup ponselnya dan meletakkan nya di atas nakas.

Saat hafiz baru memasuki kamar,Khanza tak meliriknya sedikitpun yang membuat alisnya bertaut.

Pria itu meletakkan barang-barangnya lalu duduk di sisi ranjang dan menatap Khanza.

"Hey! Salam saya kok gak di jawab?",tanya hafiz namun Khanza tetap diam.

"Allahuakbar Allahuakbar", suara adzan menggelegar yang membuat mereka yang sedari tadi duduk pun bangun.

Khanza berjalan kearah kamar mandi untuk mengambil wudu' tanpa melirik hafiz sedikitpun.

Hafiz yang melihat itupun bingung,ia segera masuk ke kamar mandi yang sedikit terbuka menampakkan Khanza yang sedang berwudu'.

Pria itu mendekat ke arah khanza "sayang...."ucap hafiz.

Bukan nya tidak baper,Khanza sedang menahan dirinya untuk tidak baper kali ini.

Gadis itu keluar kamar mandi,kedua bahu hafiz merosot lesu. Biasnya saat ia pulang ,pria itu akan di sambut dengan senyuman bidadari cantik itu.tapi tidak! Sekarang ia hanya mendapati Khanza yang merajuk entah kenapa.

Hafiz pun mengerjakan ritual mandinya,setelah selsai ia pun keluar kamar mandi dengan bertelanjang dada,rambut yang basah dan handuk di tangannya.

Khanza yang duduk di atas mushola menunggu hafiz pun cengo menatap perut dengan delapan kotak-kotak dan tangan yang berotot,sedetik kemudian,ia mengalihkan pandangannya.

Dan kenapa Khanza menunggu hafiz? Karna tak mungkin meninggalkan kebiasaannya yaitu sholat dengan Gus galaknya-larat suaminya.

Hafiz pun menggelar sajadahnya untuk menghadap sang maha kuasa.

***

"Sayang,kamu kenapa hm?", Tanya hafiz,pasalnya dari tadi gadis itu tidak berbicara.

Diam. tidak ada jawaban

"Khanza",

"Khanza aurellya azhani", panggil hafiz sekali lagi yang membuat gadis itu menoleh,terlihat Khanza dengan pipi yang basah dengan air mata dan mengeluarkan isakan kecil.

Tangan hafiz terulur menghapus air mata yg ada di pipi Khanza "jangan nangis.... ,Kenapa hm? Coba cerita", ucap hafiz yang membuat Khanza mengeluarkan ponsel di dalam laci meja.

Gadis itu meng-otak Atik ponselnya dan menunjukkan satu foto yang ia lihat tempo hari itu.

"Astaghfirullah! , Demi Allah saya tidak bergandengan tangan denganya", ucap hafiz menatap foto yang di tunjukkan oleh Khanza.

"Bener?", Tanya Khanza membuat hafiz mengangguk.

"Perempuan itu tadi mau gandeng saya,tapi saya tepis deh", ucap hafiz.

"Kamu percaya kan?", Tanya hafiz membuat Khanza mengangguk walaupun ada secuil ragu di hatinya.

Hafiz pun menarik Khanza kedalam pelukannya dan membiarkan Khanza terisak disana.

"Pasti disana banyak cewe-cewe gatel ,pokoknya mas gak boleh perhatiin mereka, titik!" ,Ucap khanza seperti anak kecil yang memohon.

"Mana mungkin saya perhatiin cewe lain sedangkan cewe yang ada di hati saya itu spek bidadari", ucap hafiz.

Penerbangan ke langit di Mulai! .

"Emangnya disana mas sering di gituin sama cewe-cewe gatel itu? ", Tanya Khanza.

"Ia,bahkan sering", celetuk hafiz membuat Khanza ingin menangis lagi.

"Tenang, saya gak landenin kok karna ini", hafiz menunjuk dadanya tepat di bagian hatinya "punya kamu", ucap hafiz lalu tersenyum.

"Heleh aku juga punya banyak gombalan" batin Khanza lalu memikirkan gombalan yang akan ia lontarkan.

"Mas", panggil Khanza membuat hafiz menoleh.

"Ikan hiu melayang-layang
I love you sayang", ucap Khanza lalu membentuk love dengan kedua tangannya.

Untuk pertama kalinya,pipi hafiz memerah bahkan sampai ke telinganya membuat Khanza terkekeh ia pun mulai memikirkan gombalan kedua untuk hafiz.

"Ada lagu yang bilang
Aku gamau jadi mataharimu~
Karna itu akan membuatku jauh~",

"Tapi buktinya aku berhasil jadi matahari untuk lelehih Gus seribu pintu kulkas ini",ucap Khanza lalu terkekeh saat melihat wajah hafiz yang memerah sampai ke telinga.

"Makin sayang deh", ucap Khanza lalu mencium pipi hafiz.

Hafiz sudah kehabisan pasokan udaranya,ia menghirup udara sebanyak-banyaknya,jadi gini rasanya di baperin!.

"Diam atau saya gumpal mulut kamu", ucap hafiz mengancam,bukannya takut gadis itu semakin gencar menjahili hafiz.

"Ikan hiu makan to—", ucapan Khanza terputus karna hafiz benar-benar menggumpal mulutnya dengan bibir pria itu.

***

Huh! Siapa yang capek sama mereka?

HAZA OF LOVE | ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang